Unit Analisis Narasumber Penelitian

46 Ringkasan dari paparan diatas, yakni penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus tunggal holistik. Adapun kasus yang akan dikaji dalam penelitian ini yakni kasus mengenai toilet training anak down syndrome.

3.2. Unit Analisis

Unit analisis merupakan prosedur pengambilan sampel yang didalamnya mencakup sampling dan satuan kajian. Unit analisis berisikan tentang hal-hal yang akan dianalisis lebih lanjut serta kemungkinan narasumber yang akan diambil. Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah gambaran umum subjek, pelaksanaan toilet training subjek, faktor pendukung dan penghambat keberhasilan toilet training. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah orangtua anak down syndrome, informan penunjang keluarga dekat atau pengasuh 47 Tabel 3.1. Unit Analisis Toilet Training Anak Down Syndrome Unit Analisis Sub Unit Analisis Sumber Informan Informan utama orang tua Informan pendukung keluarga atau pengasuh Gambaran umum subjek Latar belakang subjek a. Identitas diri b. Kondisi fisik dan psikologis c. Lingkungansocial v v v v v v Kemampuan toilet training a. Kemampuan toileting tanpa didampingi orang lain. b. Kemampuan menahan kandung kemih dan perut c. Kemampuan menyiram toilet d. Kemampuan membersihkan diri setelah buang air e. Kemampuan membuka dan memakai pakaian v v v v v v v v v v Pelaksanaan toilet training subjek Metode pengajaran toilet training a. Teknik lisan b. Teknik modelling v v v v Faktor pendukung dan penghambat keberhasilan toilet training Faktor Internal a. Kesiapan fisik b. Kesiapan psikologis c. Kesiapan intelektual d. Kemampuan komunikasi e. Kemampuan sensorik Faktor Eksternal a. Kesiapan orang tua b. Pengetahuan tentang toilet training c. Pola asuh orang tua d. Motivasi stimulasi dari orang tua v v v v v v v v v v v v v v v v v v 48

3.3. Narasumber Penelitian

3.3.1. Narasumber Primer Penelitian Cara pemilihan narasumber dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Hal tersebut sesuai dengan Moleong 2007: 224 yang mengatakan bahwa pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample. Dalam penelitian ini, ditentukan dua narasumber yaitu narasumber primer dan narasumber sekunder. Narasumber primer adalah orang yang interaksinya lebih rapat dengan subjek yaitu orang tua subjek dan berfungsi sebagai tempat penggalian informasi yang utama. Narasumber sekunder adalah orang-orang yang berinteraksi dengan subjek akan tetapi ruang lingkupnya lebih lebar daripada narasumber primer dan berfungsi sebagai crosscheck atas informasi yang didapatkan dari narasumber primer. Pemilihan narasumber primer didasarkan atas kriteria tertentu. Narasumber primer penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak down syndrome. Pada penelitian ini, peneliti mengfokuskan mengenai toilet training anaknya yang down syndrome. Adapun narasumber dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample, sehingga peneliti dalam mengambil narasumber disesuaikan dengan kriteria permasalahan yang diteliti, seperti: a. Orang tua yang mempunyai anak down syndrome b. Di rumah tersedia fasilitas toilet c. Anak sudah diberi keterampilan toilet training berumur antara 8-12 tahun d. Anak sudah bisa mandiri melakukan toilet training atau anak yang sulit melakukan toilet training sehingga terlambat dalam penguasaan toilet training 49 e. Bersekolah di SLB-C1 Widya Bhakti Semarang Narasumber primer yang ditentukan haruslah orang yang paling mengetahui mengenai unit analisis tersebut. Dua langkah yang disarankan Moleong 2004; 68 untuk memudahkan peneliti dalam menemukan narasumber utama penelitian, yaitu 1 melalui keterangan orang yang berwenang; 2 melalui interview awal yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Berdasarkan anjuran tersebut, peneliti melakukan beberapa langkah untuk mendapatkan narasumber primer penelitian. Pertama, peneliti bertanya kepada guru tentang siswa down syndrome yang paling cepat mampu dan yang bermasalah dengan toilet training. Setelah itu peneliti memilih narasumber primer yaitu orang tua yang mempunyai anak down syndrome. Narasumber primer penelitian dalam penelitian ini sebanyak tiga orang. Dua orang yaitu orangtua yang anak down syndromenya berhasil dalam toilet training, dan satu orang yaitu orang tua yang mempunyai anak down syndrome terlambat berhasil dalam toilet training. 3.3.2. Narasumber Sekunder Penelitian Narasumber sekunder dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan subjek namun ruang lingkupnya lebih luas daripada narasumber primer, serta orang-orang yang mengerti tentang kemampuan anak down syndrome. Narasumber sekunder penelitian ini sebanyak tiga orang, yaitu keluarga masing-masing anak. Narasumber sekunder berfungsi agar peneliti dapat mengecek data atau informasi yang telah didapat dari narasumber primer.

3.4. Metode dan Alat Pengumpulan Data