Keunggulan Model PBL Kajian Model Problem Based Learning PBL 1. Pengertian Model Problem Based Learning PBL
32
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran terhadap prestasi belajar di sekolah.
e. Siswa senang membentuk kelompok sebaya. Pemahaman tentang karakteristik siswa memiliki peranan penting dalam
interaksi proses pembelajaran. Bagi seorang guru informasi mengenai karakteristik siswa seperti yang telah dipaparkan diatas dapat membantu guru
dalam memilih model-model pembelajaran yang lebih baik atau yang lebih tepat, sehingga dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa. Melalui
pemahaman atas karakteristik siswa inilah, guru dapat merekonstruksi dan mengorganisasikan materi pembelajaran sedemikian rupa, memilih dan
menentukan model pembelajaran yang lebih tepat, sehingga terjadi proses interaksi dari masing-masing komponen belajar secara optimal. Di samping itu,
pemahaman atas atas karakeristik siswa sangat bermanfaat bagi guru dalam memberikan motivasi dan bimbingan bagi setiap siswa ke arah keberhasilan
belajarnya. Berdasarkan tugas perkembangan siswa SD yang telah dibahas
sebelumnya, berikut merupakan bantuan yang dapat diberikan oleh guru sebagai upaya dalam mencapai tugas perkembangan siswa SD tersebut.
a. Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik.
b. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya,
sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
33
c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun
konsep. d. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-
nilai sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.
Berdasarkan pemaparan mengenai karakteristik siswa SD diatas, maka peneliti menggunakan model PBL sebagai upaya peningkatan hasil belajar. Hal
ini dikarenakan di dalam model PBL, siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keinginan belajar melalui melalui kegiatan memecahkan suatu masalah
bersama dengan teman sebaya atau teman kelompoknya, hal ini sesuai dengan karakteristik siswa SD yang senang belajar dan bergaul dalam kelompok. Di
samping itu masalah-masalah yang disajikan dalam model PBL yiatu masalah- masalah yang nyata yang ada di lingkungan sekitar siswa. Sesuai dengan pendapat
Piaget Rita Eka Izzaty, 2008:105 bahwa perkembangan kognitif pada siswa SD berada dalam tahap operasional kongkret dalam berpikir, dimana siswa berpikir
logis terhadap objek yang kongkret. Siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret.
Jadi model PBL dapat diterapkan pada mata pelajaran IPS di kelas IV B karena sesuai dengan tingkat perkembangan siswa kelas tinggi yaitu berada dalam
tahap operasional kongkret. Kesesuain model PBL dengan tingkat perkembangan siswa dapat membantu usaha peningkatan hasil belajar siswa baik dalam aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotor.
34