Kejelasan isi kebijakan undang-undang

96 BAB V ANALISIS DATA Setelah mengurutkan, mengatur dan mengelompokkan data-data atau informasi yang didapatkan baik melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi selama penelitian di lapangan maka dilakukan analisis. Dengan melakukan analisis, sehingga dapat diperoleh temuan, baik temuan formal maupun temuan substantif yang dapat menjawab fokus atau masalah penelitian. Analisis data yang dilakukan peneliti juga disesuaikan dengan teori-teori tentang model implementasi dengan variabel sebelumnya.

5.1. Kejelasan isi kebijakan undang-undang

Pada dasarnya suatu kebijakan diformulasikan dengan maksud untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kebijakan tersebut dirumuskan secara rinci dan disusun secara jelas sesuai dengan kepentingannya. Kejelasan isi kebijakan berarti isi dan tujuan dari suatu kebijakan mudah dipahami implementor dan dapat diterjemahkan pada pengimplementasiannya. Menurut para informan yang menjadi dasar dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 adalah Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 adalah Pasal 18 ayat 6 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UU Darurat Nomor 8 Tahun Universitas Sumatera Utara 97 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provsu, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11PRTM2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota, beserta Rencana Rincinya. Hal ini sesuai dengan Pembukaan Perda Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031, dimana dasar dari terbentuknya Perda RTRW ini sama seperti yang telah diungkapkan oleh informan. Para implementor sangat memahami latar belakang terbentuknya Perda ini karena memang Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kota Medan pun terbentuk karena hal yang sama dan bertugas untuk mengkoordinasikan serta merumuskan penyusunan rencana tata ruang Kota Medan. Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman implementor terhadap dasar dibentuknya Perda RTRW ini sudah sangat baik. Selanjutnya, kejelasan isi kebijakan juga ditinjau dari target dan tujuannya. Menurut para informan, yang menjadi target dan tujuan Perda tersebut yakni tertatanya Kota Medan secara teratur dan rapi serta berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai dengan data sekunder pada Perda Nomor 13 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031 Pasal 6. Yang menjadi tujuan dan target adalah a mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah tujuan investasi; b Universitas Sumatera Utara 98 memanfaatkan ruang daratan, lautan dan udara untuk aktivitas pembangunan kota berbasis ekonomi di sektor perdagangan dan jasa, pariwisata serta industri yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada saat ini para implementor hanya berfokus pada satu tujuan dahulu yakni menjadikan Kota Medan teratur, rapi, dan berwawaskan lingkungan. Sedangkan untuk menjadikan Kota Medan sebagai basis perekonomian merupakan tujuan yang harus dicapai setelah tujuan pertama tercapai. Mengingat juga, jangka waktu pencapaian tujuan dan target ini adalah selama 30 tahun, dan saat ini masih berjalan kurang lebih dua tahun. Melalui wadah koordinasi BKPRD yang dikerjakan sampai saat ini, para implementor selalu difasilitasi untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan bersama agar tidak menyimpang. Karena ketika suatu permasalahan muncul, BKPRD melaksanakan tugasnya yakni memaduserasikan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah dengan rencana tata ruang Kota Medan serta mempertimbangkan pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan melalaui instrument Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS. Dengan demikian, pemahaman implementor terhadap target dan tujuan daripada kebijakan sampai sejauh ini sudah sangat baik. Selain dua hal di atas, kebijakan juga dapat dikatakan berjalan atau tidak dengan melihat standar dan indikatornya. Menurut para informan, indikator dari kebijakan ini sudah ditetapkan di UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Universitas Sumatera Utara 99 dan kebijakan lain yang menjadi dasar dibentuknya Perda ini. Misalkan saja, seluas 30 dari keseluruhan luas wilayah Kota harus sudah merupakan Ruang Terbuka Hijau RTH. Pada Lampiran IV-Indikasi Program Utama Tahunan dan Lima Tahunan Perda RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031 juga sudah ditetapkan indikator setiap instansi yang terlibat dalam BKPRD Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Standar dari kebijakan ini yaitu pembangunan yang mengacu pada teori rencana tata ruang. Namun menurut para informan, dalam hal implementasinya bisa mengalami perubahan sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah atau disesuaikan dengan tingkat kebutuhan atau urgensinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam mengimplementasikan Perda RTRW ini, para implementor berpatokan pada dasar terbentuknya, yakni UU Nomor 26 Tahun 2007 dan terhadap Perda itu sendiri. Walaupun dalam prakteknya, para implementor BKPRD tidak selalu berpatokan pada standar dan indikator yang telah ditetapkan karena perbedaan yang kontras antara konsep dan lapangan. Dan capaian standar dan indikator program ini dapat dilihat dalam LAKIP dan RPJMD Kota Medan Tahun 2011-2015. Dari pemaparan tersebut, pemahaman para implementor dari segi standar dan indikatornya sudah sangat baik dan tidak kaku. Berikutnya, kejelasan isi kebijakan dilihat dari kaitannya dengan kebijakan yang lain. Menurut para informan, kebijakan ini juga memiliki hubungan yang saling mendukung dengan kebijakan lainnya, bahkan hampir semua kebijakan. Misalkan saja RPJMD yang mengacu pada APBD, AMDAL harus sesuai dengan Tata Ruang dan digambarkan dalam RTRW yang tercakup di RDTR Rencana Universitas Sumatera Utara 100 Detail Tata Ruang. Relokasi industri yang dilakukan karena tidak sesuai dengan lokasinya harus mengacu pada Perda RTRW dan instansi lain juga berpedoman pada RTRW ini. Kebijakan Pemerintah Pusat juga sangat sering memengaruhi terutama yang bersifat urgen akan menjadi prioritas pembangunan. Berdasarkan pernyataan dari para informan tersebut menunjukkan bahwa mereka memahami arahan Perda ini dan mengusahakan setiap kebijakan yang mengarah pada penataan ruang mengacu kepada Perda RTRW ini. Walaupun dalam implementasinnya sangat berbeda dengan yang telah dikonsepkan. Adanya perhatian dari setiap tingkatan pemerintah yang dapat memengaruhi ketentuan di dalam Perda tetapi terkhusus pada hal yang bersifat urgen dan sesuai dengan kebutuhan. Apalagi di dalam Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 telah diatur bagaimana BKPRD KabupatenKota harus berkoordinassi dengan BKPRD Provinsi, BKPRN dan Pemerintah Daerah serta Pemerintah Pusat. Demikian juga di dalam SK Walikota tentang Pembentukan dan Penetapan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kota Medan, telah ditetapkan tugas BKPRD Kota Medan untuk melakukan koordinasi pelaksanaan konsultasi rencana tata ruang Kota Medan kepada BKPRD Provinsi Sumatera Utara dan BKPRN. Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel kejelasan isi kebijakan sudah terpenuhi dengan baik dalam implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Dan tentu saja variabel ini sangat berpengaruh dalam pengimplementasian Perda RTRW ini, karena tujuan dan sasaran kebijakan tercapai sangat bergantung pada pemahaman Universitas Sumatera Utara 101 tiap implementor anggota BKPRD. Jika para implementor kurang memahami kejelasan kebijakan, maka akan membuat arahan dari kebijakan ini menjadi tidak tercapai.

5.2. Komunikasi dan Koordinasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

Perilaku Mahasiswa USU Tentang HIV/AIDS Tahun 2011

0 20 56

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

2 40 170

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 15

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 1

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 58

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 5

Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 35

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

0 0 13