87
4.2. Data Sekunder
Selain hasil wawancara kepada para informan, peneliti juga memperoleh data-data sekunder. seperti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Perda ini merupakan acuan utama peneliti. Pada pasal 2 dan 3 Perda ini terdapat peran dan
fungsi RTRW Kota Medan. Pada Bab II dalam Perda ini terdapat juga tujuan, kebijakan, dan strateginya. Dan pada pasal 91 mengenai kelembagaan dijelaskan
bahwa pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan secara terpadu dan komprehensif melalui suatu koordinasi dan kerjasama yang terwujud dengan
dibentuknya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD. Tidak terlupa juga Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang sebagai
dasar terbentuknya Perda ini. Peneliti juga mendapatkan dokumen Peraturan Menteri Nomor 50 Tahun
2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Permendagri ini berisikan fungsi Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional BKPRN hingga
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD KabupatenKota. Selain itu, sistem pelaporan dan pendanaannya juga terdapat dalam Permendagri ini.
Untuk menegaskan kembali pendelegasian BKPRD tersebut, Walikota Medan juga mengeluarkan Salinan Keputusan SK Walikota Nomor
6401265.K2010 tentang Pembentukan dan Penetapan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kota Medan. Dari data tersebut diperoleh
bagan pengkoordinasian dan fungsi masing-masing SKPD terkait dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
88
kerjasama atau team work. Melalui peraturan ini diberi garis yang jelas mengenai fungsi BKPRD untuk optimalisasi koordinasi antara Pemerintah Kota Medan serta
instansi terkait di daerah dalam rangka menserasikan dan mensinergiskan penataan ruang Kota Medan.
Selain data-data tersebut, peneliti juga memperoleh Rencana Strategi Tahun 2011-2015 SKPD terkait dalam Rencana Strategi Tahun 2011-2015
sebagai sampel yakni BAPPEDA, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, serta Badan Lingkungan Hidup. Namun peneliti tidak mengambil keseluruhan isi dari
Rencana Strategi Tahun 2011-2015 tersebut, hanya saja informasi yang mendukung rumusan penelitian, seperti profil, visi-misi, struktur organisasi, serta
tugas pokok dan fungsi. Melalui informasi tersebut maka dapat dilihat kesinkronan tupoksi SKPD, fungsi BKPRD, dan Perda ini serta implementasinya.
Untuk lebih mendukung data penelitian terhadap kinerja implementor, peneliti juga memperoleh data Program Kerja Pemerintah Kota Medan Bidang
Fisik dan Tata Ruang Tahun 2011. Data ini melampirkan program dan anggaran yang akan dikerjakan tentunya berkaitan dengan Perda ini. melalui data ini,
peneliti bisa melihat sikap para implementor. Data yang mendukung variabel disposisi implementor, peneliti juga memperoleh dokkumen piagam penghargaan
yang diberikan pusat kepada Pemerintah Kota Medan sebagai apresiasi karena progres mengimplementasikan UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang.
Universitas Sumatera Utara
89
Ditambah lagi peneliti memperoleh Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD Kota Medan Tahun 2011-2015. Di dalam Perda ini, penulis memperoleh banyak data yang mendukung penelitian ini. Karena dalam RPJMD
ini disajikan kondisi Kota Medan, rencana-rencana atau program Pemerintahan Kota Medan, serta realisasi program dan anggaran Tahun 2005-2009. Selain itu,
dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 14 Tahun 2011 terdapat indikator program yang relevan dengan indikasi program RTRW yang tercakup dalam
Lampiran Perda RTRW Kota Medan tersebut. Peneliti juga memperoleh Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah LAKIP Kota Medan T.A 2012. Melalui LAKIP ini, peneliti memperoleh data pendukung yang akurat untuk melihat kinerja para implementor
kebijakan. Apalagi dalam LAKIP ini secara jelas menggambarkan analisis capaian kinerja pemerintah, khususnya kebijakan Perda RTRW Kota Medan. Seluruh
data-data ini, selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran. Peneliti juga hanya melampirkan bagian atau pasal yang mendukung penelitian ini.
Selain dokumen-dokumen tersebut, peneliti juga memperoleh foto-foto yang dapat diperoleh saat di lapangan untuk mendukung penelitian ini. foto-foto
tersebut meliputi lokasi penelitian, tempat rapat BKPRD, piagam penghargaan, gambar rencana pola dan struktur ruang Kota Medan serta foto udara Kota
Medan. Adapun foto-foto dan dokumen yang dimaksudkan oleh peneliti yakni sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
90
Gambar 4.2.1.: Kantor Walikota sebagai Lokasi Penelitian dan Gedung Rapat
BKPRD Kota Medan
Gambar 4.2.2 : Tinjau Lapangan oleh BKPRD di Kampus Kedokteran dan
Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia
Universitas Sumatera Utara
91
Gambar 4.2.3. : Tinjau Lapangan oleh BKPRD di salah satu kawasan Kota
Medan
Universitas Sumatera Utara
92
Gambar 4.2.4. : Piagam penghargaan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Kota Medan karena tergolong Kota yang progres dalam memperdakan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Gambar 4.2.5. : Rapat BKPRD tanggal 15 April 2014 pukul 09.41 WIB di Aula
BAPPEDA Kota Medan membahas Tanah Galian
Universitas Sumatera Utara
93
Gambar 4.2.6. : Foto Overlay Kontur Skala 1:1000 Kota Medan Belawan
Universitas Sumatera Utara
94
Gambar 4.2.7. : Rencana Pola Ruang Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
95
Gambar 4.2.8. : Rencana Struktur Ruang Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
96
BAB V ANALISIS DATA
Setelah mengurutkan, mengatur dan mengelompokkan data-data atau informasi yang didapatkan baik melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi
selama penelitian di lapangan maka dilakukan analisis. Dengan melakukan analisis, sehingga dapat diperoleh temuan, baik temuan formal maupun temuan
substantif yang dapat menjawab fokus atau masalah penelitian. Analisis data yang dilakukan peneliti juga disesuaikan dengan teori-teori tentang model implementasi
dengan variabel sebelumnya.
5.1. Kejelasan isi kebijakan undang-undang