107
Kendala yang sering terjadi adalah dikarenakan masyarakat buta akan kebijakan. Sehingga sering secara tidak sadar masyarakat melanggar peraturan
seperti perubahan fungsi bangunan. Hal ini disebabkan perubahan pola aktivitas dan perkembangan dinamika kota sementara disisi lain saat ini Kota Medan belum
memiliki ketentuan dan perizinan mengenai penggunaan bangunan dan perubahan fungsi bangunan yang bersifat sementara. Kondisi ini merupakan kelalaian dari
BKPRD dalam mengoptimalkan peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, serta pengendalian pemanfaatan ruang.
Berdasarkan hasil wawancara secara keseluruhan terhadap variabel disposisi atau sikap pelaksana terhadap Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan ini yakni belum maksimal. Padahal variabel ini sangat penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
dan pengendalian kebijakan secara menyeluruh. Karena komitmen yang tinggi dan sikap integritas menjadi variabel terpenting setelah pemahaman mereka
terhadap isi kebijakan.
5.4. Sumber Daya
Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
finansial. Berikut ini merupakan kriteria sumber daya yang dibutuhkan dalam proses implementasi Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031:
Universitas Sumatera Utara
108
a. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun kuantitas
implementor yang dapat melingkupi seluruh kelompok sasaran. Menurut para informan, kualitas SDM di masing-masing instansi secara umum belum cukup
memadai jika dilihat dari jenjang pendidikan sesuai konsentrasi masing-masing. Hal ini bisa dilihat dari komposisi atau kualifikasi pegawai setiap instansi. Jika
dihubungkan dengan variabel disposisi implementor di atas, maka dapat dikatakan bahwa pimpinan sebagai pengambil kebijakan masih belum maksimal dalam
memfasilitasi bawahannya secara intelektual terhadap kebijakan ini. SDM yang terkait dalam BKPRD belum sepenuhnya mengerti akan esensi
dari Perda ini dan menjalankan tupoksinya. Berdasarkan pemaparan dari para informan tersebut, perlu dilakukan pelatihan lebih lanjut terhadap semua staff
akan esensi daripada Perda ini. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa para implementor terlebih lagi bawahan masih belum mumpuni untuk
menjalankan Perda ini. Selain dari segi kualitas, segi kuantitas juga sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan Perda ini. Menurut para informan, jumlah para implementor masih kurang memadai. Hal ini dapat terlihat dalam tabel susunan organisasi dan
pembagian tugas pokok dan fungsinya di Renstra setiap SKPD dan juga fungsi setiap SKPD dalam BKPRD yang tertuang dalam Permendagri Nomor 50 Tahun
2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Dengan demikian, dari seluruh informasi yang didapatkan, dari segi Sumber Daya Manusianya, para
Universitas Sumatera Utara
109
implementor BKPRD belum mumpuni baik kualitas maupun kuantitas, hanya saja perlu pelatihan lebih lanjut terhadap bawahanstaf dan jumlah implementor
memang harus dipertimbangkan kembali. b. Sumber Daya Finansial
Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas sebuah programkebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial juga akan mendukung
segala fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya kebijakanprogram. Menurut para informan, dana yang digunakan dalam
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
APBD Kota Medan, Provinsi, dan APBN. Dan fasilitas yang harus dipenuhi tergantung kepentingan SKPD terkait. Sedangkan BKPRD hanya melaksanakan
rapat saja dan dananya berasal dari APBD. Berdasarkan dari hasil seluruh wawancara, didapatkan bahwa Perda
RTRW ini telah diterjemahkan dalam APBD setiap SKPD terkait dan dapat dilihat pada RPJMD Kota Medan Tahun 2011-2015. Menurut informan, dana
yang diberikan melalui APBD juga sudah cukup efektif dalam mengimplementasikan Perda ini. Dan untuk BKPRD sendiri hanya melaksanakan
kegiatan koordinasi saja dan pendanaannya dibebankan pada APBD Provinsi serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat seperti yang terdapat dalam
Pasal 24 Permendagri Nomor 50 Tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
110
Dengan demikian dari segi sumber daya finansial sudah cukup mewadahi terlaksananya Perda ini. Dan variabel sumber daya sangat berpengaruh terhadap
implementasi Perda ini, karena SDM yang memadai secara kuantitas maupun kualitas akan memudahkan tercapainya tujuan daripada Perda ini. Demikian juga
dengan dukungan finansial yang menjadi penyokong utamanya, karena tanpa dukungan finansial, Perda ini akan sangat sulit diimplementasikan.
5.5. Struktur Birokrasi