Uji Prasyarat untuk Regresi Linear Berganda .1 Uji Multikolinearitas Pengaruh Koordinasi dalam Merumuskan Visi dan Misi Organisasi

4.7 Uji Prasyarat untuk Regresi Linear Berganda 4.7.1 Uji Multikolinearitas Uji prasyarat ini lebih dahulu dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan linear antar varibel bebas dalam model regresi. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi. Proses uji prasyarat penelitian ini, menggunakan uji multikolinearitas VIF Variance Influence Factor. Berdasarkan ringkasan hasil analisis multikolinearitas, menunjukkan bahwa nilai VIF kelima variabel bebas lebih kecil dari 5, sehingga di duga bahwa antar variabel bebas tidak terjadi persoalan multikolinearitas Tabel 4.18. Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistic Tolerance VIF 1 Merumuskan visi dan misi organisasi Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi. Mengembangkan kebijakan operasional organisasi Program sarana prasarana Program keuangan 0,379 0,326 0,212 0,240 0,461 2,635 3,069 4,712 4,162 2,169 a. Dependent Variable: Efektivitas Organisasi

4.7.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terajdi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan pada Gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu. dengan demikian dapat disimpulkan model atau persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

4.8 Analisis Uji Regresi Berganda

4.8.1 Uji F

Koefisien determinasi regresi berganda R 2 = 0,866 Tabel 4.20 menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu koordinasi dalam penyusunan rencan aksi merumuskan visi dan misi organisasi, identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi, mengembangkan kebijakan operasional organisasi, program Universitas Sumatera Utara sarana dan prasarana serta program keuangan mampu menjelaskan variasi pada variabel terikat efektivitas organisasi sebesar 86,6, selebihnya 13,4 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi yang digunakan. Tabel 4.19 Hasil Analisis Koefisien Determinasi R Adjusted R Square F Sig 0,930 0,866 69,612 0,000 Pada Tabel 4.19 menunjukkan koefisien determinasi R 2 Koefisien korelasi Tabel 4.20, dengan degree of freedom dalam perhitungan df dengan jumlah variabel bebas lebih dari dua digunakan Adjusted R Square = 0,866 artinya besarnya pengaruh seluruh varibel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama adalah 86,6. 1 =5 dan df 2 = 54, dengan demikian F tabel = 2,39. Karena F hitung = 69,612 lebih besar dari F tabel = 2,39 maka H o ditolak, berarti H a diterima, berarti ada pengaruh, dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari signifikansi yang ditetapkan 0,05. Maka hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan positif X 1 , X 2 , X 3 ,X 4 dan X 5 Tabel 4.20 Hasil Analisis Anova terhadap Y. Model Sum of Squares df Mean Square F Siq. 1 Regresi Residual Total 6091,513 945,070 7036,583 5 54 59 1218,303 17,501 69,612 0,000 Universitas Sumatera Utara

4.8.2 Uji t

Persamaan garis regresi yang dibentuk dari pengaruh antara variabel-variabel: koordinasi dalam merumuskan visi dan misi organisasi X 1 , koordinasi dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi X 2 , koordinasi dalam mengembangkan kebijakan operasional organisasi X 3 , koordinasi dalam program sarana prasarana X 4 , dan koordinasi dalam program keuangan X 5 Tabel 4.21 Hasil Uji Regresi Linear Berganda secara parsial dapat diuraikan pada Tabel 4.21. Variabel B t t hitung tabel Sig. df=54 Konstanta -2,865 -0,802 0,426 X 0,480 1 2,394 1, 674 0,020 X 0,452 2 2,077 0,043 X 0,672 3 2,500 0,016 X 0,599 4 2,292 0,026 X 0,611 5 2,017 0,059 Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda di atas Tabel 4.21, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = -2,865 + 0,480 X 1 + 0,452 X 2 + 0,672 X 3 + 0,599 X 4 + 0,611 X Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan menurut Sudarmanto 2005, sebagai berikut: 5 1. Nilai koefisien konstanta = -2,865, berarti bahwa, apabila nilai X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , dan X 5 pada PPK Regional Sumatera Utara sebagai obyek penelitian sama dengan nol, maka tingkat besarnya variabel Y di lokasi tersebut akan sebesar -2,865. Universitas Sumatera Utara 2. Nilai koefisien b 1 =0,480, berarti bahwa, apabila nilai koordinasi dalam merumuskan visi dan misi organisasi X 1 3. Nilai koefisien b mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel bebas lainnya bersifat tetap, maka tingkat efektivitas organisasi di PPK Regional Sumatera Utara Y akan meningkat sebesar 0,480. 2 =0,452, berarti bahwa, apabila nilai koordinasi dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi X 2 4. Nilai koefisien b mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel bebas lainnya bersifat tetap, maka tingkat efektivitas organisasi di PPK Regional Sumatera Utara Y akan meningkat sebesar 0,452. 3 = 0,672, berarti bahwa, apabila nilai koordinasi dalam mengembangkan kebijakan operasional organisasi X 3 5. Nilai koefisien b mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel bebas lainnya bersifat tetap, maka tingkat efektivitas organisasi di PPK Regional Sumatera Utara Y akan meningkat sebesar 0,672. 4 =0,599, berarti bahwa, apabila nilai koordinasi dalam program sarana prasarana X 4 mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel bebas lainnya bersifat tetap, maka tingkat efektivitas organisasi di PPK Regional Sumatera Utara Yakan meningkat sebesar 0,599. Universitas Sumatera Utara 6. Nilai koefisien b 5 = 0,611, berarti bahwa, apabila nilai koordinasi dalam program sarana prasarana X 5 mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel bebas lainnya bersifat tetap, maka tingkat efektivitas organisasi di PPK Regional Sumatera Utara Y akan meningkat sebesar 0,611. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Koordinasi dalam Merumuskan Visi dan Misi Organisasi

terhadap Efektivitas Organisasi Penyusunan rencana aksi PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara, memerlukan koordinasi antar seluruh unit organisasi dan personil dalam organisasi itu sendiri, sehingga mampu menghasilkan visi dan misi organisasi yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini selaras dengan pendapat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi PPK Kesehatan Regional Sumut adalah faktor koordinasi dalam penyusunan rencana aksi kesehatan dalam penanggulangan bencana, disamping faktor lainnya seperti: 1 faktor kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bencana dan otonomi daerah; 2 faktor resiko bencana, yang meliputi kerawanan bencana, kerentanan dan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat, 3 kesiapan unsur-unsur siaga bencana pada institusilembaga kesehatan sektoral Menneg Ristek, 2007; PP No. 412007; UU No. 242007; dan PP No. 212008. Sesuai pendapat Tjiptowardoyo l999, dalam suatu organisasi perlu adanya pemahaman tentang visi dan misi, baik itu pimpinan sebagai manajemen puncak Visi dan misi adalah suatu pernyataan, yang menjawab pertanyaan “mengapa organisasi ini ada.” Dari pernyataan visi dan misi dapat menimbulkan keuntungan utama yaitu dapat membantu dan memberikan pengertian yang jelas kepada semua atau sekelompok manusia untuk apa sebenarnya organisasi itu dididirikan. Pernyataan visi Universitas Sumatera Utara dan misi, akan memperjelas objektivitas mereka sendiri dan meningkatkan kesepakatan tanggung jawab mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuai pendapat Handoko 2003 bahwa perencanaan memiliki hierarki mulai dari penetapan visi dan misi, kemudian dilanjutkan dengan rencana strategik, rencana taktis dan rencana operasional yang dibagi menurut kurun waktu tertentu. Mengacu kepada konteks tersebut, PPK Kesehatan Regional Sumatera telah merumuskan visi dan misi yang komprehensif dan terpadu, karena mencakup : penggerakan upaya penanganan krisis dan masalah kesehatan lain; pemeliharaan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau secara profesional; peningkatan keterpaduan penyelenggaraan penanganan krisis kesehatan; menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam penanganan krisis kesehatan; dan penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk penanganan krisis kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada taraf signifikan 5, nilai t hitung = 2,394 lebih besar dari t tabel = 1,674 berarti ada pengaruh koordinasi dalam perumusan visi dan misi organisasi PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara terhadap efektivitas organisasi, secara signifikan dan positif, apabila variabel X 2 , X 3 , X 4 , dan X 5 Hal ini ditunjukkan oleh responden yang melakukan kerjasama dan komunikasi dalam merumuskan visi dan misi organisasi, terutama indikator kerjasama yang selalu dilakukan 55,0, serta selalu berkomunikasi 58,3 dengan dapat dikendalikan. Pengaruh koordinasi dalam perumusan visi dan misi organisasi terhadap peningkatan efektivitas organisasi sebesar 0,480. Universitas Sumatera Utara sesama personil dalam unit kerjanya maupun antar unit kerja bahkan dengan stakeholder yang terkait. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan koordinasi dalam merumuskan visi dan misi organisasi terhadap efektivitas PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara. Menurut pendapat Hasibuan 2007 tentang tipe koordinasi, bahwa kerjasama dan komunikasi dalam suatu koordinasi horizontal pada organisasi PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara penting dilakukan dengan mengkoordinasikan tindakan- tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi aparat yang setingkat. Studi Rifai 2006 menyimpulkan bahwa kepemimpinan, motivasi dan kemampuan personal memiliki hubungan positif dengan efektivitas organisasi. Hasil pengolahan data juga menyimpulkan bahwa diantara ketiga variabel tersebut, motivasi merupakan variabel yang dominan dibanding kepemimpinan dan kemampuan personal dalam meningkatkan efektivitas organisasi. Oleh karena itu, saran yang diberikan pada bagian terakhir penelitian adalah bagaimana meningkatkan ketiga variabel tersebut, khususnya motivasi, dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi. Dengan acuan penelitian tersebut, dalam merusmuskan visi dan misi organisasi PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara sangat dibutuhkan motivasi dari kepemimpinan yang baik. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pengaruh Koordinasi dalam Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan