Ya. Sulitnya ketika menerangkan materi makhraj huruf dan hukum bacaan Beberapa ada yang bisa mengerti tapi banyak juga yang belum paham

79 pembelajaran. Pembelajaran materi ilmu tajwid di kelas Al- Qur’an TPQ Asy-Syams diajarkan secara bersamaan dengan qira’ati qur’an. Jadi, ketika santri membaca Al- Qur’an pengajar menyimak bacaan Al- Qur’an santri tersebut. Jika ditemukan kesalahan dalam membaca pengajar langsung memberikan pemahaman sekaligus pengalaman bagaimana cara membaca yang benar sesuai ajaran ilmu tajwid. Namun, dalam mengajarkan ilmu tajwid pengajar terlihat sedikit kesulitan dan masih harus mencari-cari kata yang tepat agar apa yang disampaikannya dapat dimengerti oleh para santri. Begitu pula dengan para santri, mereka terlihat kesulitan memahami materi ilmu tajwid yang disampaikan hanya dengan menggunakan lisan terebut. Terlihat ketika membaca Al- Qur’an para santri masih sering lupa cara membaca sesuai ilmu tajwid seperti yang telah diajarkan pengajar. 2 Wawancara Hasil wawancara tahap awal yang dilakukan peneliti dengan pengajar K dituliskan dalam dialog percakapan berikut: P: Apakah ada kesulitan atau kendala ketika mengajarkan ilmu tajwid?

K: Ya. Sulitnya ketika menerangkan materi makhraj huruf dan hukum bacaan

. P: Para santri mengerti apa yang Anda sampaikan?

K: Beberapa ada yang bisa mengerti tapi banyak juga yang belum paham

. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan pengajar kelas Al- Qur’an yang lain, yaitu dengan U yang dituliskan dalam dialog berikut: 80 P: Bagaimana cara Anda mengajarkan ilmu tajwid? U:Saya mengajarkannya bersamaan pembelajaran qira’ati qur’an tapi anak-anak santri masih kurang paham. P: Apakah Anda perlu menggunakan media untuk mengajarkan ilmu tajwid? U: Ya, jika ada media seperti poster atau bagan balik yang biasa dipakai di TPQ-TPQ yang bisa menggambarkan materi ilmu tajwid secara lebih jelas mungkin akan lebih mudah mengajarkannya ke santri . Dari hasil wawancara tersebut didapati adanya sinkronisasi dengan data awal hasil observasi yang menunjukkan bahwa K, yang merupakan pengajarustadz di TPQ tersebut, mengaku kesulitan menyampaikan materi khususnya tentang ilmu tajwid meskipun materi tersebut sudah sering diajarkan. Menurutnya masih banyak para santri yang belum paham apa yang disampaikan pengajar. Wawancara dengan U pun mendukung pernyataan K sebelumnya bahwa pembelajaran tentang ilmu tajwid perlu dibantu dengan media pembelajaran sehingga dapat memudahkan para pengajar dalam menyampaikan materi ilmu tajwid. Hal ini juga diakui para santri yang mengaku kesulitan dalam mempelajari ilmu tajwid. Berikut ini dialog percakapan yang dilakukan peneliti dengan santri T di TPQ Asy-Syams: P: Sudah paham dengan materi ilmu tajwid? T: Sedikit. Materinya sulit jadinya masih bingung. P: Bagian mana yang masih dibingungkan? T: Hukum bacaan ikhfa, idgham, mad dan yang lainnya itu. Makhraj huruf juga masih kurang paham. 81 Karena data masih dirasa kurang, peneliti melakukan wawancara yang lain. Kali ini dengan santri A, berikut ini dialog percakapannya: P: Sudah paham hukum-hukum bacaan dan makhraj huruf dalam ilmu tajwid? A: Sedikit, masih banyak yang belum paham. P: Apa yang membuat belum paham? A: Tidak ada gambaran dan contoh yang jelas, contoh hanya dijelaskan ketika pengajar menyimak membaca al- Qur’an. Data yang diperoleh dari wawancara dengan T menunjukkan hasil yang serupa. T mengatakan bahwa dia masih belum paham materi ilmu tajwid khususnya materi hukum bacaan dan makhraj huruf. Selanjutnya, wawancara juga dilakukan dengan santri A yang juga mengaku belum paham dengan materi yang sama. Ia juga menambahkan bahwa yang membuatnya belum paham adalah tidak adanya pembelajaran dengan gambaran dan contoh yang jelas. Di waktu yang sama terdapat seorang santri yang tiba-tiba menimpali dan mengatakan bahwa dulu pernah diajarkan materi ilmu tajwid secara terpisah. Pengajar mengajarkan dengan menggunakan papan tulis whiteboard dan para santri diminta mencatatnya. Ketika pengajar menanyakan apakah semua santri mencatatnya, santri tersebut menjawab beberapa mencatat beberapa yang lain sibuk mengobrol. Ia sendiri mengaku bahwa meskipun ia mencatat namun ia jarang membuka buku catatannya karena malas membaca. 82 Dari hasil wawancara tersebut, dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa pembelajaran di kelas Al- Qur’an membutuhkan media yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai sarana belajar, khususnya tentang materi ilmu tajwid. 3 Dokumentasi Dokumentasi diperlukan peneliti untuk menguatkan data penelitian awal yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi. Dokumentasi yang didapatkan peneliti diantaranya mencakup: jadwal pembelajaran di TPQ Asy-Syams lihat lampiran 1, foto-foto ketika peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pengajar dan santri mengenai permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran ilmu tajwid, foto yang memperlihatkan proses pembelajaran ilmu tajwid, serta foto ketika peneliti memperlihatkan desain awal produk media flipchart kepada pengajar dan santri lihat lampiran 3 . Data awal yang diperoleh peneliti dari penggalian informasi tahap pertama dengan menggunakan ketiga macam metode tersebut kemudian dikumpulkan untuk dipelajari oleh peneliti. Melihat keadaan dan didukung pernyataan dari pengajar dan santri di TPQ Asy-Syams peneliti pun memutuskan untuk mengembangkan media flipchart bagan balik untuk pembelajaran ilmu tajwid di TPQ tersebut. Peneliti kemudian mulai membuat rancangan awal media flipchart yang akan dikembangkan. Rancangan media flipchart yang masih berupa desain mentah tersebut kemudian ditunjukkan kepada pengajar dan santri pada pengambilan data 83 tahap kedua untuk dimintai pendapatnya. Hasil dari pengambilan data tahap kedua menunjukkan respon yang positif. Baik pengajar maupun santri sama-sama setuju dengan pengembangan media flipchart tersebut. Mereka juga memberikan pendapat mereka agar diberikan gambar dan contoh yang jelas untuk materinya nanti. Setelah dipastikan produk yang akan dikembangkan, peneliti mulai melakukan perencanaan awal. Tahap perencanaan meliputi pengembangan dan penyempurnaan rancangan produk media yang telah didesain sebelumnya berikut analisis materi pembelajarannya. Melihat tidak tersedianya silabus di TPQ Asy-Syams, peneliti pun melakukan analisis materi pembelajaran yang didasarkan dari data analisis kebutuhan awal yang didapatkan pada observasi awal, yaitu kebutuhan akan materi makhraj huruf dan hukum-hukum bacaan. Rumusan langkah-langkah pembelajarannya dituliskan sebagai berikut: 84 Tabel 4. Rumusan langkah-langkah pembelajaran ilmu tajwid di TPQ Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Ketercapaian 1. Menerapk an kaidah- kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al- Qur’an 1.1 Siswasantr i mampu memahami makhraj huruf tempat keluarnya huruf hijaiyah 1.1.1 Makhraj huruf yaitu al-halq, al-jauf, asy- syafatain, al- lisan, al- khaisyum. 1 Siswasantri menjelaskan makna al-halq, al-jauf, asy- syafatain, al-lisan, al- khaisyum secara lisan. 2 Siswasantri menyebutkan kembali contoh bacaan huruf-huruf al-halq, al-jauf, asy-syafatain, al-lisan, al- khaisyum secara lisan. 3 Siswasantri mengetahui cara membaca huruf al- halq, al-jauf, asy-syafatain, al-lisan, al-khaisyum. 1.2 Siswasantr i mampu memahami hukum- hukum bacaan 1.2.1 Idzhar Halqi, Idzhar Syafawi, Idgham Bighunnah, Idgham Bilaghunnah,Ik hfa, Iqlab, Mad, Qalqalah, Waqaf 1 Siswasantri menjelaskan makna seluruh hukum- hukum bacaan secara lisan. 2 Siswasantri menyebutkan kembali satu contoh dari masing-masing hukum- hukum bacaan secara lisan. 3 Siswasantri mengetahui seluruh hukum bacaan. Indikator keberhasilan dibuat untuk mengetahui tingkat pencapaian suatu proses pembelajaran. Dalam hal ini, media flipchart yang dikembangkan peneliti ditujukan untuk membantu pencapaian indikator keberhasilan belajar di TPQ Asy-Syams. Materi yang akan dirumuskan dalam media flipchart diantaranya berupa macam-macam makhraj huruf beserta contohnya dan macam-macam hukum bacaan beserta contohnya. Media flipchart yang dikembangkan peneliti tersebut diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran ilmu tajwid untuk membantu santri mengenal sekaligus memahami materi ilmu tajwid di TPQ Asy-Syams. 85

3. Pengembangan Produk Media Flipchart

a. Pengembangan Produk Awal Dari data yang didapatkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, peneliti mulai mengkaji ulang pokok-pokok apa saja yang menjadi fokus permasalahan dalam pembelajaran ilmu tajwid di TPQ Asy-Syams. Data tersebut menunjukkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman santri tentang ilmu tajwid seperti makhraj huruf dan hukum-hukum bacaan serta kebutuhan akan media pembelajaran. Berangkat dari situlah peneliti memutuskan untuk mengembangkan media flipchart ilmu tajwid dengan materi makhraj huruf dan hukum- hukum bacaan. Dalam mengembangkan suatu produk media, peneliti mengacu pada standar prosedur pengembangan media yang sudah ditetapkan. Langkah pengembangan awal yang ditempuh peneliti dituliskan sebagai berikut: a. Menentukan sasaran pengguna media. Sasaran pengguna media flipchart ilmu tajwid adalah santri kelas Al- Qur’an dengan rentang usia 6-10 tahun. Kemampuan santri dalam membaca Al- Qur’an berbeda-beda, namun secara umum kemampuan para santri hampir sama. Semua sudah cukup lancar membaca Al-Qur ’an hanya pemahaman cara membaca sesuai makhraj dan tajwid masih kurang. b. Mengumpulkan bahan-bahan pendukung materi. Dalam mengumpulkan materi pendukung media flipchart peneliti 86 menggunakan beberapa sumber tentang materi ilmu tajwid khususnya materi tentang makhraj huruf yang dianggap cukup shahih. Sedangkan untuk penulisan huruf Al-Quran, peneliti menyadur dari Al- Qur’an modern yang sudah dilengkapi dengan harakat tanda baca. Selain itu, Al- Qur’an modern dipilih karena penulisan hurufnya lebih jelas sehingga akan lebih mudah untuk dibaca para santri. c. Membuat kerangka media. Setelah semua bahan materi yang didapatkan dirasa cukup, peneliti mulai membuat desain media flipchart yang akan dikembangkan. Flipchart pada dasarnya akan digunakan pengajar untuk membantunya menyampaikan materi ilmu tajwid secara lebih jelas kepada para santri TPQ. Dengan melihat pengguna dan kebutuhannya, peneliti pun memperkirakan ukuran kertas dan papan penyangga dengan sedemikian rupa agar nyaman digunakan pengajar serta menjangkau jarak pandang seluruh santri. Ukuran kertas yang digunakan yaitu 43 x 53 cm yang kira-kira besarnya sama dengan kertas A2, sedangkan papan penyangganya berukuran 64 x 70 cm. 87 Gambar 5. Desain papan penyangga Gambar 6. Desain awal flipchart d. Mengumpulkan bahan-bahan dasar pembuatan media. Bahan-bahan dan alat yang digunakan dalam mengembangkan media flipchart “Asiknya Belajar Ilmu Tajwid” diantaranya sebagai berikut: 1 Kertas Kertas merupakan bahan utama media flipchart. Ukurannya 43 x 53 cm berjenis Artpapper 150 gram. Kertas tersebut nantinya akan diisi materi ilmu tajwid khususnya makhraj huruf. Peneliti 88 menggunakan kertas tersebut karena hasil cetakan lebih jelas serta mudah ketika digunakan membaliknya karena tidak terlalu tebal. 2 Kayu papan penyangga Kayu digunakan sebagai bahan dasar papan penyangga media flipchart yang berukuran 64 x 70 cm. 3 Triplek Triplek diperlukan sebagai pelengkap papan penyangga dan sebagai landasan kertas media flipchart. Triplek yang digunakan berukuran 52 x 58 cm dengan ketebalan 0,3 cm. 4 Cat Cat digunakan sebagai pelapis kayu papan penyangga agar terlihat lebih menarik. Warna yang digunakan adalah warna putih, hal ini dimaksudkan agar unsur keterbacaan materi yang terdapat dalam media flipchart dapat lebih dominan. 5 Spiral Spiral digunakan bersama dengan kertas yang diletakkan pada salah satu bagian tepi kertas yang telah dilubangi sesuai ukuran spiral. 6 Engsel Engsel digunakan untuk mengaitkan kayu papan penyangga yang satu dengan yang lain. Engsel yang dibutuhkan sebanyak 2 buah. 89 7 Penggaris Penggaris digunakan untuk mengukur kayu sebelum dipotong sesuai ukuran yang telah ditentukan. 8 Pemotong kayu Pemotong kayu yang digunakan adalah sejenis gergaji listrik gunanya untuk memotong bahan kayu. 9 Pensil dan kertas HVS Pensil dan kertas HVS digunakan peneliti untuk menggambar contoh makhraj huruf secara manual karena ketidakmampuan peneliti menggambar menggunakan aplikasi pada komputer. 10 Scanner Scanner berfungsi untuk menscan gambar mentah ke dalam bentuk file untuk kemudian diolah menggunakan aplikasi komputer Photoshop CS3. 11 Printer Printer digunakan untuk mencetak file materi media flipchart. e. Langkah-langkah pembuatan media flipchart Setelah semua alat yang dibutuhkan sudah tersedia, maka selanjutnya akan dijabarkan langkah-langkah pembuatan media flipchart yang ditulis sebagai berikut: 1 Membuat desain media flipchart menggunakan aplikasi komputer yaitu CorelDraw X6. Desain flipchart yang dimaksud meliputi pembuatan bentuk dan gambar, pemberian warna, 90 penyusunan materi, dan penataan komponen pada tiap lembarnya. 2 Menggambar contoh-contoh makhraj huruf secara manual pada kertas HVS menggunakan pensil dan ditebalkan dengan pena. 3 Menscan gambar-gambar mentah dengan scanner untuk diubah ke dalam bentuk file. Setelah itu, file diedit melalui aplikasi Photoshop untuk diberi warna. Gambar-gambar yang telah selesai diberi warna selanjutnya dimasukkan ke aplikasi CorelDraw X6 untuk disatukan dengan komponen lain sebagai bahan materi media flipchart. 4 Setelah semua desain selesai dibuat dengan menggunakan CorelDraw X6, tahap selanjutnya adalah mencetak seluruh halaman pada kertas yang telah ditentukan jenis dan ukurannya menggunakan printer. 5 Semua kertas yang telah tercetak kemudian dijilid menjadi satu dengan menggunakan spiral pada salah satu sisi panjangnya. Sampai pada tahap ini artinya satu bagian media flipchart sudah selesai dibuat, selanjutnya adalah membuat papan penyangga. 6 Menyiapkan bahan kayu, mengukurnya kemudian memotongnya sesuai ukuran. Papan penyangga dibuat dengan empat kaki dan setiap kaki berdimensi 4 x 70 x 2 cm. Pada setiap sisi ujungnya dipotong miring dengan sudut 45 derajat 91 dan melubangi 2 buah kayu pada pertengahan sisi miring tersebut untuk meletakkan besi pengait spiral. 7 Menyiapkan triplek, mengukurnya dan memotongnya sesuai ukuran yaitu 52 x 58 cm dengan jumlah dua buah. 8 Semua kayu yang sudah terpotong kemudian dirangkai dan disatukan sedemikian rupa. Untuk menyatukan kaki-kaki penyangganya digunakan engsel agar mudah untuk membuka dan melipatnya kembali. 9 Papan penyangga yang sudah jadi kemudian diberi cat warna putih pada semua bagian kayu secara merata. Setelah itu papan yang sudah dicat tersebut dikeringkan di bawah sinar matahari hingga catnya benar-benar kering. 10 Setelah catnya kering barulah lembaran kertas yang sudah dispiral tadi disatukan dengan mengaitkan spiralnya pada besi pengait yang tedapat pada bagian atas papan penyangga. Media flipchart pun siap untuk digunakan.

4. Validasi Instrumen

Sebelum melalui tahap validasi produk media, tahap yang harus dilalui adalah melakukan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur kelayakan media. Validasi instrumen yang dilakukan peneliti dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015 dan yang bertindak sebagai validator adalah Estu Miyarso, M.Pd., dosen pembimbing yang juga seorang dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Peneliti meminta saran dan pendapat kepada beliau mengenai validitas instrumen 92 yang dibuat. Pada tahap ini peneliti mendapat perbaikan dari ahli validator instrumen sebanyak satu kali. Hal-hal yang mendapat perbaikan tersebut diantaranya: 1. Instrumen untuk ahli materi a Aspek penilaian dari segi materi hendaknya dibuat menjadi dua macam aspek yaitu aspek isi dan aspek pembelajaran. b Poin 1 dibenahi lebih khusus, kata konsep pembelajaran diganti kompetensi dasar saja. 2. Instrumen untuk ahli media a Tambahkan aspek layout. b Aspek keawetan bahan dihilangkan saja dan kata “keawetan” diganti menjadi “kualitas”. c Kata “sudah baik” dihilangkan saja. d Poin-poin yang tidak perlu dihapus saja. e Untuk aspek kemudahan penggunaan media tambahkan poin kemudahan membawa atau memindahkan media. Setelah melalui tahap validasi instrumen dan telah mendapat persetujuan serta pengesahan dari validator, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut dianggap telah layak untuk dijadikan alat ukur kelayakan suatu produk yang dikembangkan pada tahap uji coba lapangan.

5. Hasil dan Analisis Data Validasi Produk Media

Sebelum produk diujicobakan pada lapangan uji coba, produk media flipchart diujikan terlebih dahulu kepada ahli materi dan ahli media. Berikut ini penjabaran data hasil uji validasi produk media: 93 1. Ahli materi Validasi produk media flipchart yang berkaitan dengan materi pembelajaran diujikan terlebih dahulu kepada ahli materi yang kompeten di bidangnya. Konsultasi materi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 25 Maret 2015 dan 27 Maret 2015. Ahli materi yang bertindak sebagai validator media flipchart tersebut adalah Drs. Suparlan, M.P.d., dosen dari Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar. a. Hasil penilaian uji validasi ahli materi dan revisi tahap I Validasi media aspek materi tahap I ini bertempat di Kampus 3 UNY UPP 2, yaitu di ruang transit dosen. Aspek yang dinilai oleh ahli materi diantaranya aspek isi dan aspek pembelajaran. Dalam memberikan penilaian, peneliti menunjukkan terlebih dahulu materi pembelajaran yang telah disusun. Peneliti juga menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari pengembangan produk media flipchart tersebut kepada ahli materi agar memudahkan penilaian. Setelah ahli materi selesai mencermati pokok-pokok materi pembelajaran yang diajukan, peneliti memberikan lembar angket kepada ahli materi dan meminta beliau untuk memberikan penilaiannya terkait materi yang telah disusun. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap I disajikan dalam tabel berikut: 94 Tabel 5. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap I No. Indikator Skor Kriteria Aspek Pembelajaran 1. Kesesuaian materi dengan konsep pembelajaran di TPQ 4 Baik 2. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 3 Cukup 3. Materi yang disajikan sesuai dengan usia santri 3 Cukup 4. Kemenarikan materi 3 Cukup 5. Kejelasan petunjuk belajar dan penggunaan 3 Cukup Jumlah skor 16 Cukup Rata-rata skor 3,2 Aspek Isi 6. Cakupan isi materi terhadap kebutuhan pembelajaran di TPQ 3 Cukup 7. Kemudahan penyajian materi untuk dipelajari 3 Cukup 8. Keruntutan alur materi 3 Cukup 9. Penggunaan bahasa untuk dipahami santri 3 Cukup 10. Penggunaan gambar untuk mendukung materi 3 Cukup Jumlah skor 15 Cukup Rata-rata skor 3 Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah skor untuk aspek isi adalah 16 dengan rerata 3,2. Sedangkan jumlah skor aspek pembelajaran adalah 15 dengan rerata 3. Jika dijumlahkan total skor kedua aspek adalah 6,2 rerata 3,1. Jumlah rerata skor kedua aspek yang didapat tersebut jika dikonversikan ke dalam data kualitatif memiliki rentang skor 2,64 X ≤ 3,36, masuk kategori “Cukup”. Secara rinci dari 10 butir indikator penilaian kualitas media tesebut adalah 9 butir 90 dinilai dengan skor 3 Cukup dan 1 95 butir 10 dinilai dengan skor 4 Baik. Maka dapat disimpulkan bahwa keputusan akhir dari uji validasi tahap I menunjukkan materi yang disusun masih belum siap diujicobakan di lapangan dan masih memerlukan revisi. Selain mengisi tabel penilaian, ahli materi juga memberikan saran dan masukan terkait media yang dikembangkan. Berikut ini penjabaran saran dan masukan dari ahli materi tentang produk media flipchart: 1 Materi ilmu tajwid huruf, penjelasan dibenarkan sesuai qaidah ilmu tajwid. 2 Bagian makhraj huruf khususnya pada pemberian contoh berupa gambar masih banyak yang belum sesuai, perlu dibenahi kembali bentuk gambarnya. 3 Penjelasan pada setiap contoh gambar makhraj huruf masih kurang jelas, takutnya malah membingungkan pengajar dan santri. Semua saran dan masukan yang diterima kemudian diolah kembali oleh peneliti sebagai landasan perbaikan media agar nantinya media yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. b. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap II Konsultasi ahli media aspek materi tahap II berlangsung di ruang transit dosen di Kampus 3 UNY UPP 2. Ahli materi 96 mencermati kembali materi dari segi isi dan pembelajaran. Seperti validasi pada tahap I, peneliti terlebih dahulu memberikan materi pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya. Setelah ahli materi selesai mencermati keseluruhan materi pembelajarannya, ahli materi menjelaskan kembali kepada peneliti bahwa masih terdapat sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki maupun ditambahkan. Setelah itu ahli materi memberikan penilaiannya dengan mengisi lembar angket yang diberikan peneliti. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap II disajikan dalam tabel berikut: 97 Tabel 6. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap II No. Indikator Skor Kriteria Aspek Pembelajaran 1. Kesesuaian materi dengan konsep pembelajaran di TPQ 4 Baik 2. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 4 Baik 3. Materi yang disajikan sesuai dengan usia santri 4 Baik 4. Kemenarikan materi 4 Baik 5. Kejelasan petunjuk belajar dan penggunaan 3 Cukup Jumlah skor 19 Baik Rata-rata skor 3,8 Aspek Isi 6. Cakupan isi materi terhadap kebutuhan pembelajaran di TPQ 4 Baik 7. Kemudahan penyajian materi untuk dipelajari 4 Baik 8. Keruntutan alur materi 3 Cukup 9. Penggunaan bahasa untuk dipahami santri 3 Cukup 10. Penggunaan gambar untuk mendukung materi 4 Baik Jumlah skor 18 Baik Rata-rata skor 3,6 Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah skor untuk aspek isi adalah 19 dengan rerata 3,8. Sedangkan jumlah skor aspek pembelajaran adalah 18 dengan rerata 3,6. Jika dijumlahkan total skor kedua aspek adalah 7,4 rerata 3,7. Jumlah rerata skor kedua aspek yang didapat tersebut jika dikonversikan ke dalam data kualitatif masuk kategori “Baik”. Secara rinci dari 10 butir indikator penilaian kualitas media tesebut adalah 3 butir 30 dinilai dengan skor 3 Cukup dan 7 98 butir 70 dinilai dengan skor 4 Baik. Maka dapat disimpulkan bahwa keputusan akhir dari uji validasi tahap II menunjukkan materi yang disusun masih belum siap diujicobakan di lapangan dan masih memerlukan revisi. Selain mengisi tabel penilaian, ahli materi juga memberikan saran dan masukan terkait media yang dikembangkan. Berikut ini penjabaran saran dan masukan dari ahli materi tentang produk media flipchart: 1 Materi ilmu tajwid jangan ada yang dihilangkan atau dikurangi makhraj huruf dan hukum bacaan. 2 Bagian hukum bacaan diperdalam lagi penjelasannya. 3 Pemberian contoh potongan ayat Al-Qur’an sebaiknya menggunakan ayat-ayat pendek yang sudah sering didengar santri. 4 Definisi dan cara baca penulisannya dibenarkan. Semua saran dan masukan yang diterima kemudian diolah kembali oleh peneliti sebagai landasan perbaikan media agar nantinya media yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. c. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap III Konsultasi ahli media aspek materi tahap III bertempat di ruang dosen Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, UNY Pusat. Ahli materi mencermati kembali materi dari segi aspek isi dan 99 aspek pembelajaran. Seperti validasi pada tahap II, peneliti memberikan materi pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya. Ahli materi pun mencermati kembali hasil revisi media. Setelah ahli materi selesai mencermati keseluruhan materi pembelajarannya, ahli materi langsung mengisi angket penilaian yang diberikan peneliti sambil menyampaikan sedikit tambahan saran. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap III disajikan dalam tabel berikut: Tabel 7. Hasil penilaian uji validasi ahli materi tahap III No Indikator Skor Kriteria Aspek Pembelajaran 1. Kesesuaian materi dengan konsep pembelajaran di TPQ 5 Sangat baik 2. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 5 Sangat baik 3. Materi yang disajikan sesuai dengan usia santri 5 Sangat baik 4. Kemenarikan materi 4 Baik 5. Kejelasan petunjuk belajar dan penggunaan 4 Baik Jumlah skor 23 Sangat baik Rata-rata skor 4,6 Aspek Isi 6. Cakupan isi materi terhadap kebutuhan pembelajaran di TPQ 4 Baik 7. Kemudahan penyajian materi untuk dipelajari 4 Baik 8. Keruntutan alur materi 5 Sangat baik 9. Penggunaan bahasa untuk dipahami santri 4 Baik 10. Penggunaan gambar untuk mendukung materi 5 Sangat baik Jumlah skor 22 Sangat baik Rata-rata skor 4,4 100 Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah skor untuk aspek isi adalah 23 dengan rerata 4,6. Sedangkan jumlah skor aspek pembelajaran adalah 22 dengan rerata 4,4. Jika dijumlahkan total skor kedua aspek adalah 9 dan reratanya 4,5. Skor kedua aspek yang didapat tersebut jika dikonversikan ke dalam data kualitatif masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Secara rinci dari 10 butir indikator penilaian kualitas media tesebut adalah 5 butir 50 dinilai dengan skor 4 baik dan 5 butir 50 dinilai dengan skor 5 sangat baik. Keputusan akhir dari uji validasi tahap III tersebut menunjukkan bahwa materi ilmu tajwid pada media flipchart yang disusun sudah baik dan sudah siap untuk diujicobakan di lapangan tanpa revisi. Saran dan masukan yang diberikan ahli materi hanya menekankan pada penggunaan bahasa agar dibuat lebih ringkas namun intinya tetap dapat dipahami oleh santri. Beliau memberikan komentar bahwa materi yang disusun sudah bagus dan diharapkan dapat memudahkan santri dalam mempelajari dan memahami ilmu tajwid yang dalam hal ini mempelajari makhraj huruf. Dari hasil penilaian, saran dan masukan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa media flipchart yang dikembangkan peneliti sudah memenuhi kriteria dan telah siap diujicobakan di lapangan. 101 2. Ahli media Ahli media bertindak sebagai penilai media dari aspek tampilan fisik, layout, keterbacaan, dan kemudahan penggunaan media. Dalam hal ini, ahli media diberikan wewenang khusus untuk memberikan pendapat, saran, serta masukan sesuai dengan apa adanya wujud media tersebut. Ahli media yang menjadi validator pada penelitian ini adalah Isniatun Munawaroh, M.P.d. Beliau merupakan seorang dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang memang berkompeten di bidang media pembelajaran. Konsultasi media dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 27 Maret 2015 dan 31 Maret 2015. Pada pelaksanaannya, kedua tahap konsultasi media tersebut berlangsung di dalam ruang dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Data penilaian didapatkan dengan memberikan angket kepada ahli media. Angket yang sudah mendapat uji validasi tersebut menjadi tolok ukur ahli media dalam memberikan pendapatnya mengenai media yang diajukan peneliti. Pendapat, saran serta masukan yang diberikan ahli media selanjutnya akan menjadi landasan bagi peneliti terkait kelayakan produk media yang tengah dikembangkan sebelum diujicobakan di lapangan. a. Hasil penilaian uji validasi ahli media dan revisi tahap I Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan memperhatikan media dari aspek layout, tampilan fisik, keterbacaan, serta 102 kemudahan dalam penggunaan media. Hasil penilaian ahli media terhadap media flipchart yang dikembangkan peneliti disajikan dalam tabel berikut: Tabel 8. Hasil penilaian uji validasi ahli media tahap I No. Indikator Penilaian Skor Kriteria Grafis 1. Pilihan warna antar elemen 2 Kurang baik 2. Komposisi letak gambar dan teks 3 Cukup Jumlah skor 5 Kurang baik Rata-rata skor 2,5 Tampilan fisik 3. Kualitas bahan kertas Ivory 230 gram 3 Cukup 4. Ukuran kertas 53 x 43 cm 4 Baik 5. Kesesuaian gambar dengan materi 3 Cukup 6. Kesesuaian gambar dengan sasaran 2 Kurang baik 7. Kekuatan papan penyangga 5 Sangat baik 8. Kemenarikan tampilan flipchart secara keseluruhan 3 Cukup Jumlah skor 20 Cukup Rata-rata skor 3,33 Keterbacaan 9. Kesesuaian pilihan font jenis huruf dengan sasaran pengguna 4 Baik 10. Pilihan ukuran huruf untuk dibaca pada jarak 1-1,5 meter 4 Baik Jumlah skor 8 Baik Rata-rata skor 4 Kemudahan penggunaan 11. Kejelasan petunjuk belajar dan penggunaan 4 Baik 12. Kemudahan menyiapkan media 4 Baik 13. Kemudahan penggunaan membalik kertas selama menyampaikan materi 3 Cukup 14. Kemudahan membawamemindahkan portabilitas 3 Cukup 15. Kemudahan penyimpanan 4 Baik Jumlah skor 18 Baik Rata-rata skor 3,6 103 Dari data hasil penilaian yang diberikan oleh ahli media tersebut dapat dilihat bahwa pada aspek layout jumlah skor adalah 5 dengan rerata 2,5 masuk kategori “Kurang baik”. Aspek tampilan fisik memiliki jumlah skor 20 dengan rerata 3,33 masuk kategori “Cukup”. Aspek keterbacaan memiliki jumlah skor 8 dengan rerata 4 masuk kategori “Baik”. Aspek kemudahan penggunaan memiliki jumlah skor 18 dengan rer ata 3,6 termasuk kategori “Baik”. Dari hasil keseluruhan aspek jika dijumlahkan memiliki skor 13,43 dan reratanya 3,36. Skor rerata tersebut jika dikonversikan ke dalam bentuk data kualitatif termasuk dalam kategori “Baik”. Secara rinci dari 15 butir indikator penilaian kualitas media tesebut adalah 2 butir 13,33 dinilai dengan skor 2 kurang baik, 6 butir 40 dinilai dengan skor 3 cukup, 6 butir 40 dinilai dengan skor 4 baik, dan 1 butir 6,67 dinilai dengan skor 5 sangat baik. Selain memberikan penilaian dalam bentuk angka, ahli media juga memberikan pendapatnya dalam bentuk saran dan masukan sebagai berikut: 1 Pilihan warna antar elemen masih belum sesuai karena masih terlalu melelahkan mata, ganti warna lain. 2 Gambar yang digunakan ditambah lagi untuk mewakili santri putri. 104 3 Kertas yang digunakan masih terlalu tebal jadi susah untuk membalik kertasnya, ganti dengan yang lebih tipis. 4 Penataan pesan mohon diperhatikan. Akan lebih baik jika pemberian penjelasan di awal baru diikuti contoh. Saran dan masukan yang diberikan tersebut dijadikan sebagai bahan perbaikan pengembangan media flipchart agar produk yang dihasilkan nantinya memiliki kualitas yang baik. Dari hasil keseluruhan penilaian produk media tersebut, ahli media memberikan kesimpulan bahwa media yang dikembangkan sudah cukup baik untuk diujicobakan dengan memperhatikan revisi sesuai saran dan masukan yang diberikan ahli media. Penjelasan mengenai revisi yang dilakukan peneliti dari hasil penilaian konsultasi produk media tahap I coba dipaparkan peneliti sebagai berikut: 1 Warna pada desain flipchart sebelum revisi lebih mendominasi warna kuning. Ahli media menyarankan menggantinya dengan warna lain maka peneliti menggantinya dengan warna hijau. Gambar 7. sebelum revisi Gambar 8. sesudah revisi 105 2 Gambar yang direvisi adalah gambar pendukung untuk menarik belajar siswa pada halaman judul utama, peneliti kemudian menambahkan satu gambar untuk mewakili santri putri. Gambar 9. sebelum revisi Gambar 10. sesudah revisi 3 Bahan kertas yang digunakan sebelum revisi berjenis Ivory 230 gram kemudian peneliti menggantinya dengan Artpapper 150 gram. Gambar 11. sebelum revisi 106 Gambar 12. sesudah revisi 4 Penataan pesan sebelum revisi yaitu dengan menyajikan contoh terlebih dulu baru penjelasan, peneliti pun mengikuti saran dari ahli media dan mengubah penataannya sehingga lebih mudah untuk dipelajari. Gambar 13. sebelum revisi Gambar 14. sesudah revisi b. Hasil penilaian uji validasi ahli media tahap II Produk media yang dinilai oleh ahli media pada saat melakukan konsultasi tahap II ini tentunya merupakan produk yang sudah direvisi sebelumnya oleh peneliti. Peneliti bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut kelayakan produk media yang dikembangkan dengan meminta ahli media untuk menilai kembali 107 seluruh aspek media. Hasil penilaian ahli media tahap II terhadap media flipchart yang dikembangkan pun disajikan dalam tabel berikut: Tabel 9. Hasil penilaian uji validasi ahli media tahap II No. Indikator Penilaian Skor Kriteria Grafis 1. Pilihan warna antar elemen 5 Sangat baik 2. Komposisi letak gambar dan teks 4 Baik Jumlah skor 9 Sangat baik Rata-rata skor 4,5 Tampilan fisik 3. Kualitas bahan kertas Artpapper 150 gram 4 Baik 4. Ukuran kertas 53 x 43 cm 5 Sangat baik 5. Kesesuaian gambar dengan materi 5 Sangat baik 6. Kesesuaian gambar dengan sasaran 5 Sangat baik 7. Kekuatan papan penyangga 5 Sangat baik 8. Kemenarikan tampilan flipchart secara keseluruhan 4 Baik Jumlah skor 28 Sangat Baik Rata-rata skor 4,67 Keterbacaan 9. Kesesuaian pilihan font jenis huruf dengan sasaran pengguna 4 Baik 10. Pilihan ukuran huruf untuk dibaca pada jarak 1-1,5 meter 4 Baik Jumlah skor 8 Baik Rata-rata skor 4 Kemudahan penggunaan 11. Kejelasan petunjuk belajar dan penggunaan 4 Baik 12. Kemudahan menyiapkan media 4 Baik 13. Kemudahan penggunaan membalik kertas selama menyampaikan materi 5 Sangat baik 14. Kemudahan membawamemindahkan portabilitas 3 Cukup 15. Kemudahan penyimpanan 4 Baik Jumlah skor 20 Baik Rata-rata skor 4 108 Dari data hasil penilaian yang diberikan oleh ahli media tersebut dapat dilihat bahwa pada aspek layout jumlah skor adalah 9,00 dengan rerata 4,50 masuk kategori “Sangat baik”. Aspek tampilan fisik memiliki jumlah skor 28 dengan rerata 4,67 masuk kategori “Sangat baik”. Aspek keterbacaan memiliki jumlah skor 8 dengan rerata 4 masuk kategori “Baik”. Aspek kemudahan penggunaan memiliki jumlah skor 20 dengan rerata 4 termasuk kategori “Baik”. Dari hasil keseluruhan aspek jika dijumlahkan memiliki skor 16,67 dan reratanya 4,29. Skor rerata tersebut jika dikonversikan ke dalam bentuk data kualitatif termasuk dalam kategori “Sangat baik”. Bila dicermati, data penilaian uji validasi ahli media tahap II tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dari beberapa aspek yang dituliskan. Aspek layout sebelumnya hanya mendapatkan rata-rata skor 2,50 meningkat menjadi 4,50 peningkatan 2,00, aspek tampilan fisik sebelumnya mendapatkan rata-rata skor 3,33 meningkat menjadi 4,67 peningkatan 1,34, dan aspek kemudahan penggunaan dari rata-rata skor 3,6 meningkat menjadi 4 peningkatan 0,4. Secara rinci dari 15 butir indikator penilaian kualitas media tersebut adalah 1 butir 6,67 dinilai dengan skor 3 cukup, 8 butir 53,33 dinilai dengan skor 4 baik, 6 butir 40 dinilai dengan skor 5 sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian uji 109 validasi produk media tersebut sudah dapat dikatakan sebagai skor yang valid karena adanya peningkatan dari yang sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik. Dari hasil konsultasi dan uji validasi produk media tahap II, ahli media menyatakan bahwa produk media yang dikembangkan sudah baik dan siap untuk diujicobakan di lapangan tanpa revisi. Dengan berpijak pada hasil penilaian yang dianggap sudah baik dan tidak membutuhkan perbaikan tersebut, maka peneliti pun memutuskan untuk melanjutkan tahap berikutnya yaitu mengujicobakan produk media flipchart di lapangan.

6. Hasil dan Analisis Data Uji Coba Produk Media

Produk media yang sudah lulus uji validasi dan mendapatkan penilaian baik dari ahli materi maupun ahli media kemudian dilanjutkan pada tahap uji coba lapangan. Tahap-tahap uji coba lapangan yang dilaksanakan peneliti diantaranya adalah uji coba lapangan terbatas, uji coba lapangan kelompok kecil, dan uji coba lapangan luas. Hal tersebut dimaksudkan untuk menguji kelayakan produk media tahap lanjut. Secara umum, para santri sudah mengetahui hukum-hukum bacaan seperti idzhar, idgham, ikhfa’ dan sebagainya. Namun, untuk makhraj huruf para santri mengaku belum benar-benar memahami materinya dengan baik. Padahal, makhraj huruf merupakan materi yang cukup mendasar yang perlu dipelajari ketika hendak membaca Al- Qur’an. Pengajar juga mengaku kesulitan dalam menyampaikan materi tentang makhraj huruf. Maka dari itu dalam uji coba lapangan terbatas, uji coba 110 kelompok kecil, uji coba luas peneliti pun mengujicobakan media flipchart dengan materi makhraj huruf. 1. Deskripsi Hasil Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk I Uji coba lapangan terbatas mengambil lokasi di TPQ Asy-Syams Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo. Pelaksanaan uji coba berlangsung pada tanggal 4 April 2015. Subyek uji coba tahap awal ini ialah para santri kelas Al-Q ur’an. a. Subyek Uji Coba Lapangan Terbatas Subyek uji coba lapangan terbatas melibatkan dua orang santri putri dari Kelas Al- Qur’an TPQ Asy-Syams, yaitu Rahma Wahyuningtyas dan Hesti Istiyaningrum. Kedua subyek tersebut dipilih untuk menjadi responden dalam pengisian angket dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan berdasar pada prestasi belajar santri di kelas, yaitu rendah dan tinggi. Dalam pemilihan subyek uji coba peneliti dibantu pengajar kelas Al- Qur’an. b. Hasil Angket Uji Coba Lapangan Terbatas Data penilaian pengisian angket oleh subyek uji coba pada uji coba lapangan terbatas lihat lampiran 6 disajikan dalam tabel berikut: 111 Tabel 10. Hasil penilaian uji coba lapangan terbatas No. Indikator A B Rata -rata Kriteria 1. Kemudahan materi untuk dipahami 5 5 5 Sangat baik 2. Kemudahan penggunaan contoh untuk dipahami 5 4 4,5 Sangat baik 3. Kemudahan bahasa untuk dipahami 4 4 4 Baik 4. Kecukupan ukuran flipchart 5 5 5 Sangat baik 5. Penggunaan warna tidak melelahkan mata 5 5 5 Sangat baik 6. Kemenarikan penggunaan gambar 5 5 5 Sangat baik 7. Bentuk papan penyangga 4 4 4 Baik 8. Pilihan warna papan penyangga 4 4 4 Baik 9. Tata letak tulisan dan gambar 5 4 4,5 Sangat baik 10. Keterbacaan jenis huruf latin Comic Sans MS 5 5 5 Sangat baik 11. Keterbacaan jenis huruf arab 5 5 5 Sangat baik 12. Keterbacaan ukuran huruf 5 5 5 Sangat baik 13. Kemenarikan penyajian keseluruhan 5 4 4,5 Sangat baik 14. Ketahanan bahan kertas 4 4 4 Baik 15. Ketahanan bahan kayu penyangga 4 5 4,5 Sangat baik 16. Kemudahan penyiapan dan menyimpan media 4 4 4 Baik 17. Kemudahan penggunaan membalik 4 4 4 Baik 18. Kemudahan petunjuk untuk dipahami 5 4 4,5 Sangat baik Jumlah skor 83 80 81,50 Rata-rata skor 4,52 Kriteria Sangat baik Data hasil penilaian angket tersebut menunjukkan bahwa jumlah skor yang diperoleh sebesar 81,5 dengan skor rata-rata 4,52. Skor tersebut apabila dikonversikan ke dalam tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif termasuk dalam kriteria “Sangat baik”. c. Hasil Observasi Uji Coba Lapangan Terbatas Dalam rangka mendapatkan data yang berkaitan dengan kelayakan produk media flipchart yang dikembangkan, selain menggunakan angket peneliti juga menggali data dari hasil observasi 112 yang dilakukan peneliti sendiri. Berikut disajikan hasil data observasi yang dapat dillihat dalam tabel berikut: Tabel 11. Hasil observasi Minat Dua Santri pada Uji Coba Lapangan Terbatas No Aspek pengamatan Observat or pengamatan Ya Tidak 1. Ketertarikan santri dengan materi pembelajaran Peneliti √ 100 2. Ketertarikan santri pada media pembelajaran Peneliti √ 100 3. Santri mendengarkan pembelajaran dengan baik Peneliti √ 100 4. Santri antusias ketika ditunjuk pengajar untuk belajar materi Peneliti √ 100 5. Santri cepat memahami materi yang disajikan dengan media Peneliti √ 100 d. Revisi dan Saran Dalam uji lapangan terbatas yang dilakukan, peneliti mencoba mendapatkan data yang lebih mendalam selain dari hasil penilaian angket dalam bentuk skor. Dalam angket yang dibagikan kepada kedua responden peneliti menyediakan tempat khusus untuk menuliskan saran dan komentar mereka mengenai media flipchart yang dikembangkan. Berikut ini saran maupun komentar yang responden berikan: 1 Warnanya bagus dan menarik, mudah dipahami. 2 Menyenangkan, gambarnya bagus contohnya mudah dipahami. Seperti yang dapat dilihat, saran maupun komentar yang diberikan tidak menunjukkan indikasi yang mengarah pada revisi 113 dan perbaikan lanjut untuk media flipchart yang dikembangkan. Para responden memberikan tanggapan yang positif. Selain tanggapan yang diberikan para responden uji coba lapangan terbatas yang dalam hal ini para santri kelas Al- Qur’an di TPQ Asy-Syams, peneliti juga meminta pendapat pengajar U tentang media flipchart yang dikembangkan peneliti. Pengajar U mengatakan bahwa media yang dikembangkan sudah baik dan membantu sekali dalam menyampaikan materi khususnya dalam pembelajaran ilmu tajwid. Hasil penilaian uji coba lapangan terbatas baik berupa skor angka maupun tanggapan sama-sama menunjukkan hasil yang baik. Pada tabel 10 menunjukkan skor penilaian yang diperoleh sebesar 4,52 dan masuk pada kriteria “Sangat baik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media flipchart yang diujicobakan lapangan terbatas ini sudah tidak memerlukan revisi kembali dan dapat dilanjutkan pada uji coba lapangan tahap selanjutnya. 2. Deskripsi Hasil Uji Coba Kelompok Kecil dan Revisi Produk II Uji coba lapangan kelompok kecil bertempat di TPQ Asy-Syams Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo. Pelaksanaan uji coba berlangsung pada tanggal 7 April 2015. Subyek uji coba tahap ini ialah para santri kelas Al- Qur’an. 114 a. Subyek uji coba lapangan kelompok kecil Subyek yang terlibat dalam uji coba lapangan kelompok kecil berjumlah lima orang santri kelas Al- Qur’an TPQ Asy-Syams yang diantaranya dua santri putra dan tiga santri putri. Lima orang subyek tersebut adalah: Lela Sari, Syifa Rang Hayu Ningrum, Adi Dwi Cahyono, Oktaviami Tuti Rahayu, dan Muhammad Fathin Abdulkhoir. Subyek tersebut dipilih untuk menjadi responden pengisian angket dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan berdasar pada prestasi belajar santri di kelas Al- Qur’an, yaitu tinggi dan rendah. Dalam pemilihan subyek uji coba tersebut peneliti dibantu oleh seorang pengajar kelas Al- Qur’an. b. Hasil angket uji coba lapangan kelompok kecil Data penilaian pengisian angket oleh subyek uji coba pada uji coba lapangan awal lihat lampiran 6 disajikan dalam tabel berikut: 115 Tabel 12. Hasil penilaian uji coba lapangan kelompok kecil No. Indikator Jumlah Rata -rata Kriteria 1. Kemudahan materi untuk dipahami 20 4 Baik 2. Kemudahan penggunaan contoh untuk dipahami 20 4 Baik 3. Kemudahan bahasa untuk dipahami 23 4,6 Sangat baik 4. Kecukupan ukuran flipchart 22 4,4 Sangat baik 5. Penggunaan warna tidak melelahkan mata 21 4,2 Sangat baik 6. Kemenarikan penggunaan gambar 24 4,8 Sangat baik 7. Bentuk papan penyangga 24 4,8 Sangat baik 8. Pilihan warna papan penyangga 23 4,6 Sangat baik 9. Tata letak tulisan dan gambar 21 4,2 Sangat baik 10. Keterbacaan jenis huruf latin Comic Sans MS 24 4,8 Sangat baik 11. Keterbacaan jenis huruf arab 24 4,8 Sangat baik 12. Keterbacaan ukuran huruf 24 4,8 Sangat baik 13. Kemenarikan penyajian keseluruhan 24 4,8 Sangat baik 14. Ketahanan bahan kertas 23 4,6 Sangat baik 15. Ketahanan bahan kayu penyangga 21 4,2 Sangat baik 16. Kemudahan penyiapan dan menyimpan media 24 4,8 Sangat baik 17. Kemudahan penggunaan membalik 24 4,8 Sangat baik 18. Kemudahan petunjuk untuk dipahami 22 4,4 Sangat baik Jumlah skor 408 81,6 Rata-rata skor 4,53 Kriteria Sangat baik Data hasil penilaian angket tersebut menunjukkan bahwa jumlah skor yang diperoleh sebesar 81,6 dengan skor rata-rata 4,53. Skor tersebut apabila dikonversikan ke dalam tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif termasuk dalam kriteria “Sangat baik”. c. Hasil Observasi Uji Coba Lapangan Terbatas Dalam rangka mendapatkan data yang berkaitan dengan kelaikan produk media flipchart yang dikembangkan, selain menggunakan angket peneliti juga menggali data dari hasil observasi 116 yang dilakukan peneliti sendiri. Berikut disajikan hasil data observasi yang dapat dillihat dalam tabel berikut: Tabel 13. Hasil observasi Minat Lima Santri Selama pada Uji Coba Lapangan Kelompok Kecil No Aspek pengamatan Observat or pengamatan Ya Tidak 1. Ketertarikan santri dengan materi pembelajaran Peneliti √ 90 2. Ketertarikan santri pada media pembelajaran Peneliti √ 100 3. Santri mendengarkan pembelajaran dengan baik Peneliti √ 90 4. Santri antusias ketika ditunjuk pengajar untuk belajar materi Peneliti √ 100 5. Santri cepat memahami materi yang disajikan dengan media Peneliti √ 80 d. Revisi dan Saran Dari pengisian angket yang diberikan para responden terdapat beberapa tanggapan tertulis yang mereka sampaikan berkaitan dengan produk media flipchart. Pada umumnya mereka memberikan komentar yang baik. Berikut ini adalah beberapa saran dan komentar yang mereka berikan: 1 Saya suka dengan warna dan gambarnya, menarik. 2 Gambarnya sudah lumayan jelas, saya jadi lebih paham belajarnya. Tulisannya juga mudah dibaca. Dari tanggapan berupa saran maupun komentar yang diberikan tidak ditemukan adanya permasalahan maupun kekurangan yang menyebabkan diperlukannya revisi untuk media flipchart yang 117 dikembangkan karena para responden memberikan tanggapan yang positif. Selain tanggapan yang diberikan para responden uji coba lapangan terbatas yang dalam hal ini para santri kelas Al- Qur’an di TPQ Asy-Syams, peneliti juga meminta pendapat pengajar K tentang media flipchart yang dikembangkan peneliti. Pengajar K mengatakan bahwa media yang dikembangkan sudah baik dan mudah untuk dipahami pengajar maupun santri. Hasil penilaian uji coba lapangan kelompok kecil baik berupa skor angka maupun tanggapan sama-sama menunjukkan hasil yang baik. Pada tabel 12 menunjukkan skor penilaian yang diperoleh sebesar 4,53 dan masuk pada kriteria “Sangat baik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media flipchart yang diujicobakan lapangan kelompok kecil ini sudah tidak memerlukan revisi kembali dan dapat dilanjutkan pada uji coba lapangan tahap selanjutnya. 3. Deskripsi Hasil Uji Coba Luas dan Produk Akhir Uji coba lapangan luas bertempat di TPQ Asy-Syams Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo. Pelaksanaan uji coba berlangsung pada tanggal 9 April 2015. Data penilaian yang didapatkan pada uji coba lapangan luas ini diharapkan menjadi uji coba final serta penentu apakah media flipchart sudah benar-benar layak untuk digunakan sebagai alat bantu pembelajaran atau belum. 118 a. Subyek uji coba lapangan luas Subyek yang terlibat dalam uji coba lapangan luas berjumlah 15 orang responden yang merupakan santri kelas Al- Qur’an di TPQ Asy-Syams, Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo. b. Hasil angket uji coba lapangan kelompok luas Data penilaian pengisian angket oleh subyek uji coba pada uji coba lapangan luas lihat lampiran 6 disajikan dalam tabel berikut: Tabel 14. Hasil penilaian uji coba lapangan luas No. Indikator Jumlah Rata- rata Kriteria 1. Kemudahan materi untuk dipahami 62 4,14 Sangat baik 2. Kemudahan penggunaan contoh untuk dipahami 63 4,20 Sangat baik 3. Kemudahan bahasa untuk dipahami 66 4,40 Sangat baik 4. Kecukupan ukuran flipchart 67 4,47 Sangat baik 5. Penggunaan warna tidak melelahkan mata 71 4,73 Sangat baik 6. Kemenarikan penggunaan gambar 71 4,73 Sangat baik 7. Bentuk papan penyangga 69 4,60 Sangat baik 8. Pilihan warna papan penyangga 70 4,67 Sangat baik 9. Tata letak tulisan dan gambar 66 4,40 Sangat baik 10. Keterbacaan jenis huruf latin Comic Sans MS 66 4,40 Sangat baik 11. Keterbacaan jenis huruf arab 70 4,67 Sangat baik 12. Keterbacaan ukuran huruf 68 4,53 Sangat baik 13. Kemenarikan penyajian keseluruhan 68 4,53 Sangat baik 14. Ketahanan bahan kertas 66 4,40 Sangat baik 15. Ketahanan bahan kayu penyangga 68 4,53 Sangat baik 16. Kemudahan penyiapan dan menyimpan media 66 4,40 Sangat baik 17. Kemudahan penggunaan membalik 71 4,73 Sangat baik 18. Kemudahan petunjuk untuk dipahami 70 4,67 Sangat baik Jumlah skor 1218 81,20 Rata-rata skor 4,51 Kriteria Sangat baik 119 Data hasil penilaian angket tersebut menunjukkan bahwa jumlah skor yang diperoleh sebesar 81,20 dengan skor rata-rata 4,51. Skor tersebut apabila dikonversikan ke dalam tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif termasuk dalam kriteria “Sangat baik”. c. Hasil Observasi Uji Coba Lapangan Terbatas Dalam rangka mendapatkan data yang berkaitan dengan kelaikan produk media flipchart yang dikembangkan, selain menggunakan angket peneliti juga menggali data dari hasil observasi yang dilakukan peneliti sendiri. Berikut disajikan hasil data observasi yang dapat dillihat dalam tabel berikut: Tabel 15. Hasil observasi Minat 15 Santri Selama pada Uji Coba Lapangan Luas No Aspek pengamatan Observat or pengamatan Ya Tidak 1. Ketertarikan santri dengan materi pembelajaran Peneliti √ 86,67 2. Ketertarikan santri pada media pembelajaran Peneliti √ 93,33 3. Santri mendengarkan pembelajaran dengan baik Peneliti √ 86,67 4. Santri antusias ketika ditunjuk pengajar untuk belajar materi Peneliti √ 86,67 5. Santri cepat memahami materi yang disajikan dengan media Peneliti √ 80 d. Revisi dan Saran Dari pengisian angket yang diberikan para responden terdapat beberapa tanggapan tertulis yang mereka sampaikan berkaitan dengan produk media flipchart. beberapa tanggapan tersebut diantaranya dituliskan sebagai berikut: 120 1 Flipchart sudah bagus. Sebaiknya lebih disebarluaskan untuk santri lain agar mereka juga tahu tetang ilmu tajwid. 2 Sudah baik, mudah dibaca dan dipahami. Ukuran huruf sudah sesuai. Dari tanggapan berupa saran maupun komentar yang diberikan pada uji coba lapanga luas ini pun tidak ditemukan adanya permasalahan maupun kekurangan yang menyebabkan diperlukannya revisi untuk media flipchart yang dikembangkan. Para responden memberikan tanggapan yang positif. Selain tanggapan yang diberikan, para responden uji coba lapangan luas yang dalam hal ini para santri kelas Al- Qur’an di TPQ Asy-Syams, peneliti juga meminta pendapat pengajar C tentang media flipchart yang dikembangkan peneliti. Pengajar C mengatakan bahwa media yang dikembangkan sudah baik dan mudah untuk digunakan sebagai media pembelajaran, media juga sudah dapat mencakup jumlah santri 15 orang. Hasil penilaian uji coba lapangan luas berupa skor angka maupun tanggapan sama-sama menunjukkan hasil yang baik. Pada tabel 14 menunjukkan skor penilaian yang diperoleh sebesar 4,51 dan masuk pada kriteria “Sangat baik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media flipchart yang diujicobakan lapangan luas ini sudah tidak memerlukan revisi kembali dan dapat dilanjutkan pada uji coba lapangan tahap selanjutnya. 121

B. Pembahasan dan Hasil Akhir Pengembangan Produk