27
Menurut Asri
Budiningsih dalam
bukunya Belajar
dan Pembelajaran, 2005: 37-40 ciri pokok kedua tahap perkembangan ini
adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Mulai berpikir secara logis namun
tetap harus disertai dengan gambaran konkrit untuk membantunya menelaah pengetahuan yang datang dari luar dirinya.
Dari sini dapat dilihat bahwa santri dengan usia tersebut masih memiliki perkembangan berpikir yang rendah dan belum mampu berpikir
abstrak meskipun diketahui bahwa para santri telah memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam
memberikan pengetahuan baru perlu pemberian stimulus dengan penggunaan contoh konkrit sehingga pemahaman yang diterima dapat utuh
dan menyeluruh. Hal tersebut yang kemudian mendorong peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran flipchart yang dapat memfasilitasi
santri dalam belajar ilmu tajwid.
B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pada dasarnya diartikan sebagai penyalur dan atau perantara. Dalam lingkup pendidikan, media sering diartikan sebagai komponen
sumber belajar atau wahana perantara yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.
28
Pernyataan tersebut diperkuat oleh AECT dalam Azhar Arsyad 2006 yang menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Lebih jelas lagi Gagne dalam Dina Indriana, 2011: 14 menambahkan bahwa
media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswasantri yang dapat merangsang siswasantri untuk belajar.
Miarso juga berpendapat bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswasantri untuk belajar. Dikatakan media pembelajaran apabila media itu membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Selain itu media pengajaran menurut Nana
Sudjana Ahmad Rivai 2010: 2 adalah segala sesuatu yang dapat mempertinggi proses belajar siswasantri dalam pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Dari definisi yang telah banyak disebutkan, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala wujud media yang dapat digunakan pengajar untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran
kepada siswasantri dengan merangsang minat, perhatian, dan perasaan mereka agar lebih termotivasi dalam belajar dengan harapan mendapatkan
pencapaian hasil belajar yang maksimal.
29
2. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Sebelum menentukan media apa yang cocok digunakan dalam sebuah situasi pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
guru maupun pengajar agar penggunaan media yang dipilihnya dapat mempertinggi kualitas belajar peserta didik. Beberapa kriteria pemilihan
media yang baik dijelaskan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002:4 sebagai berikut:
1 Ketepatannya
dengan tujuan
pembelajaran. Artinya
media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah
ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan
digunakannya media pembelajaran. 2
Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. 3
Kemudahan memperoleh media. Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu
mengajar. Media grafis umunya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya.
4 Keterampilan guru dalam menggunakannya. Artinya apapun jenis
media yang
diperlukan syarat
utama adalah
guru dapat
menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan
30
oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Segala macam media dari yang sederhana sampai
tercanggih sekalipun jika tidak bisa menggunakannya maka media tersebut tidak akan berarti apa-apa.
5 Tersedia waktu untuk menggunakannya. Dengan begitu, media
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
6 Sesuai dengan taraf berpikir siswa. Sehingga makna yang terkandung
dapat dipahami siswa dengan baik. Pendapat
lain mengenai
kriteria pemilihan
media dalam
pembelajaran juga disampaikan oleh Eriksson dan Curl dalam bukunya Fundamentals of Teaching with Audio-Visual Technology 1979 yang
coba dikutip oleh Dina Indriana 2011: 36-37 meliputi: a.
Isi media pengajaran tersebut berguna dan penting bagi anak-anak. b.
Kandungan media tersebut menarik minat peserta didik. c.
Formatnya sesuai dengan pengaturan aktivitas belajar. d.
Bahan yang digunakan valid, mudah didapat, dan tidak ketinggalan jaman.
e. Fakta dan konsepnya dikaji dari sisi kepadatannya.
f. Kandungan media tersebut berkaitan dengan tujuan yang telah
ditetapkan secara khusus. g.
Kandungan media tersebut memang sesuai dengan dengan kondisi dan situasi mutakhir.
31
h. Bahan atau materi dari media tersebut bukanlah sesuatu yang bisa
menimbulkan kerugian, kontroversi, dan membahayakan. i.
Bahan atau materinya tidak menimbulkan sesuatu yang bersifat propaganda, yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan.
j. Media pengajaran itu mempunyai sisi kreatif dengan kualitas teknis
yang baik, gambarannya jelas dan menarik. k.
Media pengajaran itu mempunyai rancangan yang baik, rapi, dan terstruktur.
Apapun media yang akan dipilih guru maupun pengajar hendaknya mengacu pada kriteria pemilihan media yang telah ada. Pemilihan media
flipchart sendiri didasarkan pada kesederhanaannya yang murah dan mudah dalam penggunaannya melihat situasi pengaturan aktivitas belajar
santri di TPQ berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Selain itu, media flipchart dapat menyajikan materi secara lebih rapi dan terstruktur
salah satunya adalah materi ilmu tajwid.
3. Peranan Media Pembelajaran
Peran media mengacu pada hal-hal yang membuat penggunaan media
dalam suatu
proses pembelajaran
patut diperhitungkan
keberadaannya. Hal-hal tersebut disampaikan Dina Indriana 2011: 49-51 sebagai berikut:
1 Penggunaan media pengajaran bukan merupakan fungsi tambahan
dalam proses belajar mengajar, melainkan memang memiliki fungsi signifikan dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
32
2 Media pengajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran, sehingga media pengajaran bukanlah komponen yang berdiri sendiri namun menjadi satu kesatuan dalam menciptakan
situasi belajar yang diinginkan. 3
Media pengajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
4 Media pengajaran bukan hanya alat atau media hiburan bagi peserta
didik. Penggunaan media harus melibatkan peserta didik sehingga mereka mampu belajar dengan lebih baik.
5 Media pengajaran berguna mempercepat proses belajar.
6 Media pengajaran juga berguna dalam meningkatkan kualitas belajar
dan mengajar. 7
Media pengajaran berguna meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berpikir, sehingga mengurangi pola pengajaran verbal.
Selain hal-hal yang telah disebutkan, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005 menyederhanakan kembali peran media dalam pembelajaran
dengan menempatkannya sebagai: 1
Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
2 Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji
lebih lanjut dan dipecahkan para siswa dalam proses belajarnya. 3
Sumber belajar bagi siswa, media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik secara individu maupun kelompok.
33
Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa peran media dalam pembelajaran sangatlah penting pengaruhnya, seperti proses belajar yang
menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Seperti halnya media flipchart yang akan dikembangkan, peneliti berharap penggunaannya dapat
membantu mempermudah proses pembelajaran di TPQ Asy-Syams baik bagi pengajar maupun bagi santrinya dalam mengajarkan dan memahami
materi ilmu tajwid.
4. Jenis Media Pembelajaran
Jenis dan ragam media yang dapat dimanfaatkan dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels Glasglow 1990 dalam Azhar
Arsyad 2006: 33-35 dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu media sederhana dan media teknologi mutakhir yang digambarkan sebagai
berikut: 1
Media Tradisional Sederhana a. Visual diam yang diproyeksikan: proyeksi opaque tidak-tembus
pandang, proyeksi overhead, slides, filmstrips. b. Visual yang tak diproyeksikan: gambarposter, foto, charts, grafik,
diagram, pameran, papan info, papan-bulu. c. Audio: rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge.
d. Penyajian multimedia: slide plus suara tape, multi-image. e. Visual dinamis yang diproyeksikan: film, televisi, video.
f. Cetak: buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, lembaran lepas handout.
34
g. Permainan: teka-teki, simulasi, permainan papan. h. Realia: model, specimen contoh, manipulative peta, boneka.
2 Media Teknologi Mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi: telekonferen, kuliah jarak jauh. b. Media berbasis mikroprosesor: computer-assisted instruction,
permainan computer, system tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact video disc.
Secara umum, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005 memilah jenis media ke dalam empat kelompok, yaitu:
1 Media grafis: gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun,
komik. Media grafis sering diartikan media dua dimensi yaitu media yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
2 Media tiga dimensi: model padat solid model, model penampang,
model susun, model kerja, mock up, diorama. 3
Media proyeksi: slide, film strips, film, penggunaan OHP. 4
Lingkungan: penggunaan lingkungan dalam pembelajaran baik di dalam maupun di luar ruangan juga dianggap sebagai media.
Jenis media yang akan coba dikembangkan peneliti termasuk dalam kelompok media grafis karena memiliki ukuran panjang dan lebar dengan
sifat gambar diam yang diwujudkan dalam bentuk bagan balikan flipchart. Media grafis cukup banyak dimanfaatkan karena selain praktis
juga dapat mewakili penggambaran suatu contoh dengan lebih konkrit melalui pengamatan visual yang dianggap lebih baik dari ucapan verbal.
35
C. Tinjauan Tentang Media Flipchart 1. Definisi Flipchart