Tujuan Pembelajaran Tari Surakarta

32 Menurut Nyoman S. Degeng 2013: 40 tujuan khusus merupakan pernyataan khusus tentang hasil pembelajaran yang diinginkan. Tujuan ini mengacu pada konstruk tertentu apakah itu fakta, konsep, prosedur atau prinsip dari bidang studi. Tujuan khusus dapat mempengaruhi strategi pengorganisasian pembelajaran secara mikro. Mikro disini dapat diartikan bahwa ujuan khusus ini hanya mempengaruhi salah satu aspek yang ada dalam sistem pembelajaran dalam bidang studi. Tujuan khusus ini terdapat komponen yakni perilaku, kondisi, kriteria. Kondisi tujuan khusus pembelajaran menyebutkan “sesuatu” yang secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika siswa menampilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan Degeng, 2013: 42. Sesuatu yang dimaksud sebagai kondisi dalam tujuan khusus pembelajaran bisa berupa bahan dan alat, informasi dan lingkungan. Bahan dan alat dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari sebuah bidang studi. Bahan dan alat tersebut pada mata pelajaran Seni dan Budaya dapat dilihat dari proses pembelajaran sehingga dapat diketahui bahwa multimedia dapat digunakan sebagai bahan serta alat untuk penentuan sebuah kondisi yang diinginkan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran yang secara khusus dapat tercapai sesuai yang telah dirumuskan oleh guru. Bidang studi seni dan budaya yang ada di SMP N 2 Gantiwarno memiliki tiga macam seni yang dipelajari yakni seni rupa, seni musik, dan seni tari. Seni tari khususnya di kelas delapan semester genap yang ada di sekolah tersebut memiliki salah satu tujuan yakni siswa dapat mengidentifikasi jenis karya seni tari kelompok yang ada di nusantara. 33

3. Pengertian Pembelajaran Seni Tari Surakarta

Menurut Nyoman S. Degeng 2013: 4 definisi pembelajaran sebagai upaya membelajarkan si-belajar, dan proses belajar sebagai pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si-belajar. Pengaitan-pengaitan tersebut akan membentuk suatu struktur kognitif baru yang lebih matang, yang dapat dipandang sebagai hasil belajar. Selain itu tujuan dari pembelajaran adalah mempengaruhi siswa agar terus belajar atau membelajarkan siswa. Kegiatan pembelajaran memiliki dampak yakni siswa akan belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajaran atau mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien. Dewasa ini terdapat banyak usaha yang dilakukan untuk memudahkan proses-proses internal yang berlangsung ketika seseorang belajar. Hal tersebut tujuannya untuk proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dilihat dari segi konsepsi pembelajaran, usaha-usaha yang tertulis di atas dilakukan untuk meningkatkan kualitas-kualitas variabel-variabel eksternal pembelajaran agar pengaruhnya pada proses-proses internal menjadi lebih efektif. Usaha-usaha tersebut dijalankan dibawah suatu disiplin ilmu yakni dengan ilmu pembelajaran Degeng, 2013: 4. Pembelajaran memiliki variabel yang telah diklasifikasikan oleh para ilmuwan pembelajaran. Mereka telah mengklasifikasikan variabel-variabel yang menjadi perhatiannya terutama bila dikaitkan dalam kegiatannya dalam pengembangan teori-teori pembelajaran. Klasifikasi yang salah satunya dikemukakan oleh Reigeluth, dkk. dalam Degeng, 2013: 11-12 pada tahun 34 1978 klasifikasi variabel-variabel pembelajaran dimodifikasi menjadi tiga, yaitu: a. Kondisi pembelajaran Kondisi pembelajaran didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Ia berinteraksi dengan metode pembelajaran, dan hakekatnya tidak dapat dimanipulasi. b. Metode pembelajaran Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Pada dasarnya, semua cara ini dapat dimanipulasi oleh perancang pembelajaran. c. Hasil pembelajaran Hasil pembelajaran mencakup semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Klasifikasi variabel-variabel di atas dapat dijadikan acuan untuk merancang sebuah pembelajaran yang dapat menghasilkan pembelajaran yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran maupun karakteristik dari peserta didik. Dari ketiga variabel di atas, Nyoman S. Degeng mengupas lebih dalam mengenai metode pembelajaran. Menurut Nyoman S. Degeng 2013: 13-14 variabel metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga jenis, yaitu: 35 a. Strategi Pengorganisasian Organizational Strategy Organizational strategy adalah metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran. Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, pembuatan diagram, format, dan lainnya yang setingkat dengan itu. b. Strategi Penyampaian Delivery Strategy Delivery strategy adalah metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada si-belajar danatau untuk menerima serta merespons masukan yang berasal dari si-belajar. Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama dari strategi ini. c. Strategi Pengelolaan Management Strategi Management strategy adalah metode untuk menata interaksi antara si- belajar dan variabel metode pembelajaran lainnya, dan juga variabel strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. Berdasarkan penjabaran klasifkasi metode pembelajaran di atas dapat dikatakan bahwa ketiga strategi di atas dapat dijadikan cara untuk mengoptimalkan pendidik dalam merancang dan menyampaikan materi yang dapat diterima dengan baik oleh peserta didk. Selain mengklasifikasikan variabel dalam pembelajaran, terdapat juga teori dalam ilmu pemelajaran yakni teori deskriptif dan teori preskriptif. Bruner mengemukakan dalam Degeng, 2013: 20 bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah 36 menetapkan metode pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah memberikan proses belajar. Menurut Nyoman S. Degeng 2013: 20 teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar. Oleh karena itu teori pembelajaran berkaitan dengan upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam pembelajara Tari Surakarta juga memperhatikan aspek maupun variabel di atas, sehingga didapat hasil dari pembelajaran Tari Surakarta yang sesuai dengan apa yang telah dirumuskan oleh pendidik. Pembelajaran Tari Surakarta dapat dikatakan bahwa bagaimana pendidik dapat mempengaruhi peserta didik supaya dapat melakukan proses belajar yang tentunya pendidik juga memperhatikan variabel dari pembelajaran.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Tari Surakarta

Pembelajaran mata pelajaran Seni dan Budaya memiliki tujuan dan hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. Akan tetapi dalam proses pembelajaran terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari sebuah proses pembelajaran mata pelajaran Seni dan Budaya. Faktor tersebut jika dapat diatasi oleh guru sebagai pengendali situasi dan kondisi didalam proses