Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

55 Mencari skor X dengan menggunakan rumus rata-rata : X = Keterangan: X = skor rata-rata ∑x = jumlah skor n = jumlah responden Kategori kesesuaian multimedia pembelajaran dalam penelitian pengembangan ini ditetapkan kriteria penilaian kesesuaian multimedia minimal kriteria “Baik”. Menurut Sukardjo dalam Estu Miyarso, 2009: 69-70 hasil penelitian yang diperoleh baik dari ahli materi, ahli media dan siswa jika hasil skor penelitian dengan kriteria penilaian minimal “Baik” maka produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan sudah dianggap baik dan sudah layak untuk digunakan. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal

Pengembangan multimedia berbasis macromedia flash 8 pembelajaran Seni Tari Surakarta untuk siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2015. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran yang ada di dalam kelas sedangkan wawancara dilakukan untuk mencari data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru mata pelajaran Seni dan Budaya yaitu Ibu HW. Data yang diperoleh dari analisis kebutuhan tersebut antara lain: a. Belum tersedianya media yang variatif dalam pembelajaran seni dan budaya. b. Minat belajar siswa yang kurang saat proses pembelajaran Seni dan Budaya. c. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang variatif. d. Nilai mata pelajaran seni dan budaya masih rendah. Berdasarkan dari hasil analisis kebutuhan tersebut maka disimpulkan bahwa perlunya pengembangan multimedia berbasis macromedia flash 8 sebagai media pendukung guru dan siswa dalam menjalankan proses pembelajaran. Multimedia dapat digunakan siswa untuk belajar secara mandiri maupun dengan bimbingan dari guru sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan materi yang dipilihnya dan dapat memberikan variasi dalam guru memberikan materi pelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia 57 berbasis macromedia flash 8 lebih efektif karena siswa terfokus pada layar monitor komputer sehngga dapat memperhatikan materi yang disajikan dalam multimedia tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya penarik perhatian yang diterapkan dalam multimedia. Multimedia yang didalamnya terdiri dari gambar, video dan komposisi warna guna mendukung dari penjelasan materi dan dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses belajar dengan menggunakan mutlimedia ini. Berdasarkan observasi mengenai sarana dan prasarana tersedianya laboraturim komputer dan laboraturium bahasa dapat menunjang dan menjadi pendukung dalam pembelajaran yang menggunakan multimedia berbasis macromedia flash 8. Laboratorium komputer terdiri dari 20 komputer yang dapat digunakan siswa untuk melakukan pembelajaran yang menggunkan media komputer. Laboratorium bahasa merupakan penunjang dalam proses pembelajaran karena didalam laboraturium tersebut terdiri dari 15 komputer yang kondisinya masih baru sehingga nyaman untuk digunakan. Kedua laboratorium tersebut menjadi penunjang pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis macromedia flash 8. Selain itu siswa sudah memiliki kompetensi dalam menggunakan komputer karena siswa VIII terdapat mata pelajaran TIK sehingga siswa sudah tidak asing lagi dengan pembelajaran menggunakan media komputer. Kondisi tersebut membuat peneliti memiliki gagasan dan rencana untuk mengembangkan multimedia berbasis macromedia flash 8 dengan tujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih mudah, 58 menarik dan menyenangkan serta dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Hasil Perencanaan Pengembangan Produk

a. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan pada penelitian ini dengan melakukan penelitian awal yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara untuk menghasilkan produk multimedia yang diinginkan. Multimedia yang akan dikembangkan sesuai dengan unsur-unsur desain multimedia yakni dari unsur warna, gambar, layout tata letak, huruf font, dan video. Multimedia yang dikembangkan menggunakan warna yang cerah dan membuat siswa nyaman untuk belajar. Warna yang dominan antara lain merah, biru dan abu-abu sesuai dengan teori tentang korelasi antara warna dan manusia yang disampaikan oleh Pujiriyanto 2005: 47 bahwa warna merah memiliki respons psikologi power, energi dan kehangatan yang membuat siswa menjadi lebih bersemangat dalam memahami materi yang ada dalam multimedia. Warna biru memiliki respons psikologi kepercayaan, teknologi, kebersihan dan keteraturan. Respons psikologi tersebut diharapkan untuk dapat memberikan dampak bagi siswa dalam memahami materi. Warna abu-abu memiliki respons psikologi intelek, masa depan dan kesederhanaan yang diharapkan mampu membuat siswa menjadi nyaman dengan respons psikologi dari warna tersebut. Multimedia yang dikembangkan selain memperhatikan unsur warna juga memperhatikan gambar dan tata letak layout yang disesuaikan dengan 59 materi pembelajaran. Gambar yang digunakan merupakan gambar bentuk wayang orang yang bersifat kartun. Tata letak yang disajikan dalam multimedia ini memperhatikan menu-menu yang ada dan memperjelas antara latar belakang dengan tombol-tombol menu. Multimedia pembelajaran yang akan dikembangkan dalam memilih huruf font menggunakan jenis huruf yang sederhana sehingga membuat siswa mudah untuk memahami materi yang akan disampaikan dalam multimedia. Multimedia yang dikembangkan memberikan muatan video untuk memberikan penjelasan pendukung tentang materi yang disampaikan dan juga dijadikan pemusat perhatian siswa dalam memahami materi. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang ada didalam kelas pada mata pelajaran Seni dan Budaya kelas VIII. Hasil observasi tersebut tercantum dalam lembar pengamatan. Selain observasi terdapat pula pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa siswa dan guru mata pelajaran Seni dan Budaya. Penelitian awal tersebut bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari penelitian awal, diketahui bahwa permasalahan dalam pembelajaran mata pelajaran Seni dan Budaya pada pokok bahasan Tari Surakarta karena pada pembelajaran tersebut motivasi siswa dalam pembelajaran sangatlah kurang. Hal tersebut dikarenakan metode ceramah tidak bisa menggambarkan gerakan salah satu dari Tari Surakarta. Media