38 Gambar 3. Skema model PTK Kemmis McTaggart.
Perbaikan mutu pembelajaran di kelas diawali dengan pemberian tindakan treatment tertentu yang dilakukan setelah menganalisis dan
membuat rancangan kegiatan terlebih dahulu. Perubahan kondisi peserta didik setelah pemberian treatment kemudian diamati dan dievaluasi secara
intensif oleh guru. Evaluasi yang dilakukan dalam tahap refleksi ini bertujuan untuk menimbang seberapa besar pengaruh yang timbul setelah adanya
treatment pada suatu siklus. Kekurangan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya kemudian direfleksikan dan digunakan sebagai dasar perbaikan
pada siklus selanjutnya, adapun penjelasan dari masing-masing tahap tersebut adalah:
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini diawali dengan mencari permasalahan riil yang terjadi di lapangan, setelah akar permasalahan diketahui barulah
langkah pemecahannya dapat dipersiapkan melalui perencanaan tindakan. Kunandar 2010: 71 mengartikan tahap perencanaan dalam
PTK sebagai bentuk pengembangan rencana tindakan yang dilakukan secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, merujuk
39 pendapat Kunandar tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan
merupakan kegiatan awal yang menjadi dasar utama acuan dalam
melaksanakan tindakan. 2. Tindakan
Tahap tindakan diusahakan tidak terlalu menyimpang dari prosedur yang telah direncanakan sebelumnya, menurut Kunandar 2010: 98
tindakan acting dalam PTK merupakan realisasi dari teori, teknik mengajar, dan tindakan treatment yang sudah direncanakan
sebelumnya. Penjelasan tersebut mengandung pengertian bahwa tindakan merupakan suatu bentuk implementasi, realisasi, aksi, dan
pencitraan dari tahap perencanaan yang dilakukan oleh guru peneliti. 3. Observasi
Pengamatan hendaknya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi 2010: 18 yang
mengatakan bahwa pengamatan merupakan proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam tahap ini yaitu
mengumpulkan data,
mendokumentasikan kegiatan,
serta mendeskripsikan gejala-gejala yang tampak setelah diberikan treatment
sesuai dengan format instrumen observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi
Data hasil observasi kemudian dijadikan sebagai landasan untuk melakukan refleksi. Kunandar 2010: 75 mengartikan tahap refleksi
sebagai kegiatan analisis, eksplanasi penjelasan, dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi pada saat
melakukan tindakan. Refleksi dapat diartikan sebagai perenungan atas
40 hal-hal yang telah dilakukan peneliti pada saat memberikan treatment
kepada siswa dengan cara menimbang dan menganalisa apakah tretment pada siklus pertama sudah baik atau masih terdapat
kekurangan. Hasil refleksi pada siklus pertama kemudian dijadikan
sebagai dasar perbaikan pada siklus selanjutnya. B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik TITL SMK 1 Sedayu pada bulan Juli sampai dengan
bulan Oktober 2013 C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik TITL SMK 1 Sedayu yang berjumlah 35 orang.
Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran Programmable Logic Controller PLC menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
Student Team Achievement Divisions STAD dengan memanfaatkan media pembelajaran Liquid Actuator Arm Robot LAAR.
D. Prosedur Penelitian