Stasiun Press 1.Digester LAPORAN KP PKS SEI MANGKEI
Recycling Fruit Conveyor, untuk memindahkan kelebihan buah pada
fruit distributing conveyor menuju bottom cross conveyor.
Inclined Empty Bunch Conveyor, untuk mengangkut janjangan kosong menuju hopper janjangan kosong.
Fruit Elevator, untuk mengangkat buah dari bottom cross conveyor dan
menuangnya kedalam topcross conveyor.
Gambar 4.9 Fruit Elevator dan Empty Bunch Conveyor dan Bunch Hopper
4.4. Stasiun Press 4.4.1.Digester
Proses ini cukup penting dalam hal memeperoleh minyak secara optimal adalah proses pengadukan, sebab proses pengadukan yang sempurna akan
menghasilkan minyak yang optimal. Tebal daging buah yang normal, berkisar antara 2 sd 8 mm sesuai dengan jenis buah. Daging buah ini terdiri dari sel – sel
yang mengandung minyak yang terbentuk titik – titik. Serabut yang tersusun memanjang dari pangkal kearah ujung buah. Bahan pengikat yang mempunyai
sifat seperti pectine mengikat sel – sel antara sesamanya dan juga mengikat
38
serabut sehingga terbentuk suatau ikatan atau dalam hal ini kita sebut daging buah.
Untuk lebih memahami gejala – gejala yang terjadi didalam proses pengadukan perlu diketahui hal – hal sebagai berikut :
a. Suatu potongan yang tidak terlalu tipis dari buah yang matang dan masih segar yang di celupkan kedalam air dingin tidak mengalami
perubahan apapun. b. Irisan tersebut , setelah dicelupkan beberapa menit kedalam air panas
yang temperaturnya 90-100 C akan terurai. Ikatan antar sel akan
terputus dan sel atau gugusan sel akan tercerai berai dengan bintik – bintik minyak di dalamnya.
c. Jika percobaan dilakukan dengan daging buah yang telah terebus, maka hasilnya terjadi penguraian daging buah yang lebih cepat.
d. Pada serabut yang akan dikeluarkan dari dalam daging buah matang yang segar akan terdapat sel – sel yang mengandung minyak yang
akan melekat padanya dan tidak dapat melepas dari serabut dengan hanya mencelupkannya kedalam air panas.
e. Sel – sel serabut diatas akan melepas dari serabut jika dilakukan pencelupan ke dalam air panas.
Dari hal tersebut diatas dapat diambil kesimpulan semen yang mengikat sel – sel pada serabut akan terlarut kedalam air karena sifatnya yang seperti pectine
untuk berubah kemudian menjadi pectos yang larut dalam air panas. Didalam buah perubahan ini berlangsung selama proses pematangan, demikian juga halnya
39
dengan serabut dan sel minyak yang terikat pada batokcangkang bijioleh semen yang sama tersebut di atas. Dengan demikian mudah dimengerti bahwa karena
pengaruh perebusan maka ikatan antar sel, serabut dan biji menjadi lemah sekali.
Gambar 4.10 Digester
4.4.2.Press pengempaan
Tujuan utama proses pengempaan adalah mengeluarkan minyak dari bubur buah yang telah diaduk dari digester. Secara umum pengambilan minyak nabati
dari sumbunya disebut ekstraksi minyak atau lemak. Pengambilan minyak atau ekstraksi minyak kelapa sawit dilakukan secara mekanis yaitu dengan cara
pengepresan. Dimana buah kelapa sawit akan dibebaskan dari bubur dan terpisah dari serat dan biji sawit.
Jenis-jenis alat pres antara lain : 1. Kempa hidrolik hidrolic press
2. Kempa ulir screw press Kempa ulir dalam penggunaannya lebih menguntungkan di bandingkan
dengan kempa hidrolic. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh antara lain :
Bekerja secara kontinue
40
Kapasitas olah yang tinggi
Effisiensi pengempaan lebih tinggi kehilangan minyak rendah
Pemakaian tenaga operator yag sedikit
Kelemahan pada screww press adalah tingginya persentase nut pecah dan kadang-kadang sulit untuk di monitor.
Faktor – faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengoperasian press : 1 Tekanan hidrolic cone
Semakin besar tekanan press semakin banyak minyak yang dihasilkan disamping itu juga dapat menyebabkan kernel pecah yang
tinggi. Untuk itu tekanan cone di atur dari 40-60 Bar dengan tetap memantau mengendalikan losses minyak yang terikut pada
fibreserabut. 2 Temperatur air press
Temperatur air press diatur pada 90 – 95 C. Jika temperatur kurang
dari temperatur tersebut akan menyebabkan minyak membeku sehingga dapat menimbulkan kemacetan pada press, selain itu juga
kebutuhan air diatur jangan sampai press mencret. 3 Kecepatan screw
Kecepatan harus diatur dengan kapasitas TBS yang diolah press sehingga proses pengempaan lebih effisien.
41
Gambar 4.11 Kempa Press