75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi tahap awal dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, pembelajaran yang dilakukan di Taman Pendidikan Al-
Qur’an Asy-Syams Dengok, Nanggulan, Kulon Progo menggunakan metode
qira’ati dimana pembelajaran ilmu tajwid dilakukan secara integral dengan kegiatan
qira’ati qur’an. Salah satu kompetensi yang ingin dicapai oleh TPQ Asy- Syams adalah para santrinya dapat membaca Al-
Qur’an sesuai qaidah ilmu tajwid. Dalam mengajarkan ilmu tajwid pengajar hanya menyampaikannya
secara lisan, tidak ada pembelajaran ilmu tajwid secara terpisah serta tidak terdapat media yang dapat mendukung pembelajaran. Hal tersebut membuat
pembelajaran menjadi kurang maksimal. Berangkat dari permasalahan tersebut peneliti memutuskan untuk menghasilkan produk media flipchart
yang layak untuk digunakan pada pembelajaran ilmu tajwid bagi santri kelas Al-
Qur’an di TPQ Asy-Syams Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu enam langkah pokok, yaitu:
1 analisis kebutuhan pengembangan produk media, 2 pengembangan produk awal, 3 validasi ahli dan revisi, 4 uji coba lapangan terbatas dan
revisi produk I, 5 uji coba lapangan kelompok kecil dan revisi produk II, 6 uji coba lapangan kelompok luas dan produk akhir.
76
1. Deskripsi Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TPQ Asy-Syams dalam beberapa tahap. Tahap pertama peneliti melakukan pengumpulan informasi awal untuk
mendapatkan data yang berkaitan dengan analisis kebutuhan. Pengambilan data tahap awal ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 10
Februari dan 14 Februari 2015. Pengambilan data tahap pertama, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa pengajar dan santri, observasi
keadaan fokus penelitian serta dokumentasi segala hal yang berkaitan dengan penelitian. Setelah data awal didapatkan, peneliti kembali untuk
kedua kalinya untuk meminta pendapat pengajar dan santri mengenai desain produk awal yang telah dibuat peneliti. Dalam tahap kedua peneliti
hanya menggunakan metode dokumentasi. Setelah mendapatkan data awal penelitian, selanjutnya peneliti
mulai mengembangkan rancangan produk media awal sesuai dengan analisis kebutuhan, yaitu media flipchart. Materi yang dikembangkan
dalam media flipchart ini adalah materi ilmu tajwid diantaranya 1 macam-macam makhraj huruf dan 2 hukum-hukum bacaan. Materi yang
dikembangkan merupakan materi yang biasanya disampaikan dalam setting pembelajaran klasikal sebanyak 11 kali pertemuan dengan waktu
masing-masing 30 menit. Penilaian produk media dilakukan dengan cara pengisian lembar penilaian produk dalam bentuk angket yang diisi oleh
santri serta dalam bentuk observasi yang dilakukan oleh peneliti. Selanjutnya produk awal yang sudah selesai dikembangkan
dimintakan pendapat kepada ahli materi dan ahli media untuk mengetahui
77
tingkat kelayakan media sebelum diujicobakan ke lapangan. Setelah mendapat penilaian yang baik dan dianggap layak kemudian produk media
diujicobakan kepada para santri kelas Al- Qur’an di TPQ Asy-Syams
dengan jumlah santri 22 orang. Pada uji coba lapangan terbatas melibatkan 2 orang santri, uji coba lapangan kelompok kecil melibatkan 5 orang santri
dan uji coba lapangan luas melibatkan 15 orang santri. Hasil dari masing- masing ujicoba dijadikan acuan peneliti untuk memperbaiki media serta
mengetahui tingkat kelayakan media flipchart yang dikembangkan. Uji coba lapangan terbatas, uji coba lapangan kelompok kecil, dan
uji coba lapangan luas dilakukan masing-masing sebanyak satu kali pertemuan. Uji coba dilakukan dengan mengumpulkan para santri yang
menjadi subjek penelitian. Setelah semuanya siap pengajar memulai pembelajaran dengan menyampaikan materi sesuai dengan yang terdapat
pada media flipchart. Pembelajaran berlangsung selama 90 menit termasuk pengisian angket yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Hasil yang
didapatkan dari pengisian angket digunakan sebagai acuan peneliti untuk mengetahui kelayakan produk media flipchart yang dikembangkan.
2. Data Hasil Analisis Kebutuhan
Dalam melakukan pengumpulan data dan informasi pada analisis kebutuhan peneliti menggunakan tiga macam metode, yaitu metode
observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mendapatkan informasi data faktual yang
dibutuhkan dalam penelitian yang tengah dilakukan agar didapatkan data yang akurat sesuai yang diharapkan peneliti.
78
Dari ketiga macam metode diperoleh data awal yang dituliskan sebagai berikut:
1 Observasi
Dari metode observasi didapatkan data awal yang berkaitan dengan ketersediaan media untuk pembelajaran ilmu tajwid di TPQ
Asy-Syams sebagai berikut: Tabel 3. Hasil observasi awal penelitian pengembangan
No Aspek pengamatan
Observator Hasil
pengamatan
Ada Tidak
1. Ketersediaan lampu
penerangan yang cukup
Peneliti √
2. Ketersediaan meja santri dan
pengajar Peneliti
√ 3.
Ketersediaan buku ilmu tajwid untuk santri
Peneliti √
4. Ketersediaan papan tuliswhiteboard
Peneliti √
5. Ketersediaan alat bantu
pembelajaran selain papan tulis Peneliti
√ 6.
Ketersediaan ruangan kelas Peneliti
√ Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, didapatkan data
bahwa fasilitas belajar secara umum sudah tersedia. Meski demikian, untuk ketersediaan media pembelajarannya ternyata memang masih
belum ada khususnya untuk pembelajaran ilmu tajwid. Pengajar hanya memanfaatkan papan tulis whiteboard yang ada. Buku yang
digunakan sebagai sumber belajar ilmu tajwid pun hanya satu dan itu pun sudah digunakan pengajar.
Selain melakukan pengamatan dari segi ketersediaan fasilitas pembelajaran, peneliti juga mengamati kondisi pada saat proses
79
pembelajaran. Pembelajaran materi ilmu tajwid di kelas Al- Qur’an
TPQ Asy-Syams diajarkan secara bersamaan dengan qira’ati qur’an.
Jadi, ketika santri membaca Al- Qur’an pengajar menyimak bacaan Al-
Qur’an santri tersebut. Jika ditemukan kesalahan dalam membaca pengajar langsung memberikan pemahaman sekaligus pengalaman
bagaimana cara membaca yang benar sesuai ajaran ilmu tajwid. Namun, dalam mengajarkan ilmu tajwid pengajar terlihat sedikit
kesulitan dan masih harus mencari-cari kata yang tepat agar apa yang disampaikannya dapat dimengerti oleh para santri. Begitu pula dengan
para santri, mereka terlihat kesulitan memahami materi ilmu tajwid yang disampaikan hanya dengan menggunakan lisan terebut. Terlihat
ketika membaca Al- Qur’an para santri masih sering lupa cara
membaca sesuai ilmu tajwid seperti yang telah diajarkan pengajar. 2
Wawancara Hasil wawancara tahap awal yang dilakukan peneliti dengan
pengajar K dituliskan dalam dialog percakapan berikut: P: Apakah ada kesulitan atau kendala ketika mengajarkan ilmu
tajwid?
K: Ya. Sulitnya ketika menerangkan materi makhraj huruf dan hukum bacaan