Peran Deskripsi, Eksposisi, dan Dialog dalam Narasi Sugestif

18

f. Peran Deskripsi, Eksposisi, dan Dialog dalam Narasi Sugestif

Narasi sugestif memerlukan suatu hal yang dapat membuatnya menarik minat pembaca. Salah satu faktor yang membuat narasi sugestif menjadi menarik adalah adanya kejelasan cerita yang membantu daya khayal pembaca dalam mengikuti jalan cerita. Keraf 2007: 140 mengungkapkan bahwa narasi sugestif dapat menjadi suatu bentuk wacana yang berdiri sendiri dan dapat pula menyerap bentuk lainnya, seperti unsur eksposisi dan unsur deskripsi. Jauhari 2013: 57 berpendapat bahwa rangkaian peristiwa dalam narasi sugestif harus dibantu oleh deskripsi, eksposisi, dan dialog untuk memperjelas apa yang hendak disampaikan, membangkitkan daya khayal pembaca, dan menghidupkan karangan. Daya khayal pembaca dapat dibangkitkan dengan mendeskripsikan sesuatu dengan terperinci. Pendeskripsian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kata yang dapat merangsang pancaindera. Jauhari 2013: 57 menjelaskan bahwa diksi yang tepat dapat merangsang pancaindera sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, meraba, dan bahkan merasakan apa yang dideskripsikan pengarang. Jika hal tersebut dapat tercapai, pengarang berhasil membawa daya khayal pembaca pada pengalaman batin pengarang. Eksposisi dalam narasi sugestif berperan untuk memperjelas sesuatu dengan cara menerangkan dan mengomentari. Eksposisi tidak hanya dipakai dalam karangan ilmiah saja, namun juga dalam karangan fiktif atau khayalan. Jauhari 2013: 57 mengatakan bahwa eksposisi berkaitan dengan pikiran daripada perasaan sehingga dapat memperjelas persoalan baik faktual maupun imajinatif, ide, atau opini. 19 Jauhari 2013: 58 mengungkapkan agar karangan narasi sugestif lebih hidup, tidak cukup hanya dengan deskripsi, komentar, dan penjelasan tetapi harus disertai dengan dialog para tokoh. Dialog dapat membuat pembaca seolah-olah berinteraksi dengan tokoh sehingga membangkitkan kesan dramatik yang menghidupkan cerita. Dari penjelasan tersebut dapat disimpukan bahwa karangan narasi sugestif dapat mengandung unsur-unsur lain, seperti deskripsi, eksposisi, dan dialog. Unsur-unsur tersebut membantu untuk menjelaskan cerita, membangkitkan daya khayal pembaca, dan menghidupkan cerita.

3. Strategi TAD Transition-Action-Details

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis narasi sugestif dengan media foto pada siswa kelas x Madrasah Aliyah Attaqwa 03 Tarumajaya Bekasi: penelitian tindakan kleas

0 8 234

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN STRATEGI CRITICAL INCIDENT PADA SISWA KELAS VIIB MTs NEGERI BENDOSARI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA CATATAN HARIAN PADA PESERTA DIDIK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA CATATAN HARIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02 NGASEM KARANGANYAR 2012/2013.

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR MEMUTAR PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL.

1 2 214

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO.

6 26 237

KEEFEKTIFAN STRATEGI BRAINSTORM SHEET (LEMBAR GAGAS) DALAM KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI SUGESTIF KELAS XI SMK NEGERI 2 SEWON.

0 3 182

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMK WIYASA MAGELANG MELALUI TEKNIK CONCEPT SENTENCE.

1 1 274

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF LUXIN ARDITA MERIS

0 0 5

PENERAPAN TEKNIK BRAINWRITING UNTUK MENINGKATKAN MENULIS WACANA NARASI PADA SISWA KELAS XI TPHP SMK

1 4 15