Pelaksanaan Tindakan Siklus-2 a. Rencana tindakan

93 a Buku pegangan pemrograman PLC. Identitas pustaka: Agfianto. 2007. PLC Konsep, Pemrograman, dan Aplikasi. Yogyakata. Gava Media. b Lembar Kegiatan Siswa LKS-2, LKS-3, dan LKS-4. LKS-1, LKS-2, dan LKS-3 terlampir pada Lampiran 7. 4 Penggunaan software CX-Programmer untuk mendemonstrasikan pemrograman PLC Omron. 5 Penggunaan alat peraga berupa PLC, lampu bohlam, motor dc, dan trainer conveyor belt pada saat praktikum. 6 Mengadakan posttest untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa. 7 Pemberian reward bagi kelompok yang memperoleh skor tim tertinggi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus-2 pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 3 September 2013 bertempat di Bengkel Pengukuran Jurusan TITL SMK 1 Sedayu. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik STAD siklus-2 dilakukan dalam tiga kali tatap muka dengan alokasi waktu 180 menit tiap pertemuan, adapun rincian pelaksanaannya antara lain: 1 Peneliti membuka pelajaran dengan mengucap salam dan berdo’a, setelah itu peneliti menanyakan kabar dan memberikan apersepsi untuk membangkitkan motivasi siswa agar selalu semangat dalam setiap pembelajaran. 94 2 Peneliti menghitung jumlah siswa sambil mempresensi kehadiran siswa, setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi apa saja yang harus dicapai, yaitu membuat ladder diagram pemrograman PLC menggunakan software CX- Programmer. 3 Peneliti memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Alokasi waktu untuk mengerjakan soal pretest adalah 30 menit. 4 Peneliti menyuruh siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan tempat yang telah diatur sambil membagikan LKS dan name tag. 5 Peneliti menyampaikan materi mengenai pemrograman input- output PLC, cara mengoperasikan software CX-Programmer, pengalamatan input-output, pengintegrasian PLC ke komputer, dan cara mentransfer program. 6 Peneliti mendemonstrasikan dan mensimulasikan contoh kasus permasalahan pada pemrograman PLC menggunakan software CX-Programmer. Peneliti melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa. 7 Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami sebelum memasuki sesi diskusi dan praktikum. 8 Peneliti membacakan soal penugasan dan menjelaskan cara menjawab soal diskusi secara sekilas sambil menghimbau siswa agar saling membantu dan bekerja sama dalam mengerjakan soal 95 diskusi. Adapun rincian soal penugasan yang harus didiskusikan siswa antara lain: a Buatlah ladder diagram pemrograman motor menyala bergantian dengan ketentuan, Jika tombol-1 ditekan maka motor-1 akan menyala. Jika tombol-2 ditekan maka motor-1 akan mati dan motor-2 akan hidup. Jika tombol-3 ditekan makan motor-2 akan mati dan motor-3 akan hidup. Jika tombol-4 ditekan maka motor-3 akan mati. b Melengkapi titik-titik kosong dengan pilihan jawaban yang tersedia dengan melihat program ladder diagram yang sudah ada. 9 Siswa membaca LKS dan mulai mengerjakan soal diskusi dengan bimbingan guru peneliti. Seluruh siswa harus bekerja sama dan saling membantu anggotanya agar dapat menjawab soal diskusi dengan benar, dalam pembelajaran ini setiap siswa diamati dan dinilai aktifitasnya oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 10 Siswa mempraktekkan pemrograman PLC secara langsung menggunakan PLC dan software CX-Programmer, pada saat inilah kemampuan psikomotorik siswa mulai diamati dan dinilai oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 11 Setelah praktikum selesai, peneliti kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan laporan dan lembar jawab diskusi. 96 12 Peneliti membuat kesimpulan dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang jelas, setelah itu peneliti menutup pelajaran dengan salam penutup. Pelaksanaan tindakan siklus-2 pertemuan kedua dilakukan pada hari selasa tanggal 10 September 2013 bertempat di Bengkel Pengukuran Jurusan TITL SMK 1 Sedayu. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik STAD siklus-2 dilakukan dalam tiga kali tatap muka dengan alokasi waktu 180 menit tiap pertemuan, adapun rincian pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut: 1 Peneliti membuka pelajaran dengan mengucap salam dan berdo’a, kemudian menanyakan kabar dan memberikan apersepsi untuk memotivasi siswa agar selalu semangat dalam setiap pembelajaran. 2 Peneliti menghitung jumlah siswa sambil mempresensi kehadiran siswa, setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi apa saja yang harus dicapai, yaitu membuat program input-output PLC sederhana dan secara komplek berdasarkan kasus permasalahan. 3 Peneliti menyuruh siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan tempat yang telah diatur sambil membagikan LKS dan name tag. 4 Peneliti menyampaikan materi mengenai beberapa macam logika pemrograman input-output PLC sambil mensimulasikanya menggunakan software CX-Programmer. Peneliti menyelingi demonstrasi dengan beberapa pertanyaan kecil kepada siswa. 97 5 Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami sebelum memasuki sesi diskusi dan praktikum. 6 Peneliti membacakan soal penugasan dan menjelaskan cara menjawab soal diskusi secara sekilas sambil menghimbau siswa agar saling membantu dan bekerja sama dalam mengerjakan soal diskusi. Adapun rincian soal penugasan yang harus didiskusikan siswa antara lain: a Sebuah motor bohlam hanya dapat dinyalakan dengan cara menekan tombol-1 = tombol-2 = tombol-3 secara berurutan dan bergantian bergantian. Motor bohlam tersebut hanya dapat dimatikan dengan menekan tombol-6 = tombol-5 = tombol-4 secara berurutan dan bergantian. b Melengkapi titik-titik kosong dengan pilihan jawaban yang tersedia dengan melihat program ladder diagram yang sudah ada. 7 Siswa membaca LKS dan mulai mengerjakan soal diskusi dengan bimbingan guru peneliti. Seluruh siswa harus bekerja sama dan saling membantu anggotanya agar dapat menjawab soal diskusi dengan benar, dalam pembelajaran ini setiap siswa diamati dan dinilai aktifitasnya oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 8 Siswa mempraktekkan pemrograman PLC secara langsung menggunakan PLC, software CX-Programmer, motor dc, dan bohlam, pada saat inilah kemampuan psikomotorik siswa mulai 98 diamati dan dinilai oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 9 Setelah praktikum selesai, peneliti kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan laporan dan lembar jawab diskusi. 10 Peneliti membuat kesimpulan dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang jelas, setelah itu peneliti menutup pelajaran dengan salam penutup. Pelaksanaan tindakan siklus-2 pertemuan ketiga dilakukan pada hari selasa tanggal 17 September 2013 bertempat di Bengkel Pengukuran Jurusan TITL SMK 1 Sedayu. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik STAD siklus-2 dilakukan dalam tiga kali tatap muka dengan alokasi waktu 180 menit tiap pertemuan, adapun rincian pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga adalah sebagai berikut: 1 Peneliti membuka pelajaran dengan mengucap salam dan berdo’a, setelah itu peneliti menanyakan kabar dan memberikan apersepsi untuk membangkitkan motivasi siswa agar selalu semangat dalam setiap pembelajaran. 2 Peneliti menghitung jumlah siswa sambil mempresensi kehadiran siswa, setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi apa saja yang harus dicapai, yaitu membuat program input-output PLC sederhana dan program input-output PLC secara komplek berdasarkan kasus permasalahan. 3 Peneliti menyuruh siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan tempat yang telah diatur sambil membagikan LKS dan name tag. 99 4 Peneliti menyampaikan materi mengenai kasus permasalahan pada pemrograman PLC yang melibatkan penggunaan sensor sebagai piranti masukan. Peneliti juga memutarkan video dan mendemonstrasikan alat peraga conveyor belt di depan kelas untuk mempermudah gambaran siswa mengenai sistem kerjanya. 5 Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami sebelum memasuki sesi diskusi dan praktikum. 6 Peneliti membacakan soal penugasan dan menjelaskan cara menjawab soal diskusi secara sekilas sambil menghimbau siswa agar saling membantu dan bekerja sama dalam mengerjakan soal diskusi. Adapun rincian soal penugasan yang harus didiskusikan siswa antara lain: a Selesaikanlah kasus berikut ini Sebuah mesin sortir pada suatu industri botol kemasan hanya dapat menerima tutup botol dengan ketinggian 3 cm, jika ada tutup botol yang tingginya melebihi 3 cm maka tutup botol tersebut akan dibuang secara otomatis. b Gambar kembali program ladder diagram yang telah dibuat dan tambahkanlah tombol start dan tombol stop. 7 Siswa membaca LKS dan mulai mengerjakan soal diskusi dengan bimbingan guru peneliti. Seluruh siswa harus bekerja sama dan saling membantu anggotanya agar dapat menjawab soal diskusi dengan benar, dalam pembelajaran ini setiap siswa diamati dan 100 dinilai aktifitasnya oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 8 Siswa mempraktekkan pemrograman PLC secara langsung menggunakan PLC dan trainer conveyor belt, pada saat inilah kemampuan psikomotorik siswa mulai diamati dan dinilai oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 9 Peneliti melontarkan beberapa pertanyaan kecil untuk mengetahui gambaran umum pengetahuan siswa setelah pemberian materi. 10 Setelah praktikum selesai, peneliti kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan laporan dan lembar jawab diskusi. 11 Peneliti membuat kesimpulan dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang jelas, setelah itu peneliti membagikan soal posttest siklus-2. 12 Karena waktu pengerjaan posttest sudah habis maka peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab di atas meja masing-masing, kemudian peneliti menutup pelajaran dengan salam penutup.

c. Observasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PERENCANAAN RANGKAIAN KENDALI ELEKTRONIK SEDERHANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK N 2 KLATEN.

0 1 208

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI PLC SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 13 220

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR SISWA SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 280

Peningkatan Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Siswa Kelas XI SMK Ma’arif 1 Wates Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving.

0 0 207

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM) PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 0 219

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM) PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 0 81

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM)PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 1 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA MATA PELAJARAN RANGKAIAN DASAR LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMKN 1 SEDAYU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK THINK-PAIR-SHARE.

0 1 182

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TIPTL SMK N 2 PENGASIH MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 119

PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS XII PADA KELOMPOK MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 144