170
mendidik WD, WD akan lupa apa yang diajarkan kepadanya.
4. Faktor
penghambat keberhasilan
toilet
training subjek
1. Kesiapan Intelektual
Skor IQ WD 50 Keterbatasan fungsi kognitif WD
mempengaruhi proses
pembelajaran WD terhadap satu hal.
WD juga
sulit dalam
mengingat informasi
yang diberikan padanya
WD pun sulit mempelajari keterampilan
untuk menyiram
kotoran dan membersihkan diri sendiri
setelah buang
air. Pelaksanaan toilet training pada
WD membutuhkan waktu yang lama
Orang tua WD harus mengajarkan WD berulang-ulang dan terus-
menerus.
1. Kesiapan intelektual Skor IQ OT 53
Dalam mengajarkan toilet training OT harus diajarkan berulang-ulang
karena jika
hanya sekali
OT terkadang lupa sehingga jika OT
mempunyai keinginan buang air orang tua selalu mengingatkan.
Jika ibu mengajarkan sesuatu kepada OT, ia tidak langsung mau untuk
mencoba. Pertama dia perhatikan, esok harinya OT baru berani untuk
mencoba apa yang diajarkan ibunya.
1. Kesiapan intelektual Skor IQ DV berkisar 50.
Sampai saat ini ibu DV mengajarkan DV berulang-ulang dan terus-menerus
agar DV dapat membiasakan diri dan melakukan tugas toiletingnya dengan
mandiri.
DV sering lupa ketika sudah diajarkan bagaimana caranya jika ingin buang
air. Ketika ingin buang air, DV tidak
dapat bertindak untuk melepas dan menuju ke kamar mandi sendiri
sebelum diminta atau diperintahkan oleh ibunya.
2. Kesiapan psikologis
WD sudah merasa nyaman jika buang air kecil di kamar mandi di
rumahnya, namun
untuk melakukan buang air besar WD
tidak nyaman melakukannya di toilet.
WD lebih memilih buang air besar di kebun belakang dan menimbun
kotorannya dengan tanah. Melihat
2. Kekhawatiran ibu jika anaknya tidak bersih ketika melakukan
toilet training sendiri
ibu OT masih sering meragukan kemampuan
OT ketika
OT membersihkan diri setelah buang air,
ibunya terkadang khawatir jika OT kurang
bersih sehingga
selalu
diulangi lagi oleh ibu. 2. Kemampuan komunikasi
Kemampuan berkomunikasi DV masih belum berkembang dengan baik
karena DV belum bisa berbicara.
Hingga saat ini DV hanya bisa mengoceh dan berteriak-teriak tidak
jelas. DV
selalu mencoba
berkomunikasi dengan orang lain dengan cara memberi isyarat dan
mengoceh tidak jelas.
171
perilaku WD yang salah tersebut orang tua WD sering memarahi
WD. Sampai saat ini WD masih sering
buang air besar di celana. Menurut keluarga WD hal ini disebabkan
sikap WD yang terkadang malas untuk buang air besar di toilet
jika DV ingin buang air maka DV hanya memberitahukan ibunya dengan
memberikan isyarat atau memberikan tanda-tanda kepada ibunya bahwa ia
ingin buang air
Jika DV ingin buang air kecil DV memberitahu
ibunya dengan
mengoceh sambil memegangi alat kelaminnya.
3. Kemampuan sensorik