71.75 76.91 80.5 68.75 74.58 79.5 Siklus-2 a. Rencana tindakan

108 Gambar 7. Diagram Batang Peningkatan Aspek Afektif Siswa Siklus-2. Gambar 7 merupakan diagram batang yang menggambarkan perkembangan kondisi afektif siswa pada siklus- 2, dari data grafik tersebut dapat diketahui bahwa indikator aspek afektif siswa ada yang mengalami kenaikan dan ada pula yang mengalami penurunan. Penurunan prosentase hanya terdapat pada indikator interaksi siswa dan pengerjaan tugas, jika diperhatikan penurunan prosentase yang terjadi tidaklah signifikan dan masih dalam batas yang wajar sehingga tidak begitu berpengaruh pada kondisi afektif siswa. = Pertemuan 1 = Pertemuan 2 = Pertemuan 3 Keterangan: A = Antusias Dalam Mengikuti Pelajaran B = Interaksi Siswa Dengan Guru C = Kepedulian Sesama D = Kerja Sama Kelompok E = Mengerjakan Tugas

74.58 71.75

68.83 76.91

84.25 80.5

70 72

78.5 68.75

82.66 74.58

72.75 79.5

70.75 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A B C D E P ros en tas e Indikator Aspek Afektif 109 Sikap peduli sesama dan kerja sama kelompok terlihat selalu mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, hal ini dikarenakan siswa semakin lama semakin beradaptasi dengan model pembelajaran STAD yang diterapkan peneliti. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran juga selalu mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari semangat siswa yang selalu bertambah dalam pembelajaran. Peningkatan tersebut dinilai sebagai dampak positif dari penerapan hasil refleksi siklus-1, yaitu pemberian pengalaman belajar yang berbeda pada tiap pertemuan dengan cara mengembangkan variasi kasus permasalahan dan memodifikasi media pembelajaran. 5 Hasil Penilaian Lembar Observasi Psikomotorik Pelaksanaan praktikum pada siklus-2 berlangsung tiga kali, yaitu pada tanggal 3 September 2013 LKS-2, tanggal 10 September 2013 LKS-3, dan tanggal 17 september 2013 LKS- 4. Terdapat enam komponen yang diamati observer, yaitu: persiapan; proses; hasil; efisiensi waktu; K3; dan kelengkapan laporan. Jumlah nilai untuk seluruh komponen psikomotor adalah 100 poin. Hasil pengamatan pada saat praktikum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan psikomotorik siswa pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama rata-rata praktikum siswa sebesar 73,45, pertemuan kedua sebesar 77,22, dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 84,63 dengan prosentase kelulusan sebesar 88,57 dan peningkatan sebesar 15,22. 110 Rincian penilaian aspek psikomotorik pada saat praktikum ditabulasikan pada Tabel 9. Tabel 9. Penilaian Psikomotorik Siklus-2. Kelompok LKS-2 LKS-3 LKS-4 A 78,00 77,00 85,00 B 73,00 73,00 83,00 C 64,33 78,00 85,00 D 67,00 82,00 85,00 E 78,75 78,00 95,00 F 79,25 73,00 78,00 G 60,00 80,50 85,75 H 73,00 78,00 87,00 I 87,75 75,50 78,00 ∑ Siswa Lulus 14 anak 19 anak 31 anak Prosentase Kelulusan 40 54,28 88,57 Rata-rata 73,45 77,22 84,63 Peningkatan 15,22 Data yang tertulis pada Tabel 9 merupakan hasil penilaian psikomotorik siklus-2, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan keterampilan psikomotorik siswa pada saat praktikum selalu mengalami peningkatan tiap pertemuannya. Setelah dianalisis oleh peneliti, peningkatan keterampilan psikomotorik tersebut merupakan dampak positif dari penerapan hasil refleksi siklus-1 yaitu memperbanyak praktikum dan penugasan kelompok untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pemrograman PLC. Peningkatan nilai praktikum siklus-2 ditunjukkan pada Gambar 8. 111 Gambar 8. Diagram Batang Peningkatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus-2. Gambar 8 merupakan diagram batang yang menggambarkan perkembangan keterampilan siswa pada siklus- 2, dari data grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi psikomotorik siswa pada siklus-2 mengalami peningkatan yang signifikan. Meskipun ada dua kelompok yang mengalami penurunan, akan tetapi hal tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan psikomotorik siswa secara keseluruhan. 6 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus-2 Hasil prestasi belajar siswa pada siklus-2 didapat dari pelaksanaan pretest dan posttest. Ujian pretest diadakan pada awal pertemuan pertama, sedangkan ujian posttest diadakan di 78 73 64 67

78.75 79.25

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PERENCANAAN RANGKAIAN KENDALI ELEKTRONIK SEDERHANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK N 2 KLATEN.

0 1 208

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI PLC SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 13 220

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR SISWA SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 280

Peningkatan Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Siswa Kelas XI SMK Ma’arif 1 Wates Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving.

0 0 207

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM) PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 0 219

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM) PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 0 81

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK HAMONG PUTERA 2 PAKEM PADA PENDESKRIPSIAN PARAMETER OPERASIONAL (PROGRAM)PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT BERBASIS PLC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING.

0 1 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA MATA PELAJARAN RANGKAIAN DASAR LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMKN 1 SEDAYU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK THINK-PAIR-SHARE.

0 1 182

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TIPTL SMK N 2 PENGASIH MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 119

PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS XII PADA KELOMPOK MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 144