Teori Perkembangan Kognitif Piaget Teori Belajar Kontruktivisme

2.8 Teori Belajar yang Mendasari Pendekatan Scientific dengan

Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media Visual

2.8.1 Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Menurut Piaget dalam Suyono, 2012: 83 setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahapan yang teratur. Proses berpikir anak merupakan suatu aktivitas gradual, tahap demi tahap dari fungsi intelektual, dari konkret menuju abstrak. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut. 1 tahap Sensori Motor lahir-2 tahun pada tahap ini mereka mengandalkan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mulai memahami bahwa perilaku tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi dirinya. 2 tahap Pra-Operasional 2-7 tahun pada tahap ini kecenderungan anak untuk selalu mengandalkan dirinya pada persepsinya tentang realitas sangatlah menonjol. Dengan adanya perkembangan bahasa dan ingatan, anak pun mampu mengingat banyak hal tentang lingkungannya. 3 tahap Operasional Konkret 7-11 tahun pada tahap ini berkembang daya mampu anak berpikir logis untuk memecahkan masalah kongkrit. 4 tahap Operasional Formal 11 tahun ke atas pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, yaitu berpikir mengenai ide, mereka sudah mampu memikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah. Sehingga pada tahap ini anak sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis, secara proporsional, serta menarik generalisasi secara mendasar. Dengan demikian penerapan model snowball throwing berbantuan media visual dalam proses pembelajaran adalah guru dalam memperkenalkan informasi yang melibatkan siswa menggunakan konsep-konsep dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa. Siswa belajar melalui partisipasi aktif untuk memperoleh pengalaman dan menemukan konsep dan prinsip pengetahuan sendiri melalui benda-benda konkrit disekitar lingkungan siswa. Selain itu, siswa diberi kesempatan untuk melakukan hal yang konkrit ditunjang dengan interaksi teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru.

2.8.2 Teori Belajar Kontruktivisme

Teori kontruktivisme itu sendiri menurut Rifa’i 2011: 137 adalah teori yang menuntut siswa harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang siswa sebagai individu selalu me-meriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan impikasi bahwa siswa harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan pembelajaran yang mengharuskan siswa menggali sendiri pengetahuan yang telah dimilikinya untuk kemudian dikolaborasikan dengan pengetahuan baru yang baru didapatnya, dengan teori pembelajaran ini siswa dapat mengaitkan materi pembelajaran baru dengan materi yang telah di- dapat sebelumnya. Oleh karena itu, pembelajaran dengan model snwoball throwing sesuai dengan teori pembelajaran konstruktivisme. Pembelajaran ini berpusat pada siswa, karena siswa diberi tugas untuk membuat dan menjawab pertanyaan denga kalimatnya sendiri dari materi yang diperoleh dari ketua kelompoknya, sedangkan dalam pembelajaran pendidik hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing. Suasana pembelajaran juga dirancang secara demokratis dengan memberikan kesempatan siswa lain untuk menanggapi hasil jawaban suatu pertanyaan. Melalui penerapan snowball throwing dengan media visual ini siswa akan memperoleh pengetahuan yang bermakna karenakan pengetahuan yang didapat merupakan hasil dari pemikiran siswa yang telah didapat sebelumnya dan berusaha digali sendiri berdasarkan pengetahuan baru yang diperoleh.

2.9 Penerapan Pendekatan Scientific dengan Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IVA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

2 23 490

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelaja ran Jaring Laba laba Siswa Kelas IV SDN Ngijo 01, Kecamatan Gunungpati, Semarang

0 38 341