47
2.2. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 1. Amiruddin 2012; 2. Chairiyah 2010; 3. Dinkes Jateng 2006; 4. Dinkes Jateng
2010; 5. Dinkes Jatim 2011; 6. Dirjen P2PL 2003; 7. Masrochah 2006; 8. Notoatmodjo 2011; 9. Sutarman 2008; 10. Wibisono 2011; 11. Vanni 2012
A
SISTEM SURVEILANS DIFTERI MONITORING DAN EVALUASI
Atribut Surveilans
1. Kesederhanaan
1, 6
2. Fleksibilitas
1, 6
3. Akseptabilitas
1, 6
4. Senstivitas
1, 6
5. NPP
1, 6
6. Kerepresentatifan
1 , 6
7. Ketepatan waktu
1, 6
Indikator Surveilans
1. Kelengkapan laporan dan
ketepatan waktu pelaporan
1,6
2. Jumlah dan kualitas kajian
epidemiologi dan rekomendasi yang dapat
dihasilkan
1,6
3. Terdistribusinya informasi
1,6
4. Pemanfaatan informasi
epidemiologi
1,6
5. Menurunnya frekuensi KLB
1,6
6. Meningkatnya kajian SKD
1,6
UMPAN BALIK
1,6,11
Proses
8
1.
Pengumpulan Data
1,2,4,6
a. Jenis data : data
mortalitas dan
morbiditas difteri, data imunisasi.
1,3,4,6
b. Metode : surveilans
aktif dan
surveilans pasif.
1,4,6
c. Periode : mingguan,
dan bulanan.
4,6
2.
Pengolahan Data
1,2,4,6
a. Rekapitulasi data kasus
difteri per
tahun menurut tempat desa,
puskesmas, umur dan status imunisasi.
3,4,6
3.
Analisis dan Interpretasi Data.
1,2,4,6
a. Rekapitulasi data kasus
difteri dianalisis
menurut variabel
epidemiologi orang,
tempat, waktu.
1,3,4,6
b. Disajikan dalam bentuk
grafik, tabel, dan peta persebaran kasus.
1,4,6
4.
Desiminasi Informasi
penyebaran informasi
1,2,4,6
a. Metode : tertulis dan
desiminasi laporan,
verbal dalam
rapat pertemuan
rutin, media
cetak dan
elektronik.
4,6
Output
8
1. Laporan
penanggulangan KLB.
3,4,5,6
2. Incidence rate
penyakit difteri.
3,6,7
3. Case fatality rate
penyakit difteri.
3,6,7
4. Informasi kasus
difteri menurut umur, jenis
kelamin, dan status imunisasi.
3,6
5. Informasi
distribusi penyakit menurut
tempat desakelurahank
ecamatan, puskesmas.
3,6,7
6. Informasi
cakupan imunisasi DPT di
daerah KLB.
3,4,5
7. Informasi
distribusi penyakit menurut
desakelurahan UCI dan non
UCI.
3,4,5
Dampak
8
Insidence rate dan case
fatality rate difteri
menurun.
3,6,7
Input
8
1.
Man:
a. Ketersediaan tenaga surveilans difteri
6
b. Ketersediaan tenaga surveilans difteri
terlatih
2,6,11
c. Ketersediaan tenaga laboratorium
puskesmas d.
Ketersediaan tenaga laboratorium puskesmas terlatih
6
e. Ketersediaan tenaga pengelola program
imunisasi
3,5
f. Ketersediaan tenaga pengelola program
imunisasi puskesmas terlatih
6
2.
Money:
a. Sumber dana untuk surveilans difteri
6
b. Alokasi pendanaan untuk surveilans
difteri
6
3.
Method:
a. Ketersediaan pedoman tentang
pelaksanaan surveilans difteri.
1,6
b. Ketersediaan pedoman tentang
pelaksanaan program imunisasi difteri.
1,9
c. Ketersediaan juklak-juknis surveilans
difteri.
7,10
d. Ketersediaan target cakupan program
imunisasi difteri.
3,4,6
e. Ketersediaan payung hukum yang
mendukung surveilans difteri
5,6
f. Kesepakatan penggunaan definisi kasus
difteri
1,3,5,6
4.
Material-Machine:
a. Ketersediaan APD
5
b. Ketersediaan surveilans kit
6
c. Ketersediaan perangkat imunisasi
3,5
d. Ketersediaan alat komunikasi
6
e. Ketersediaan formulir untuk
pengumpulan data difteri.
4,6,9,10,11
f. Ketersediaan perangkat seminar.
6
g. Ketersediaan alat transportasi
6
5.
Market:
a. Pengguna internal.
1
b. Pengguna eksternal.
1
Pedoman Surveilans
a. Buku Pedoman Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi
1,6
b. Buku Panduan SE Penyakit-Penyakit Menular, Keracunan Makanan, Bencana Penanggulangan KLB
6,7
c. Buku Pedoman Penyelidikan Penanggulangan KLB Penyakit Menular Keracunan Pangan
d. Buku Pedoman Penanggulangan KLB Difteri
5,6
e. Buku Pedoman Pengelolaan Vaksin Rantai Vaksin
6,7
f. Buku Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas
6,7
g. Buku Pedoman Teknis Pencatatan Pelaporan Program Imunisasi untuk Provinsi dan KabupatenKota
6,7
h. Buku Panduan Pelaksanaan Sub-PIN di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012
6,7
i. Buku Pedoman Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas
6,7
j. Kepmenpan RI No. 17 KEP M.PAN 11 2000 tentang Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan dan Angka
Kreditnya
5,6
k. Kepmenkes RI No. 1116 Menkes SKVIII2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Kesehatan.
6,7
l. Permenkes RI No. 1501 Menkes PerX2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
6,7
m. Permenkes RI No. 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
6,7
48
BAB III METODE PENELITIAN
1.7. Alur Pikir
Gambar 3.1 Alur Pikir
Input Man:
a. Ketersediaan tenaga surveilans difteri
b. Ketersediaan tenaga surveilans difteri terlatih
c. Ketersediaan tenaga laboratorium Puskesmas
d. Ketersediaan tenaga laboratorium Puskesmas
terlatih e.
Ketersediaan tenaga pengelola program imunisasi f.
Ketersediaan tenaga pengelola program imunisasi puskesmas terlatih
Money:
a. Sumber dana untuk surveilans difteri
b.
Alokasi pendanaan untuk surveilans difteri Method:
a. Ketersediaan pedoman tentang pelaksanaan
surveilans difteri b.
Ketersediaan pedoman tentang pelaksanaan program imunisasi difteri
c. Ketersediaan juklak-juknis surveilans difteri
d. Ketersediaan target cakupan program imunisasi
difteri e.
Ketersediaan payung hukum yang mendukung surveilans difteri
f.
Kesepakatan penggunaan definisi kasus difteri Material-Machine:
a. Ketersediaan APD
b. Ketersediaan surveilans kit
c. Ketersediaan perangkat imunisasi
d. Ketersediaan alat komunikasi
e. Ketersediaan formulir untuk pengumpulan data
difteri f.
Ketersediaan perangkat seminar g.
Ketersediaan alat transportasi Market:
a. Pengguna internal
b. Pengguna eksternal
SISTEM SURVEILANS DIFTERI MONITORING DAN EVALUASI
Pedoman
Buku Pedoman
Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi Buku Panduan Surveilans Epidemiologi Penyakit-
Penyakit Menular, Keracunan Makanan, Bencana dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Buku Pedoman
Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan Pedoman
Epidemiologi Penyakit Edisi Revisi tahun 2011
Buku Pedoman Penanggulangan KLB Difteri
Buku Pedoman Pengelolaan Vaksin dan Rantai Vaksin
Buku Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas
Buku Pedoman Teknis Pencatatan dan Pelaporan Program
Imunisasi untuk
Provinsi dan
KabupatenKota Buku Panduan Pelaksanaan Sub-PIN di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2012 Buku Pedoman Pelatihan Tenaga Pelaksana
Imunisasi Puskesmas Kepmenpan RI No. 17 KEP M.PAN 11 2000
tentang Jabatan
Fungsional Epidemiolog
Kesehatan dan Angka Kreditnya Kepmenkes RI No. 1116 Menkes SKVIII2003
Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan. Permenkes RI No. 1501 Menkes PerX2010
tentang jenis penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah
dan upaya
penanggulangan Permenkes RI No. 42 tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi.