individu. Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa self esteem adalah personal judgement dari suatu keyakinan nilai diri
sendiri berdasarkan evaluasi disi secara keseluruhan. Dalam Teori Kebutuhan Maslow
Marslow’s Need Hierarchy, self esteem merupakan salah satu kebutuhan hierarki yang dimiliki setiap
manusia yaitu bentuk kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan orang lain Gibson et.al, 1995. Artinya setiap orang memiliki kebutuhan
akan penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain. Perasaan self esteem terbentuk oleh keadaan seseorang dan bagaimana orang lain
memperlakukan orang tersebut. Self Esteem diukur dengan pernyataan positif dan negatif.
Pernyataan positif pada survey self esteem adalah “saya merasa bahwa
saya adalah seseorang yang sangat berarti, seperti orang lainnya, sedangkan penyataan-
pernyataan yang negatif adalah “saya merasa bahwa saya tidak memiliki banyak hal untuk dibanggakan” Kreitner dan
Kinicki, 2003: 165. Orang yang sepakat dengan pernyataan positif dan tidak sepakat dengan pernyataan negatif memiliki self esteem yang
tinggi diminta mereka melihat dirinya begitu berharga, mampu, dan dapat diterima.
b. Ciri-ciri Self Esteem
Menurut Coopersmith 1990, terdapat tingkatan dalam self esteem dan masing-masing tingkatan mempunyai cirri yang berbeda:
1 Seseorang dengan self esteem tinggi mempunyai cirri-ciri aktif,
ekspresif, bebas mengungkapkan pendapat, cenderung sukses dalam bidang akademik maupun bidang sosial, mau menerima
kritik dan perbedaan pendapat, mempunyai perhatian yang cukup terhadap lingkungan, optimistik dan mempunyai tingkat kecemasan
yang relatif rendah. 2
Seseorang dengan self esteem rendah mempunyai cirri-ciri rendah diri, takut terhadap perbedaan pendapat, kurang aktif dan ekspresif,
cenderung merasa terisolasi, dalam aktivitas sosial lebih berperan sebagai pendengar, kurang dapat menerima kritik dan mudah
tersinggung.
c. Aspek-aspek dalam Self Esteem
Coopersmith 1990, membagi self esteem ke dalam empat aspek: 1
Kekuasaan power Kemampuan untuk mengatur dan mngontrol tingkah laku orang
lain, ditandai dengan adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima dari orang lain.
2 Keberartian significance
Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain.
3 Kebajikan virtue
Ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai dengan ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang diperbolehkan.
4 Kemampuan competence
Melakukan kegiatan pembelajaran dan sukses memenuhi tuntutan tugas.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Esteem
Beberapa faktor dapat mempengaruhi self esteem menurut Monks 2004:
1 Lingkungan Keluarga
Tempat sosialisasi pertama adalah keluarga. Perlakukan adil, pemberian kesempatan untuk aktif dan pendidikan yang demokratis
biasanya terdapat pada individu yang memiliki self esteem tinggi. 2
Lingkungan Sosial Hubungan dengan sesama anggota masyaralat dengan budaya, ras,
dan agama yang berbeda dapat turut mempengaruhi self esteem. 3
Faktor Psikologis Penerimaan diri akan mengarahkan individu untuk mampu
menentukan arah dirinya pada saat mulai memasuki hidup bermasyarakat sebagai anggota masyarakat yang sudah dewasa.
4 Demografis
Perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan yang terkait dengan pola
pikir, cara berpikir serta cara bertindak. Sedangkan menurut Coopersmith 1990, faktor yang mempengaruhi self
esteem adalah :