22 Peha 2003: 38 mengungkapkan bahwa strategi ini cocok untuk
pembelajaran menulis narasi. Hal tersebut dikarenakan pada bagian transisi peserta didik diarahkan untuk menggunakan kata atau frasa penghubung guna
menyatakan urutan peristiwa atau kejadian. Oftiza dan Saun 2014 mengungkapkan bahwa melalui penggunaan tiga kolom inti pada strategi TAD
dapat membantu peserta didik dalam mengorganisasi ide dan menentukan urutan peristiwa dalam menulis karangan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi TAD memiliki kelebihan jika diterapkan dalam pembelajaran menulis narasi. Strategi
tersebut merupakan strategi yang cocok diterapkan dalam pembelajaran menulis narasi karena dapat membantu peserta didik untuk menulis narasi dengan urutan
peristiwa yang padu. Strategi tersebut juga mudah untuk dipahami oleh peserta didik karena memiliki tahapan yang sederhana.
4. Penggunaan Strategi TAD dalam Menulis Karangan Narasi Sugestif
Menulis merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas XI SMK dalam KTSP. Menulis merupakan salah satu cara untuk
mencurahkan pendapat, pikiran, dan ide yang dimiliki oleh seseorang. Dalam KTSP, kegiatan menulis tercantum KD 2.12, yaitu menulis wacana yang bercorak
naratif, deskriptif, ekpositoris, dan argumentatif BNSP, 2006: 113. Berdasarkan KD tersebut, salah satu kompetensi menulis yang harus dikuasai oleh peserta
didik adalah menulis wacana naratif.
23 Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
karangan naratif adalah strategi TAD Transition-Action-Details. Strategi tersebut terdiri dari tiga bagian pokok, yakni transition transisi, action aksi,
dan details detail. Berdasarkan ketiga bagian pokok tersebut, strategi ini dapat dikembangkan menjadi strategi yang sesuai untuk pembelajaran menulis karangan
narasi sugestif. Berikut ini adalah langkah-langkah pengembangan strategi tersebut dalam pembelajaran menulis narasi sugestif.
a. Guru mengaitkan materi karangan narasi dengan pengalaman peserta didik dengan cara mendorong peserta didik mengingat-ingat pengalaman atau
pengamatan yang dapat dijadikan karangan narasi sugestif. b. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menuliskan poin-poin kejadian
menarik berupa ide dasar pada kolom aksi. c. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menguraikan rincian kejadian atau
peristiwa tersebut pada kolom detail. d. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menuliskan kata atau frase
penghubung yang menghubungkan setiap peristiwa pada kolom transisi agar memiliki rangkaian peristiwa yang padu.
e. Peserta didik secara berpasangan saling bertukar lembar kerangka karangan kemudian menceritakan rencana penulisannya, serta saling menanggapi.
f. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menyusun karangan narasi sugestif dari kerangka cerita ke dalam bentuk prosa narasi sugestif.
g. Peserta didik meneliti kembali hasil karangan narasi sugestif yang ditulisnya.
24
5. Penilaian Menulis Karangan Narasi Sugestif