31
perhatian ilmu sosial. Dengan konsep peneliti melakukan abstraksi dan menyederhanakan pemikirannya melalui penggunaan satu istilah untuk beberapa
kejadian events yang berkaitan satu dengan yang lainnya
15
. Maka untuk mendapatkan batasan masalah yang jelas, defenisi konsep yang diberikan penulis
adalah:
a. Kebijakan publik adalah serangkaian pedoman dan dasar rencana yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi sebuah persoalan yang
ada dalam kehidupan masyarakatnya dengan hubungan yang mengikat. Jadi, kebijakan publik berpusat pada penyelesaian masalah yang sudah
nyata. Kebijakan publik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031.
b. Implementasi kebijakan adalah tindakan atau proses atau pelaksanaan
terhadap kebijakan yang telah ditetapkan dan dijalankan dengan berbagai program untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Implementasi
kebijakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Implementasi Peraturan Daerah Kota Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Medan Tahun 2011-2031 dengan melihat variabel berikut: 1. Standar dan sasaran kebijakan
2. Komunikasi 3. Disposisi
4. Sumber dayadan
15
Effendi, Sofian. 2012. Metode Penelitian Survei Jakarta: LP3ES. hal. 32.
Universitas Sumatera Utara
32
5. Struktur birokrasi. c. Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan adalah sebagai alat
operasionalisasi pelaksanaan pembangunan di Wilayah Kota Medan yang bertujuan untuk menciptakan ruang kota yang berwawasan lingkungan.
1.8. Defenisi Operasionalisasi
1. Standar dan Saaran Kebijakan Untuk mengukur kinerja implementasi kebijakan tentunya menegaskan
standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan. Dengan adanya ketegasan standar dan sasaran kebijakan, maka implementor akan
lebih mudah menentukan atau membuat strategi, bahkan mengarahkan bawahan dan mengoptimalkan fasilitas yang dibutuhkan. Ada pun yang dimaksud dengan
standar dan sasaran kebijakan dalam penelitian ini adalah: a. Tujuan atau kepentingan yang terdapat dalam kebijakan
b. Manfaat yang dihasilkan c. Pelaku kebijakan
2. Komunikasi Komunikasi diperlukan supaya tercipta konsistensi atau keseragaman dari
ukuran dasar dan tujuan sehingga implementor mengetahui secara tepat ukuran maupun tujuan kebijakan itu. Komunikasi antar organisasi juga menunjuk adanya
tuntutan saling dukung antar institusi yang berkaitan dengan programkebijakan. Komunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah:
a. Kerjasama para implementor b. Metode sosialisasi kebijakanprogram yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
33
c. Intensitas komunikasi 3. Disposisi atau Sikap
Sikap para implementor sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah kebijakan program. Ada pun yang dimaksud dengan sikap implementor yang
ditujukan dalam penelitian ini adalah: a. Gambaran komitmen dan kejujuran yang dapat dilihat dari konsistensi
antara pelaksanaan kegiatan dengan guideline yang telah ditetapkan. b. Sikap demokratis yang dapat dilihat dari proses kerjasama antar
implementor. 4. Sumber Daya
Sumber daya yang memadai baik sumber daya manusia maupun finansial sangat penting dalam menjalankan kebijakanprogram.
a. Kemampuan implementor, dengan melihat jenjang pendidikan, pemahaman terhadap tujuan dan sasaran serta aplikasi detail program,
kemampuan menyampaikan program dan mengarahkan. b. Ketersedian finansial, dengan melihat kebutuhan dana, prediksi kekuatan
dana dan besaran biaya. 5. Struktur Birokrasi
Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting pertama adalah standard operating procedur SOP dan struktur organisasi pelaksana sendiri.
a. Ketersediaan SOP yang mudah dipahami. b. Struktur organisasi pelaksana yang melihat rentang kendali antara
pimpinan dan bawahan.
Universitas Sumatera Utara
34
1.9. Sistematika Penulisan