Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

71 Dalam menyusun instrumen tentunya perlu diperhatikan apakah instrumen yang disusun valid atau tidak. Maka dari itu, untuk melihat valid tidaknya instrumen peneliti memerlukan validasi. Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang dikatakan valid atau sahih ialah yang mempunyai validitas tinggi Suharsimi Arikunto, 2002: 144. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dalam hal ini peneliti menggunakan instrumen tersebut untuk mengukur kelayakan produk media flipchart yang dikembangkan. Dalam menguji validitas instrumen yang disusun dapat menggunakan pendapat dari para ahli expert judgement. Dalam melakukan validasi instrumen terebut, peneliti melakukan konsultasi dan meminta pendapat ahli untuk menilai apakah instrumen sudah cukup atau masih membutuhkan perbaikan kembali. Dalam hal ini, validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing yaitu Estu Miyarso, M.Pd. Aspek-aspek yang divalidasi dalam instrumen tersebut antara lain, 1 aspek pembelajaran, 2 aspek isi, 3 aspek grafis, 4 aspek tampilan fisik, 5 aspek keterbacaan, dan 6 aspek kemudahan penggunaan media.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Dari sini seseorang dapat melihat hasil penelitian yang telah dilakukan apakah sudah sesuai harapan peneliti atau belum. Data yang terkumpul dari lapangan akan diklarifikasi, dianalisis, diolah kemudian ditarik kesimpulan. 72 Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 224, terdapat dua jenis kategori data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang diperoleh secara kualitatif digambarkan dengan kata-kata dan kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan data yang diperoleh secara kuantitatif berwujud angka hasil pengukuran atau perhitungan. Dalam penelitian pengembangan media flipchart ini, peneliti menggunakan dua teknik analisis data, yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data secara kualitatif. Data kualitatif didapatkan dari hasil wawancara dari responden yang bersangkutan, observasi di lapangan yang menjadi fokus penelitian, serta saran dan pendapat dari ahli materi, ahli media, dan subjek uji coba lapangan. Data kualitatif yang didapatkan sebelumnya dianalisis dengan cara diteliti dan dirangkum terlebih dahulu, hal tersebut dinamakan reduksi data data reduction. Hal tersebut dimaksudkan agar data yang diperoleh benar-benar telah terseleksi sehingga memudahkan peneliti dalam menyimpulkan hasil akhirnya. Data yang disajikan berupa tulisan teks hasil wawancara, observasi, maupun pendapat ahli materi, ahli media, dan subjek uji coba lapangan. Sedangkan teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menghitung dan mendeskripsikan data yang terkumpul secara kuantitatif. Data deskripstif kuantitatif lebih banyak disajikan dalam bentuk tabel. Data yang diperoleh secara kuantitatif dikonversikan dan ditafsirkan untuk mengetahui 73 tingkat kelayakan produk yang dikembangkan dengan menggunakan skala Likert untuk memudahkan perhitungan. Penggunaan skala Likert dianggap cocok untuk kebutuhan pengukuran pendapat dari suatu produk media yang dilakukan oleh sekelompok orang yang disebut sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh dari penggunaan skala Likert ini nantinya akan didapatkan data interval atau rasio yang kemudian perhitungannya dikonversi menggunakan rumus konversi data kuantitatif menurut Sukardjo 2008 yang dituliskan sebagai berikut: Tabel 1. Rumus konversi data kuantitatif Data Kuantitatif Rumus Interpretasi 5 Xi + 1,8 Sbi X Sangat Baik 4 Xi + 0,6 Sbi X ≤ Xi + 1,8 Sbi Baik 3 Xi – 0,6 Sbi X ≤ Xi + 0,6 Sbi Cukup Baik 2 Xi – 1,8 Sbi X ≤ Xi -0,6 Sbi Kurang Baik 1 X ≤ Xi – 1,8 Sbi Sangat Kurang Keterangan: Xi = Rerata ideal = ½ Nilai maksimal + Nilai minimal Sbi = Simpangan baku ideal = 16 Nilai maksimal – Nilai minimal X = Nilai Aktual Tabel 2. Indikator kelayakan produk Skor Indikator kelayakan Kriteria 5 X 4,08 Sangat Baik 4 3,36 X ≤ 4,08 Baik 3 2,64 X ≤ 3,36 Cukup 2 1,92 X ≤ 2,64 Kurang Baik 1 X ≤ 1,92 Sangat Kurang 74 Peneliti menggunakan rumus dalam tabel konversi tersebut untuk menentukan tingkat kelayakan produk media yang dikembangkan. Pada penelitian pengembangan ini ditetapkan nilai minimal kelayakan produk media flip chart dengan kategori “Cukup Baik”. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila hasil konversi penilaian data kuantitatif masuk dalam kategori “Cukup Baik”, maka produk media flipchart yang dikembangkan sudah dianggap “Layak” untuk dimanfaatkan pengajar maupun santri sebagai alat bantu pembelajaran di taman pendidikan al- Qur’an Asy-Syams. 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN