Indikator Budgetary Slack Budgetary Slack

1 Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham. 2 Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. c. Faktor Pendorong Asimetri Informasi Menurut Ompusunggu dan Bawono 2006, menyatakan bahwa Informasi yang tidak disampaikan sepenuhnya kepada atasan pemegang kuasa anggaran menjadi nilai lebih bagi bawahan pelaksana anggaran, dalam artian bahwa bawahan memiliki kelebihan informasi meskipun telah dilakukan proses partisipasi dalam penyusunan anggaran, namun tidak semua informasi yang dimiliki oleh bawahan disampaikan dalam proses tersebut. Dari pendapar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, adanya asimetri informasi akan mendorong manajer untuk menyajikan informasi yang tidak akurat dan mengesampingkan keadaan aktual yang sebenarnya terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja dimana manajer bisa secara fleksibel untuk melakukan manajemen laba.

d. Indikator Asimetri Informasi

Menurut Dunk 1993 asimetri informasi diukur dengan beberapa indikator yaitu: 1 Informasi yang dimiliki bawahan dibandingkan dengan atasan Asimetri informasi ditandai dengan perbedaan informasi yang dimiliki manajer atas dengan manajer bawah. Manajer bawah seringkali memiliki informasi yang lebih banyak mengenai unit tanggung jawabnya daripada manajer atas. Hal tersebut karena manajer bawah terlibat langsung dalam pengoperasian unit tanggung jawab yang di bawahinya. 2 Hubungan input-output yang ada dalam operasi internal Manajer bawah lebih mengetahui berapa jumlah pendapatan dengan pengeluaran dalam kegiatan operasi unit tanggung jawab yang mereka kelola. 3 Kinerja potensial Karena manajer bawah terlibat langsung dalam proses pengoperasian unit tanggung jawabnya maka manajer bawah dapat memperkirakan kinerja potensial unit tanggung jawabnya lebih baik daripada manajer atas yang tidak terlibat langsung.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Internal Audit Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Aset Tetap Pada PT. Perkebunan Sumatera Utara

54 331 89

Pengaruh Anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Tahun 2009

1 60 117

Pengaruh Audit Operasional terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Rumah Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit Immanuel Bandung).

46 173 22

Pengaruh Audit Operasional terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Rumah Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung).

1 3 23

Peranan Audit Operasional dalam Meningkatkan Efektivitas Pelayanan Kesehatan Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Sekar Kamulyan.

0 0 20

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Farmasi (Studi Kasus pada Rumah Sakit Immanuel).

0 0 21

Peranan Audit Operasional dalam menunjang Efektivitas Pelayanan Kesehatan Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit "X".

0 1 17

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.

0 2 21

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Queen Latifa Yogyakarta).

1 13 181

Pengaruh pelaksana audit operasional dan pelaksana pengendalian internal terhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit (studi kasus pada rumah sakit umum haji Medan) - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 91