Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan yaitu mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

2.6 Model Pembelajaran Snowball Throwing

Menurut Arends Suprijono, 2012:46 mengatakan bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

2.6.1 Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing

Model pembelajaran snowball throwing menurut Miftahul Huda 2013 digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Model pembalajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu kelompoknya. Menurut Arahman dalam Hamdayama, 2014:158 snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola kertas pertanyaan lalu dilempar ke siswa lain yang masing- masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

2.6.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball

Menurut Miftahul Huda 2013:226, langkah-langkah model pembelajaran snowball throwing adalah: 1 guru menyampaikan materi yang akan disajikan. 2 guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. 3 masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman sekelompoknya. 4 masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5 siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit. 6 setelah siswa mendapat satu bola, ia diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian. 7 guru mengevaluasi dan menutup pembelajaran.

2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing

Kelebihan model pembelajaran snowball throwing menurut Hamdayama 2011:161 sebagai berikut: 1 suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertaskepada siswa lain. 2 siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain. 3 membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa. 4 siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. 5 pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik. 6 pembelajaran menjadi efektif. 7 aspek konkrit, afektif, dan psikomoto dapat tercapai. Kekurangan model pembelajaran snowball throwing menurut Hamdayama 2011:161 sebagai berikut: 1 sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. 2 ketua kelompok tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi. 3 tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat berkelompok kurang termotovasi. 4 memerlukan waktu yang panjang. 5 murid yang nakal cenderung berbuat nakal. 6 kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid. Akan tetapi kekurangan dalam penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat tertutupi dengan cara berikut: 1 guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan didemonstrasikan secara singkat dan jelas. 2 mengoptimalkan waktu dengan cara memberi batasan wakktu dalam pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan. 3 guru ikut serta dalam pembuatan kelompok. 4 memisahkan grup anak yang dianggap sering membuat gaduh dalam kelompok yang berbeda. 5 guru memberikan kuis individu dan penghargaan kelompok.

2.7 Media Pembelajaran Visual

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IVA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

2 23 490

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelaja ran Jaring Laba laba Siswa Kelas IV SDN Ngijo 01, Kecamatan Gunungpati, Semarang

0 38 341