Kuantitatif Teknik Analisis Data

mendapatkan informasi tentang permassalahan dalam pembelajaran Poerwanti, 2008:5-16. 5 Teknik Angket Teknik angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2011. 3.5.3.2 Tes Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu Poerwanti, 2008:1.5. Dalam penelitian ini teknik tes berupa tes tertulis yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian belajar atau prestasi belajar siswa. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan keterlaksanaan rencana tindakan, menggambarkan pelaksanaan pembelajaran dan mendeskripsikan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3.6.1 Kuantitatif

Data kuantitatif menurut Herrhyanto 2008:1.3 adalah data yang berbentuk bilangan. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata, median, modus, nilai terendah, nilai tertinggi, dan ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Menentukan mean atau rerata kelas Data diperoleh dari hasil belajar yaitu dari ranah kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rata-rata. Rumus untuk memperoleh nilai rata-rata adalah dengan cara sebagai berikut: Herrhyanto, 2007:4.21 Keterangan: x = nilai rata-rata ∑Xi = jumlah semua nilai siswa ∑Ni = jumlah siswa b. Menentukan median atau nilai tengah Me = Bb + P Herrhyanto, 2007:4.21 Keterangan: Me = median Bb = batas bawah kelas yang mengandung nilai media P = panjang kelas interval n = jumlah siswa F = jumlah dari frekuensi kumulatif sebelum kelas median fm = banyak frekuensi kelas median c. Menentukan modus atau nilai yang sering muncul Mo = Bb + P Herrhyanto, 2007:4.19 Keterangan: Mo = modus Bb = batas bawah kelas yang mengandung nilai modus P = panjang kelas b 1 = selisih antara nilai frekuensi di kelas modus f dengan frekuensi sebelum kelas modus fsb b 2 = selisih antara nilai frekuensi di kelas modus f dengan frekuensi sesudah kelas modus fsd d. Data ketuntasan belajar Ada dua ketuntasan belajar yaitu secara perseorangan dan secara klasikal. Penetapan ketuntasan klasikal ditentukan sendiri oleh peneliti. Penetapan ketuntasan klasikal ini merupakan indikator keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Dalam penelitian ini, hasil perhitungan skor dikonsultasikan dengan krite-ria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan kritera sebagai berikut: Aqib,2014:41 Tabel 3.9 KKM IPS Kelas IV SDN Ngijo 01 Kriteria Ketuntasan Kriteria Individual Klasikal ≥ 73 ≥ 80 Tuntas 73 80 Tidak Tuntas KKM IPS SDN Ngijo 01 Secara individu, tingkat penguasaan materi dalam konsep belajar tuntas di- tetapkan antara 75-90. Jadi ketuntasan belajar dapat dicapai siswa apabila 73 secara individu, Sedangkan tingkat ketuntasan klasikal 80 secara kese- luruhan objek penelitian Hamdani, 2011: 60.

3.6.2 Kualitatif

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IVA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

2 23 490

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelaja ran Jaring Laba laba Siswa Kelas IV SDN Ngijo 01, Kecamatan Gunungpati, Semarang

0 38 341