6
terkait. Sehingga dalam pelaksanaannya akan terjadi kesinergisan. Pelaksana yang merupakan bagian dari badan koordinasi ini, khususnya di Kota Medan
ditanggungjawabi oleh Walikota Medan dan terdiri dari instansi-instansi seperti Bappeda, SKPD terkait seperti Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan dan Badan
Lingkungan Hidup. Peraturan Walikota sebagai Petunjuk Laksana Petunjuk Teknis Perda
Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 juga sudah menetapkan tugasnya masing-masing
pelaksana. Dalam Lampiran Perda ini juga sudah dimuat indikasi program yang menjadi bagian dari para pelaksana. Program yang dijalankan berupa tahunan
maupun 5 tahunan. Melihat urgensi terhadap pemenuhan tata ruang, sudah seperti apa pelaksanaan yang dilakukan setiap pelaksana.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031”.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana proses Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031?
Universitas Sumatera Utara
7
1.3. Fokus Masalah
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah melihat implementasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kota Medan dalam Peraturan
Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran proses Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Kota Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kota Medan
1.5. Manfaat Penelitian
Ada pun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Secara subyektif. Sebagai suatu sarana untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan berpikir ilmiah, sistematis, dan metodologis penulis dalam menyusun berbagai kajian literatur sehingga menghasilkan suatu wacana
baru dalam memperkaya wawasan kepustakaan pendidikan. b. Secara praktis. Memberikan data dan informasi yang berguna bagi semua
kalangan terutama bagi mereka yang serius mendalami proses Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031.
Universitas Sumatera Utara
8
c. Secara akademis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kepustakaan Deartemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi peneliti
lainnya yang memiliki minat dalam mengkaji Implementasi Peraturan Daerah Kota Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun
2011-2031.
1.6. Kerangka Teori
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
mengonstruksi hubungan antar konsep dan proposisi dengan menggunakan asumsi dan logika tertentu Kerlinger, 1973: 9.
2
Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.6.1. Kebijakan Publik
Kebijakan berasal dari kata policy dari bahasa Inggris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kebijakan dapat diartikan sebagai rangkaian
konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Sedangkan publik bisa
diartikan sebagai umum, masyarakat, ataupun Negara. Menurut Easton 1969, kebijakan publik adalah pengalokasian nilai-nilai
kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan
2
Effendi, Sofian. 2012. Metode Penelitian Survey Edisi Revisi Jakarta: LP3ES hal 35.
Universitas Sumatera Utara
9
tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat.
3
Sedangkan menurut Anderson, kebijakan publik merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor
dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan. Konsep kebijakan ini dianggap tepat karena memusatkan perhatian pada apa yang sebenarnya dilakukan
atau bukan pada apa yang diusulkan atau dimaksudkan.
4
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian pedoman dan dasar rencana yang akan
dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi sebuah persoalan yang ada dalam kehidupan masyarakatnya dengan hubungan yang mengikat. Jadi, kebijakan
publik berpusat pada penyelesaian masalah yang sudah nyata. Kebijakan publik memiliki tahap yang cukup kompleks karena memiliki
banyak proses dan variabel. Menurut William Dunn 1998, tahap-tahap kebijakan publik adalah sebagai berikut
5
: a. Penyusunan Agenda Agenda Setting
Kelompok masyarakat seperti parpol, ormas, serikat, ataupun kelompok lainnya akan menyuarakan isu mereka kepada pemerintah. Isu yang
disampaikan oleh mereka akan bersaing untuk dapat masuk ke dalam agenda kebijakan. Para pembuat kebijakan akan memilih isu yang akan
3
Tangkilisan, Hesel N. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi Yogyakarta: YPAPI hal. 2.
4
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik Yogyakarta: Media Pressindo hal. 16.
5
Ib.id. hal. 28.
Universitas Sumatera Utara
10
mereka angkat. Sedangka isu yang lain ada yang tidak tersentuh sama sekali dan sebagian lagi akan didiamkan dalam waktu yang cukup lama.
b. Formulasi Kebijakan Policy Formulation Isu yang telah masuk ke dalam agenda kebijakan dan dibahas oleh para
pembuat kebijakan akan didefenisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai
alternatif yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk ke dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan
masing-masing alternatif bersaing untuk memecahkan masalah. c. Adopsi Kebijakan Policy Adoption
Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu alternatif kebijakan tersebut
diadopsi dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan.
d. Implementasi Kebijakan Policy Implementation Kebijakan yang sudah diadopsi kemudian dirangkum melalui program-
program yang harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan administrasi maupun agen pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang
telah diambil akan dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia. Pada tahap ini,
berabagai kepentingan akan bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana, namun beberapa yang lain mungkin
akan ditentang oleh para pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
11
e. Evaluasi Kebijakan Policy Evaluation Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi
untuk melihat sejauh mana kebijakan yang telah mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik yang pada dasarnya dibuat untuk meraih
dampak yang diinginkan. Dalam hal ini memperbaiki masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, ditentukanlah ukuran-ukuran atau
criteria-kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan.
1.6.2. Implementasi Kebijakan
Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat-pejabat kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
6
Menurut Dunn, implementasi kebijakan adalah pelaksanaan pengendalian aksi- aksi kebijakan di dalam kurun waktu tertentu.
7
Sedangkan Van Meter dan Horn menyatakan bahwa implementasi kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah dan swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
8
Dalam implementasi kebijakan, terdapat beberapa model kebijakan, sebagai berikut:
6
Wahab, Solichin Abdul. 2001. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara Malang: UMM Press hal.65.
7
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, ed. 2 Yogyakarta: Gajah Mada Unversity Press hal. 132.
8
Wibawa, Samodra, dkk.1994. Evaluasi kebijakan Publik Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
12
a. Model Implementasi Kebijakan George Edward III
9
Gambar 1.6.2.1.:
Dampak Langsung dan Tidak Langsung Dalam Implementasi
Menurut George C. Edwards III ada empat variabel dalam kebijakan publik yaitu:
a.1. Komunikasi
Komunikasi, yaitu menunjukkan bahwa setiap kebijakan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi komunikasi efektif antara pelaksana
program kebijakan dengan para kelompok sasaran target group. Tujuan dan sasaran dari programkebijakan dapat disosialisasikan secara baik sehingga dapat
menghindari adanya distorsi atas kebijakan dan program. Ini menjadi penting karena semakin tinggi pengetahuan kelompok sasaran atas program maka akan
mengurangi tingkat penolakan dan kekeliruan dalam mengaplikasikan program dan kebijakan dalam ranah yang sesungguhnya.
9
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik: Berbasis Dynamic Policy Analysis Yogyakarta: Gava Media hal. 31-33.
Universitas Sumatera Utara
13
a.2. Sumber daya