Latar Belakang Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fenomena bertambahnya laju pertumbuhan penduduk serta semakin meningkatnya kegiatan bertransmigrasi di Indonesia tidak dapat dihindari. Daya tarik yang ditunjukkan kota memang sangat kuat terutama dalam segi perekonomian. Tentu saja hal ini membuat banyak penduduk Indonesia beranggapan akan memperoleh kehidupan yang lebih layak jika berdomisili di kota. Namun ironisnya, sering kali dijumpai para transmigran bertransmigrasi tanpa bekal yang memadai baik secara materi, intelektual, keahlian, atau pun mental. Kelemahan-kelemahan tersebut memberi dampak negatif terhadap kota yang dituju, seperti pengangguran yang berpengaruh terhadap kriminalitas, hingga ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan luas wilayah. Semakin padat jumlah penduduk, maka kebutuhan akan ruang kota akan semakin meningkat. Namun ruang yang tersedia relatif tetap dan tidak semua ruang bisa digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatannya secara spesifik apalagi semakin pesatnya aktivitas masyarakat. Menurut Budiharjo dan Sudanti 1993, perkembangan kota yang pesat ditandai dengan meningkatnya aktivitas manusia seperti pemanfaatan lahan, pemukiman, perindustrian dan lain sebagainya. Ruang kota sebagai wadah Universitas Sumatera Utara 2 kegiatan sosial-ekonomi masyarakat memiliki keterbatasan dan peluang pengembangan yang tidak sama. Tingginya dinamika kebutuhan ruang dalam rangka memfasilitasi kepentingan pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat menuntut adanya tata ruang kota yang mampu mengakomodasikan kepentingan berbagai pihak. Pemanfaatan ruang kota sering timbul konflik kepentingan diantara kegiatan-kegiatan sosial-ekonomi masyarakat akibat belum tertatanya kota secara optimal. Hal ini dapat dikarenakan tidak tegasnya penetapan fungsi-fungsi ruang kota dan pelaksanaan pemanfaatan ruang yang tidak konsisten menurut fungsi- fungsi yang telah ditetapkan. Tidak adanya kaitan fungsional dan struktural antar kegiatan dan kawasan juga sering menjadi penyebab tidak optimal dan tidak terpadunya pemanfaatan ruang kota. Bagaimana sebenarnya pemanfaatan tata ruang kota itu sendiri? Tata ruang kota merupakan suatu rencana yang mengikat semua pihak pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam melakukan pengalokasian ruang yang tepat guna dan berdaya guna. Sejalan dengan permasalahan tata ruang yang semakin berkembang, telah disusun Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992. Dengan adanya Undang-Undang ini telah memberikan kewenangan sekaligus kewajiban bagi pemerintah pada berbagai tingkatan untuk melakukan penataan ruang. Universitas Sumatera Utara 3 Pada era pemerintahan saat ini, dengan berlakunya otonomi yang semakin luas maka kedalaman dan kerincian dari berbagai tingkatan rencana tata ruang yang juga diamanatkan oleh UU Nomor 26 Tahun 2007 akan semakin jelas. RTRWN Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional hanya akan mernuat secara garis besar peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya serta jaringan prasarana nasional. Sementara RTRWP Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi akan memuat rencana yang lebih rinci dari kawasan lindung dan budidaya di tingkat provinsi. Sedangkan RTRWK Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota akan mernuat rencana yang sangat rinci atas tata guna tanah di wilayah kabupaten atau kota. Pada prinsipnya UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sudah berjiwa desentralisasi. Ini terlihat dari pasal-pasal mengenai kewajiban penyusunan rencana tata ruang wilayah nasional, daerah propinsi dan daerah kabupatenkota. Disebutkan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 78 ayat 4 huruf c bahwa Pemerintah Daerah Provinsi perlu menyusun dan rnenetapkan rencana tata ruang wilayah propinsi, demikian juga Pemerintah Daerah KabupatenKota berkewajiban menyusun dan menetapkan rencana tata ruang wilayah kabupatenkota. Sebagai bentuk tindak lanjut dari isi undang-undang tersebut, setiap daerah terutama kota besar harus memiliki peraturan mengenai tata ruangnya. Salah satunya adalah Kota Medan yang merupakan kota besar dan memiliki daya tarik yang kuat. Hal ini mendorong masyarakat untuk bertransmigrasi sehingga menyebabkan Kota Medan sebagai salah satu kota yang berjumlah penduduk Universitas Sumatera Utara 4 terbanyak di Indonesia yakni 2.097.612 1 jiwa pada tahun 2010 dengan luas wilayah Kota Medan 26.510 Ha dengan tingkat kepadatan 7,9 jiwaHa. Tentunya Kota Medan mengalami ketidakseimbangan wilayah dan jumlah penduduk. Terlebih lagi Kota Medan adalah salah satu kota metropolitan, dimana aktivitas masyarakat semakin pesat dan membutuhkan ruang. Selain hal tersebut, di Kota Medan sangat sering dijumpai bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi ruang kota. Bahkan, sampai menyebabkan kerusakan keseimbangan dan lingkungan hidup. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berita Waspada tanggal 12 September 2012 yang disampaikan oleh menyatakan bahwa saat ini Kota Medan dijiluki sebagai Kota Ruko karena tidak memiliki perencanaan tata ruang. Semua tanah di tengah kota sudah tergarap tanpa aturan yang benar. Di pinggiran kota tumbuh rumah toko ruko sehingga kota menjadi gersang. Hal tersebut dikemukakan juru bicara Fraksi Partai Damai Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah F-PDS DPRD Medan, Paulus Sinulingga saat menyampaikan pemandangan umum fraksi PDS terhadap Ranperda Rencana Detail Tata Ruang Kota Medan dalam sidang paripurna DPRD Medan yang dipimpin Ketua DPRD Medan, Amiruddin, di gedung DPRD Medan. Keserakahan pengguna tata ruang kota telah menjadikan kota Medan sebagai kota yang semrawut dan hampir tanpa identitas. Sebab, selama ini keberhasilan pembangunan kota hanya dilihat dari pembangunan gedung-gedung bertingkat yang mewah tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan, kemacetan lalu lintas, estetika kota, dan kepentingan masyarakat banyak. 1 Sumber: pemkomedan.go.id Universitas Sumatera Utara 5 Sehingga Pemerintah Kota Medan agar aturan yang telah ditetapkan dalam Ranperda RDTRK ini dipahami dan ditetapkan kepada kebutuhan kota yang sejalan dengan rencana pembangunan kota jangka panjang. Pembangunan fasilitas kota harus lebih cepat tumbuhnya dari pertumbuhan kebutuhan masyarakat agar kota Medan dapat menjadi kota yang ideal bagi kehidupan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut dan juga sebagai bentuk implementasi dari UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka Pemerintah Kota Medan mengeluarkan Peraturan Daerah Perda Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Perda ini diharapkan agar kota Medan mampu memiliki regulasi mengenai penataan ruang yang mengarahkan pembangunan serta pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu yang dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Dengan adanya Perda ini juga dapat mengawasi bagaimana pembangunan dilakukan serta pemanfaatan ruang yang dijalankan di Kota Medan hingga pada saat ini. Penataan ruang memiliki sifat multisektor, multifungsi, dan multidimensi sehingga harus ditangani secara terpadu oleh lembagainstansi yang memiliki tupoksi koordinatif. Melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 telah ditetapkan suatu badan koordinasi untuk melaksanakan Perda ini yakni Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD. Dengan adanya lembaga koordinasi yang dibentuk oleh pemerintah, diharapkan dapat memfasilitasi penyelesaian masalah implementasi Perda ini dari berbagai sektor, fungsi dan dimensi setiap Satuan Kerja Pelaksana Daerah yang Universitas Sumatera Utara 6 terkait. Sehingga dalam pelaksanaannya akan terjadi kesinergisan. Pelaksana yang merupakan bagian dari badan koordinasi ini, khususnya di Kota Medan ditanggungjawabi oleh Walikota Medan dan terdiri dari instansi-instansi seperti Bappeda, SKPD terkait seperti Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan dan Badan Lingkungan Hidup. Peraturan Walikota sebagai Petunjuk Laksana Petunjuk Teknis Perda Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 juga sudah menetapkan tugasnya masing-masing pelaksana. Dalam Lampiran Perda ini juga sudah dimuat indikasi program yang menjadi bagian dari para pelaksana. Program yang dijalankan berupa tahunan maupun 5 tahunan. Melihat urgensi terhadap pemenuhan tata ruang, sudah seperti apa pelaksanaan yang dilakukan setiap pelaksana. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031”.

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

Perilaku Mahasiswa USU Tentang HIV/AIDS Tahun 2011

0 20 56

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

2 40 170

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 15

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 1

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 58

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 5

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 35

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 13