4.6.3 Persepsi Siswa pada Kelas V SD Negeri 03 Kertayasa Banjarnegara
Persepsi Siswa adalah stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang apa yang
diinderanya itu.
Secara umum persepsi siswa pada kelas V di SD Negeri 03 Kertayasa Banjarnegara berada pada kriteria tinggi, dengan presentase rendah sebesar 0
presentase sedang 7,5 dan tinggi sebesar 92,5. Menurut Calhoun 1990:285 menyatakan bahwa persepsi yang kita kenal
memiliki tiga dimensi yang menandai konsep diri yaitu pengetahuan, pengharapan dan evaluasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa
aspek pengetahuan dan pengharapan berada dalam kriteria tinggi. Artinya responden dalam memandang diri sendiri secara pengetahuan dan pengharapan
tergolong dalam kriteria tinggi. Indikator dari aspek pengetahuan adalah apa yang kita ketahui tentang pribadi orang lain dari wujud lahiriah, perilaku, perasaan,
motif terhadap metode mengajar. Sedangkan indikator dari aspek pengharapan adalah gagasan atau harapan siswa terhadap cara menerangkan mata pelajaran
guru dan kemauan siswa terhadap jenis penggunaan metode mengajar guru. Aspek pertama dan kedua yaitu aspek pengetahuan dan pengharapan.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa aspek pengetahuan dan pengharapan berada dalam kriteria tinggi. Hal ini berarti bahwa
responden dalam memandang diri secara psikologis tergolong dalam kriteria tinggi. Indikator dari aspek pengetahuan ini adalah apa yang kita ketahui tentang
pribadi orang lain dari wujud lahiriah, perilaku, perasaan, motif terhadap metode
mengajar. Sedangkan indikator dari aspek pengharapan adalah gagasan atau harapan siswa terhadap cara menerangkan mata pelajaran guru dan kemauan
siswa terhadap jenis penggunaan metode mengajar guru. Aspek ketiga yaitu aspek evaluasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diperoleh gambaran bahwa aspek evaluasi ini berada dalam kriteria tinggi. Hal ini berarti bahwa kesimpulan yang telah siswa peroleh tentang pengetahuan guru
dalam menyampaikan materi sudah baik dan bagaimana penguasaan metode mengajar guru apakah sudah sesuai dengan pengharapan dengan pengharapan
yang ada dalam diri siswa sudah sesuai. Persepsi memiliki beberapa aspek yang menyusunnya, dimana tiap aspek
tersebut mempunyai pengaruh tinggi rendahnya persepsi yang dimiliki siswa. Berdasarkan perhitungan mean empirik tiap aspek, aspek yang memperoleh mean
empirik terbesar adalah pengetahuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek pengetahuan
memiliki peran
terbesar dalam
persepsi. Hasil
ini mengidentifikasikan bahwa aspek pengetahuan merupakan hal yang menyebabkan
persepsi yang dimiliki siswa tergolong tinggi. Dikarenakan apa yang kita ketahui tentang siswa dari wujud lahiriah, perilaku, perasaan, motif terhadap metode
mengajar guru matematika sudah baik. Awalnya peneliti menduga bahwa persepsi yang dimiliki siswa rendah atau
negatif. Fenomena yang terjadi pada studi pendahuluan menunjukkan bahwa persepsi siswa tergolong rendah atau negatif, akan tetapi setelah dilakukan
penelitian ternyata diketahui bahwa persepsi yang dimiliki siswa tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena pada studi pendahuluan subjek yang diambil hanya
beberapa siswa yang diwawancarai dan observasi. Sehingga hasil studi pendahuluan yang didapat hanya gambaran persepsi dari sebagian kecil jumlah
siswa. Selain itu adanya social desirability kecenderungan untuk memilih jawaban yang dianggap baik yang mungkin melekat pada item instrumen
penelitian dapat mempengaruhi responden dalam memberikan jawaban pada skala.
4.7 Keterbatasan Penelitian