Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu Classroom Action Research atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Suharsimi Arikunto 2009:3 menyatakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yaitu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang terjadi dalam sebuah kelas. Penggunaan penelitian tindakan kelas dianggap tepat karena penelitian ini dapat mengamati proses pembelajaran secara langsung sehingga memperoleh gambaran secara jelas tentang permasalahan-permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif. Hal ini senada dengan pendapat Suharsimi Arikunto 2009:63 bahwa salah satu ciri khusus PTK yaitu adanya kolaborasi antara praktisi dengan peneliti. Jadi pada penelitian ini peneliti berkolabolasi atau bekerja sama dengan guru kelas IV B SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta. Kerjasama yang dilakukan di mulai dari awal observasi sampai dengan pelaksanaan tindakan. Guru dan peneliti bekerja sama memecahkan masalah yang terjadi di kelas IV B, bekerjasama dalam menyusun RPP, mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran, dan saat pengambilan data ketika pembelajaran sedang berlangsung.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa-siswa kelas IV B SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta sebanyak 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan 44 dan 16 siswa laki-laki. Sedangkan objek yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV B SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta pada materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat.

C. Setting Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan model PBL dalam pembelajaran IPS, sehingga setting tempat disesuaikan dengan model PBL. Setting penelitian ini menggunakan ruang kelas IV B dan halaman sekitar sekolah SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta. Model PBL menggunakan kerja kelompok dalam pelaksanaannya, sehingga tata ruang kelas dibuat mendukung pelaksanaan kerja kelompok. Tempat duduk siswa dibuat melingkar per kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa sehingga dalam satu kelas terdapat 5 kelompok belajar. Sedangkan guru mengelilingi tempat duduk siswa untuk membimbing dan mengawasi siswa saat melakukan kegiatan diskusi kelompok.

D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 3 dengan alamat Jalan Magelang, Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo Yogyakarta 55242. Alasan peneliti memilih SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas dan siswa-siswi kelas IV B SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta, bahwa ditemukan adanya masalah pembelajaran IPS yang berkaitan dengan hasil belajar IPS yang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan dengan mata pelajaran lain seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan PPKn. 45

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2015 di SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta. Selama bulan April hingga Mei 2015 aktivitas yang dilakukan yaitu peneliti melakukan observasi, perencanaan tindakan pembelajaran, pelaksanaan tindakan, serta pengumpulan data penelitian. Pelaksanaan dan pengumpulan data dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPS di kelas IV B SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta.

E. Desain Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian tindakan kelas yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari empat langkah yang disajikan dalam gambar 2. Keempat langkah itu merupakan satu putaran yang terdiri dari perencanaan planning, pelaksanaan acting, pengamatan observing dan refleksi reflecting Suharsimi Arikunto, 2009: 16. Gambar 2. Model Dasar Penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2009: 16 Pengamatan Perencanaan Perencanaan SIKLUS II SIKLUS I Pengamatan ? Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi 46 Pelaksanaan penelitian ini melalui dua siklus, pelaksanaan siklus dihentikan apabila terjadi peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Siklus I dan II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Adapun langkah-langkah tindakannya yaitu sebagai berikut.

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menentukan fokus peristiwa untuk mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen penelitian yang digunakan saat pengamatan untuk merekam fakta selama tindakan berlangsung. Pada penelitian ini, peneliti bekerjasama dengan guru dari tahap persiapan hingga pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru menentukan materi pembelajaran IPS yang akan digunakan yaitu tentang Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat. Peneliti dan guru bekerja sama untuk menyusun pengembangan silabus serta bekerja sama dalam merancang bagian isi mata pelajaran dan bahan belajar yang akan diberikan. Adapun tahap perencanaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu. a. Peneliti dan guru menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Waktu pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pembelajaran IPS. b. Menentukan SK dan KD sesuai dengan silabus kelas IV. c. Menentukan pembatasan materi pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan KD yang telah dipilih, materi yang akan digunakan yaitu Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat. Terkait banyaknya jenis masalah sosial, maka dalam penelitian ini dibatasi pada Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 10 68

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Ke

0 2 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Ke

0 2 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Selokaton Karangany

0 1 13

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Selokaton Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Selokaton Karangany

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGLEMPONG SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 107

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DIGAL WONOGIRI.

0 0 197

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GROJOGAN TAMANAN BANGUNTAPAN BANTUL.

1 4 285