41
Orang tua akan mudah menerima dan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang disebabkan oleh adanya keinginan untuk memenuhi
kebutuhan tertentu, Dengan motivasi yang baik untuk melakukan stimulasi toilet training, maka keberhasilan toilet training akan terwujud Subagyo, 2010; 139
2.5 Kajian Pustaka
Toilet training didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi
toilet. Toilet training merupakan salah satu aspek dalam mengurus diri, mengurus diri identik dengan merawat diri atau memelihara diri.
Terdapat berbagai penelitian yang berkaitan dengan toilet training, Subagyo dkk 2010 dengan penelitiannya yang berjudul Hubungan antara
Motivasi Stimulasi Toilet Training oleh Ibu dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Prasekolah melakukan penelitian dengan 32 orang tua anak,
menyatakan bahwa ada hubungan motivasi stimulasi toilet training oleh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah. Agar toilet training
berhasil, diperlukan motivasi orang tua melakukan stimulasi agar anak terbiasa melakukan secara bertahap dan mandiri.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Istichomah 2009 terhadap anak usia todler di TPA Citra RSU Rajawali Citra Bantul dalam penelitiannya
mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training menyatakan bahwa pengetahuan orang tua mempunyai hubungan dengan
pelaksanaan toilet training untuk anak usia 24 bulan sampai dengan 41 bulan secara mandiri.
42
Faktor yang menjadi pendorong keberhasilan toilet training juga berasal dari pola asuh orang tua, didasari oleh penelitian Utari 2006 dengan judul
Efektivitas Pola Asuh Orangtua terhadap Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah 4-6 tahun di TK Wahid Hasim Malang subjek 40 orang tua dari
anak usia 4-6 tahun yang belajar di TK Wahid Hasyim Malang, dari penelitian ini memperoleh hasil bahwa kategori dengan pola asuh orang tua autoritatif
didapatkan sebanyak 85 dengan toilet training berhasil dan 15 dengan toilet training tidak berhasil, sehingga dari keterangan tersebut dapat diperoleh
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua autoritatif lebih efektif terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah 4-6 tahun di TK Wahid
Hasyim Malang. Aprilyanti 2008 dalam penelitiannya mengenai keberhasilan orang tua
dalam penerapan toilet training pada anak balita 4-5 tahun, menyatakan bahwa dari keenam subyek ditemukan bahwa keberhasilan sebuah toilet training tidak
terlepas dari enam aspek yang harus diketahui dan dipahami oleh orang tua agar penerapan toilet training bisa berhasil sesuai yang diharapkan yaitu pemahaman
orang tua tentang toilet training, waktu penerapan toilet training, mengajarkan anak cara menggunakan toilet, kesiapan anak melakukan toilet training sendiri,
faktor-faktor yang menyebabkan anak mengalami regresi saat toilet training dan juga suka dan duka orang tua saat mengajarkan toilet training. Bentuk
keberhasilan toilet training itu tersebut seperti, anak memilki rasa malu, tidak ingin dianggap sebagai anak kecil lagi, anak telah mampu menegakkan
kemandiriannya dengan baik dalam hal BAK dan BAB di toilet tanpa bantuan
43
orang lain, anak telah mengerti kebersihan diri seperti, anak tahu najis sehingga telah terbiasa mencuci tangan dan duburnya selesai BAK dan BAK dan menjaga
kebersihan toilet. Adapun perasaan orang tua setelah berhasil menerapkan toilet training dengan baik adalah timbul perasaan senang, bangga dan merasa bisa
lebih santai dalam mengurus anak. Hasil penelitian-penelitian di atas dapat menambah kajian teori tentang
faktor pendukung toilet training. Dari penelitian di atas dapat ditemukan bahwa peran orang tua sangat penting dalam program toilet training anak. Perbedaan
yang terlihat dari penelitian ini yang berjudul Toilet Training pada Anak Down Syndrome dengan penelitian sebelumnya di atas adalah belum adanya penelitian
yang membahas toilet training pada anak berkebutuhan khusus, khususnya tentang toilet training pada anak down syndrome
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian