125
Annual Report 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 57 -
w. Kejadian Setelah Periode Pelaporan
w. Events After the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan berjalan yang
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan dan anak
perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sehingga perlu
dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan
konsolidasian. Kejadian-kejadian setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak
memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan
dalam laporan keuangan konsolidasian. Post year-end events that provide
additional information about the Company and its subsidiaries financial position at the
date of the consolidated statement of financial position adjusting events, if any,
are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are
not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements
when material.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan, seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen diminta
untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi nilai tercatat aset dan liabilitas yang telah
disajikan oleh sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan
faktor lain yang dipertimbangkan relevan. In the application of the Company and its
subsidiaries accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial
statements, management is required to make judgments, estimates and assumptions about
the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The
estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are
considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian. Management believes that the following
represent a summary of the significant estimates, judgments and assumptions made by
the management, which affected certain reported amounts and disclosures in the
consolidated financial statements.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi
Perusahaan dan anak perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the
Company and its subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on
the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan
apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam
PSAK 55 Revisi 2006. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan
dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan seperti
yang diungkapkan dalam Catatan 2h. a. Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities The Company and its subsidiaries
determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55
Revised 2006. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Company and its subsidiaries’ accounting
policies disclosed in Note 2h.
126
Laporan Tahunan 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 58 - b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
Pinjaman dan Piutang b. Allowance for Impairment of Loans and
Receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai
pinjaman dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah
memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya pinjaman dan piutang.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan
anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa
suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai tidak tertagih.
Allowance for impairment of loans and receivables is maintained at an amount
sufficient, based on management, to cover possible losses from uncollectible loans
and receivables. On every statement of financial position date, the Company and its
subsidiaries specifically assess whether there is objective evidence that an asset is
impaired uncollectible.
Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa
lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain
kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang
dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Allowance is based on historical collection performance and other factors which might
influence collectability such as liquidity matter and other financial difficulties
suffered by debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah
mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu
evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang
harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan
besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai penyisihan piutang ragu-
ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are
estimated based on historical loss data. Provision for doubtful accounts is provided
on accounts specifically identified as impaired. Loans and receivables written off
are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or
cannot be realized in whatsoever actions will be taken. Evaluation on receivables to
identify total allowance that should be provided, is performed periodically during
the period. Therefore, timing and amount of provision for doubtful accounts recorded at
each period might differ based on the judgments and estimates that have been
used.
127
Annual Report 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 59 - Nilai tercatat pinjaman diberikan dan
piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai
berikut: The carrying value of the Company and its
subsidiaries’ loans and receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as
follows:
2011 2010
Rp Rp
Kas dan setara kas 227.343.302.579
20.713.167.168 Cash and cash equivalents
Investasi jangka pendek -
26.288.220.171 Short-term investments
Piutang usaha Trade accounts r eceivable
Pihak berelasi 4.166.982.048
- Related parties
Pihak ketiga 28.026.359.136
11.580.459.750 Third parties
Piutang lain-lai n 27.104.617.750
23.217.949.314 Other accounts receivable
Total 286.641.261.513 81.799.796.403
Total
Komitmen Sewa Lease Commitments
Komitmen sewa operasi – Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessee
Operating lease commitments – the Company and its subsidiary as lessee
Perusahaan dan anak perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa
ruangan. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah
sewa operasi karena Perusahaan dan anak perusahaan tidak menanggung secara
signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Company and its subsidiary has entered into various lease agreements for
commercial spaces. The Company and its subsidiary has determined that it is an
operating lease since the Company and its subsidiary does not bear substantially all the
significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen sewa operasi – Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessor
Operating lease commitments – the Company and its subsidiary as lessor
Perusahaan dan anak perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa
ruangan. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah
sewa operasi karena Perusahaan dan anak perusahaan menanggung secara signifikan
seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Company and its subsidiary has entered into various commercial lease
agreements. The Company and its subsidiary has determined that it is an
operating lease since the Company and its subsidiary bears substantially all the
significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen sewa pembiayaan – Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessee
Finance lease commitments – the Company and its subsidiary as Lessee
Perusahaan dan anak perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa
mesin dan peralatan. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan bahwa sewa
tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada
akhir masa sewa dan Perusahaan dan anak perusahaan menanggung secara signifikan
seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Company and its subsidiary has entered into commercial machineries and
equipment leases. The Company and its subsidiaries has determined that these are
finance leases since it has granted options to purchase at the end of the lease term and
it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of
these properties.
128
Laporan Tahunan 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 60 -
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan sumber utama estimasi
tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahunperiode buku
selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan anak perusahaan mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi
yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan
situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at
the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The
Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future developments may change due to market
changes on circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries.
Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan a. Fair Value of Financial Assets and
Financial Liabilities Prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu
pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan
pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan
ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi seperti nilai tukar, suku
bunga, sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi
berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial
assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates.
Significant component of fair value measurement is determined based on
objective evidence derived from diversification i.e. foreign exchange,
interest rate, while timing and amount of changes in fair value might differ due to
different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 26.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 26.
b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan
b. Allowance for Decline in Value of Inventories
Perusahaan dan anak perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan
nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa
depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut
menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan
dalam estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai
tercatat persediaan dan jumlah beban penyisihan penurunan nilai persediaan,
yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and its subsidiaries’ provides an allowance for decline in value
of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such
inventories or such inventories will be slow moving in the future. While it is believed
that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in
the value of inventories reflected in the consolidated financial statements are
appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may
materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and
provision for decline in value of inventories, which ultimately impact the result of the
Company and its subsidiaries’ operation.
129
Annual Report 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 61 - Nilai tercatat atas persediaan pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 masing- masing sebesar Rp 186.833.640.795 dan
Rp 216.080.952.028, dan jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan
masing-masing sebesar Rp 14.001.338.567 dan Rp 3.168.744.260 pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010. The carrying value of inventories as of
December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 186,833,640,795 and
Rp 216,080,952,028, respectively, while the allowance for decline in value
amounted to Rp 14,001,338,567 and Rp 3,168,744,260 as of December 31,
2011 and 2010 respectively. c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan
Aset Takberwujud c. Estimated Useful Lives of Property and
Equipment and Intangible Assets Masa manfaat masing-masing aset tetap
dan aset tak berwujud Perusahaan dan anak perusahaan diestimasi sepanjang
masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut
berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal
dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing
aset ditinjau secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi
sebelumnya karena batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan
pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aset. Hasil operasi di masa
depan dapat secara material terpengaruhi oleh perubahan dalam jumlah dan waktu
pencatatan beban yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut.
Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud akan
meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap dan
aset takberwujud. The useful life of each of the item of the
Company and its subsidiaries’ property and equipment and intangible assets are
estimated based on the period over which the asset is expected to be available
for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar
business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The
estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if
expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or
commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is
possible, however, that future results of operations could be materially affected by
changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by
changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any
item of property and equipment and intangible assets would increase the
recorded depreciation and amortization and decrease the carrying values of property
and equipment and intangible assets.
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset
tetap selama tahun berjalan. There is no change in the estimated useful
lives of property and equipment and intangible assets during the year.
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud diungkapkan pada Catatan 2k
dan 2m. Estimated useful lives of property and
equipment and intangible asset described in Note 2k and 2m.
d. Penurunan Nilai Goodwill dan Aset Takberwujud Lainnya
d. Impairment of Goodwill and Other Intangibles
Aset takberwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi penurunan
nilai telah terjadi. Untuk goodwill, uji penurunan nilai wajib dilakukan sedikitnya
setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan
nilai. Penentuan nilai pakai aset takberwujud membutuhkan estimasi arus
kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan
akhir atas aset tersebut UPK serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai
kini. Intangible assets, other than goodwill, are
reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. While
for goodwill, impairment testing is required to be performed at least annually
irrespective of whether or not there are indications of impairment. Determining the
value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be
generated from the continued use and ultimate disposition of such assets CGU
and a suitable discount rate in order to calculate the present value.
130
Laporan Tahunan 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 62 - Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-
asumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan
konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan
dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai
terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak
material pada hasil operasi Perusahaan dan anak perusahaan.
While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use
of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and
reasonable, significant changes in this assumptions may materially affect the
assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a
material adverse impact on the the results of the Company and its subsidiaries
operations.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat penurunan nilai goodwill dan aset
takberwujud pada tahun 2011. Nilai tercatat goodwill dan aset takberwujud
lainnya, dimana telah diuji penurunan nilai, disajikan dalam Catatan 13 atas laporan
keuangan konsolidasian. Based on the assessment of management,
no impairment on goodwill and other intangible assets in 2011. The carrying
values of goodwill and other intangible assets, on which impairment analysis are
applied, were described in Note 13 to the consolidated financial statements.
Nilai tercatat aset-aset tersebut sebagai berikut:
The carrying value of the assets are as follows:
2011 2010
Rp Rp
Goodwill 901.765.131.350
155.460.457.538 Goodwill
Aset Tak Ber wujud 673.683.019.349
4.536.485.635 Intangible Assets
Total 1.575.448.150.699
159.996.943.173 Total Loans and Receivables
e. Imbalan Pasti Pasca Kerja
e. Post-employment Benefits
Penentuan cadangan dan manfaat pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi
tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah kewajiban dan
imbalan tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 37 dan
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi Perusahaan dan anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi
sepanjang masa kerja dan umumnya mempengaruhi beban yang diakui dan
kewajiban yang dicatat pada periode mendatang. Walaupun Perusahaan dan
anak perusahaan berpendapat bahwa asumsi yang digunakan wajar dan dapat
diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah cadangan imbalan
pasti pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010, kewajiban manfaat pasca- kerja masing-masing adalah sebesar
Rp 108.026.989.000
dan Rp 63.656.084.000 Catatan 37.
The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on
the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts.
Those assumptions are described in Note 37 and include, among others,
discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company
and its subsidiaries’ assumptions are accumulated and amortized over future
periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded
obligation in such future periods. While it is believed that the Company and its
subsidiaries’ assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in
actual experience or significant changes in assumptions may materially affect
the amount of the Company and its subsidiaries’ post-employment benefits
obligation. As of December 31, 2011 and 2010, defined-benefit post-employment
reserve amounted to Rp 108,026,989,000 and Rp 63,656,084,000, respectively
Note 37.
131
Annual Report 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 63 - f.
Aset Pajak Tangguhan f.
Deferred Tax Assets Aset pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba kena
pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat
digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran laba
kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo aset pajak tangguhan dikurangi asset
pajak tangguhan sebelum dikurangi liabilitas pajak tangguhan masing-masing
sebesar Rp 896.907.787.715 dan Rp 261.854.060.548 Catatan 38.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial
statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective
taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available
against which the temporary differences can be utilized. Significant management
estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that
can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable
profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2011
and 2010, deferred tax assets gross of deffered tax liabilities amounted
to Rp 896,907,787,715 and Rp 261,854,060,548 respectively Note 38.
g. Penurunan Nilai Aset Tetap
g. Impairment of Property and Equipment
Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya penurunan nilai.
Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus kas yang diharapkan
diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dan pelepasan aset tersebut. Setiap
perubahan signifikan pada asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar
dapat memberikan dampak yang material terhadap penilaian nilai yang terpulihkan
dan setiap kerugian penurunan nilai yang dihasilkan dapat memberikan dampak
terhadap hasil operasi. Impairment review is performed when
certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets
requires the estimation of cash flows expected to be generated from the
continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the
assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment
of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material
impact on results of operations.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-
masing sebesar Rp 8.872.642.077.323 dan Rp 3.337.593.023.102.
The carrying value of property and equipment as of December 31, 2011
and 2010 amounted to Rp 8,872,642,077,323 and
Rp 3,337,593,023,102, respectively.
Manajemen telah melakukan pengujian atas nilai asset non-keuangan dan yakin
tidak terdapat penurunan nilai atas asset- aset tersebut.
Management has assessed the value of assets and believe that there is no
impairment in value on those assets.
132
Laporan Tahunan 2011 PT Smartfren Telecom Tbk
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk
Dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT SMARTFREN TELECOM Tbk Formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
- 64 -
4. Akuisisi 4.