Student Team Achievement Divisions STAD

19 Fase-fase Perilaku guru Fase6: provide recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok

6. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif telah dikaji dan dikembangkan selama bertahun-tahun oleh para peneliti pendidikan. Penelitian tersebut dimulai sejak tahun 1970 oleh kelompok peneliti independen, salah satu hasil penelitian paling intensif dalam bidang kajian ini adalah metode Student Team Learning atau Pembelajaran Tim Siswa PTS yang diteliti oleh John Hopskin University. Metode PTS banyak diterapkan pada berbagai kajian praktis yang membahas pembelajaran kooperatif, hal ini sejalan dengan penjelasan Rober E.Slavin 1995: 5 yang mengatakan bahwa “more than half of all studies of practical cooperative learning methods involve these methods Student Team Learning ”, Slavin menegaskan bahwa lebih dari separuh kajian praktis mengenai pembelajaran kooperatif telah menerapkan metode PTS. Metode PTS ini terus dikembangkan dan diteliti secara ekstensif hingga menghasilkan lima model pembelajaran yang termasuk dalam wilayah PTS, yaitu Student Team Achievement Divisions STAD, Teams Games Tournaments TGT, JigsawII, Team Accelerated Instruction TAI, dan Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC.

a. Student Team Achievement Divisions STAD

Pembelajaran kooperatif teknik STAD dilakukan oleh sekelompok siswa yang terdiri dari empat orang dengan tingkat kemampuan yang berbeda, menurut Slavin 2009: 1-112 pembelajaran STAD diawali dengan penyampaian materi oleh guru, 20 kemudian tiap-tiap anggota kelompok berdiskusi dan memastikan bahwa seluruh anggotanya telah menguasai materi tersebut. Evaluasi belajar dilakukan dengan memberikan kuis individu pada akhir sesi yang terdiri dari tiga hingga lima periode kelas. Skor kuis individu kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim. Kelompok tim yang memiliki skor dengan kriteria tertentu akan diberikan sertifikat atau penghargaan lainnya. b. Teams Games Tournaments TGT Model pembelajaran Teams Games Tournaments TGT hampir sama dengan pembelajaran model kooperatif STAD, perbedaanya hanya terletak pada kuis yang diganti dengan turnamen kelompok. Menurut Slavin 2009: 13, pada pembelajaran TGT peserta didik saling berlomba sebagai wakil dari kelompok masing-masing untuk memperoleh skor tim. Siswa yang bertanding di turnamen adalah siswa yang memiliki kemampuan setara, dengan demikian seluruh anggota kelompok mendapat kesempatan yang sama untuk berhasil dan memperoleh penghargaan tim. c. Jigsaw II Model pembelajaran kooperatif Jigsaw II dilaksanakan dengan membentuk tim yang heterogen seperti dalam STAD, menurut Slavin 2009: 14 pembelajaran Jigsaw II menugasi tiap-tiap anggota tim secara acak untuk menjadi seorang “ahli” dalam pokok bahasan atau topik tertentu. Para ahli kemudian disuruh membaca materi yang menjadi pokok bahasannya, setelah itu para ahli dari tiap-tiap tim bertemu dan membahas topik mereka bersama-sama dan kembali 21 lagi ke kelompok masing-masing untuk mengajarkannya. Evaluasi diadakan dengan memberi kuis yang mencakup seluruh pokok bahasan. Penghitungan skor didasarkan pada kemajuan yang dicapai seperti dalam STAD. d. Team Accelerated Instruction TAI Team Accelerated Instruction TAI sering digunakan pada pelajaran matematika, dalam pembelajaran ini terdapat penggabungan antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Menurut Slavin 2009: 15, teman satu tim dalam pembelajaran TAI diwajibkan untuk saling memeriksa hasil kerja teman sekelompoknya menggunakan lembar jawaban dan saling membantu dalam mengerjakan jika ada yang mengalami kesulitan. Unit tes yang terakhir akan dilakukan tanpa bantuan teman, nilai tes tersebut akan dijumlahkan untuk memperoleh skor tim. Skor tim yang memenuhi kriteria akan diberi sertifikat atau penghargaan lainnya. e. Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC sering digunakan pada pelajaran menulis dan membaca. Menurut Mohamad Nur 2005: 12, dalam pembelajaran CIRC guru menggunakan bahan bacaan yang berisi cerita dan latihan soal. Para siswa kemudian ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka untuk saling membacakan, membuat prediksi mengenai bagaimana cerita-cerita naratif akan muncul, dan saling menyampaikan ikhtisar. Siswa bekerja dalam tim untuk mencari ide utama dan mengembangkan keterampilan memahami. 22

7. Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PERENCANAAN RANGKAIAN KENDALI ELEKTRONIK SEDERHANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK N 2 KLATEN.

0 1 208

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI PLC SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 13 220

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR SISWA SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 280

Peningkatan Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Siswa Kelas XI SMK Ma’arif 1 Wates Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving.

0 0 207

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM) PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 0 219

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM) PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 0 81

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM)PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 1 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA MATA PELAJARAN RANGKAIAN DASAR LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMKN 1 SEDAYU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK THINK-PAIR-SHARE.

0 1 182

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TIPTL SMK N 2 PENGASIH MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 119

PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS XII PADA KELOMPOK MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 144