Faktor Kesiapan Intelektual Kesiapan intelektual  Skor IQ OT 53 Kesiapan intelektual  Skor IQ DV berkisar 50. Kesiapan psikologis Kekhawatiran ibu jika anaknya tidak bersih ketika melakukan

170 mendidik WD, WD akan lupa apa yang diajarkan kepadanya.

4. Faktor

penghambat keberhasilan toilet training subjek

1. Kesiapan Intelektual

 Skor IQ WD 50  Keterbatasan fungsi kognitif WD mempengaruhi proses pembelajaran WD terhadap satu hal. WD juga sulit dalam mengingat informasi yang diberikan padanya  WD pun sulit mempelajari keterampilan untuk menyiram kotoran dan membersihkan diri sendiri setelah buang air. Pelaksanaan toilet training pada WD membutuhkan waktu yang lama  Orang tua WD harus mengajarkan WD berulang-ulang dan terus- menerus.

1. Kesiapan intelektual  Skor IQ OT 53

 Dalam mengajarkan toilet training OT harus diajarkan berulang-ulang karena jika hanya sekali OT terkadang lupa sehingga jika OT mempunyai keinginan buang air orang tua selalu mengingatkan.  Jika ibu mengajarkan sesuatu kepada OT, ia tidak langsung mau untuk mencoba. Pertama dia perhatikan, esok harinya OT baru berani untuk mencoba apa yang diajarkan ibunya.

1. Kesiapan intelektual  Skor IQ DV berkisar 50.

 Sampai saat ini ibu DV mengajarkan DV berulang-ulang dan terus-menerus agar DV dapat membiasakan diri dan melakukan tugas toiletingnya dengan mandiri.  DV sering lupa ketika sudah diajarkan bagaimana caranya jika ingin buang air.  Ketika ingin buang air, DV tidak dapat bertindak untuk melepas dan menuju ke kamar mandi sendiri sebelum diminta atau diperintahkan oleh ibunya.

2. Kesiapan psikologis

 WD sudah merasa nyaman jika buang air kecil di kamar mandi di rumahnya, namun untuk melakukan buang air besar WD tidak nyaman melakukannya di toilet.  WD lebih memilih buang air besar di kebun belakang dan menimbun kotorannya dengan tanah. Melihat

2. Kekhawatiran ibu jika anaknya tidak bersih ketika melakukan

toilet training sendiri  ibu OT masih sering meragukan kemampuan OT ketika OT membersihkan diri setelah buang air, ibunya terkadang khawatir jika OT kurang bersih sehingga selalu diulangi lagi oleh ibu. 2. Kemampuan komunikasi  Kemampuan berkomunikasi DV masih belum berkembang dengan baik karena DV belum bisa berbicara.  Hingga saat ini DV hanya bisa mengoceh dan berteriak-teriak tidak jelas. DV selalu mencoba berkomunikasi dengan orang lain dengan cara memberi isyarat dan mengoceh tidak jelas. 171 perilaku WD yang salah tersebut orang tua WD sering memarahi WD.  Sampai saat ini WD masih sering buang air besar di celana. Menurut keluarga WD hal ini disebabkan sikap WD yang terkadang malas untuk buang air besar di toilet  jika DV ingin buang air maka DV hanya memberitahukan ibunya dengan memberikan isyarat atau memberikan tanda-tanda kepada ibunya bahwa ia ingin buang air  Jika DV ingin buang air kecil DV memberitahu ibunya dengan mengoceh sambil memegangi alat kelaminnya.

3. Kemampuan sensorik