26
6. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis dan kajian data dilakukan terhadap data surveilans yang dapat dikumpulkan oleh unit surveilans serta pada data yang diperoleh program
pemberantasan penyakit yang ada Dirjen P2PL, 2003: 7.
2.1.2.5. Monitoring dan Evaluasi Surveilas Epidemiologi
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian kegiatan yang penting dari proses manajemen, karena dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan
ataupun kendala yang ada dalam pelaksanaan manajemen surveilans dan utamanya dilakukan terhadap proses dan output surveilans agar dapat segera
dilakukan perbaikan dan dapat ditentukan strategi penyusunan perencanaan kegiatan surveilans di tahun berikutnya Dirjen P2PL, 2003: 12. Monitoring dan
evaluasi dapat dilakukan melalui kegiatan pertemuanreview, kunjungan, penerapan kendali mutu quality assrance, dan seminar. Dalam melakukan
kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja unit surveilans disesuaikan dengan setiap tahapan sistem, yaitu berupa indikator input, indikator proses, dan indikator
output. Indikator-indikator tersebut disesuaikan dengan jenis kegiatan surveilans dan kondisi setempat Dirjen P2PL, 2003: 12.
2.1.2.5.1. Indikator Surveilans Epidemiologi
Menurut Dirjen P2PL 2003, yang menjadi indikator surveilans antara lain:
1. Kelengkapan Laporan dan Ketepatan Waktu Pelaporan
Kelengkapan laporan dan ketepatan waktu pelaporan data surveilans rutin sangat mempengaruhi analisis dan interpretasi data, walaupun tidak selalu
27
sejalan antara peningkatan jumlah laporan dengan peningkatan kasus. Data yang lengkap dan dilaporkan tepat waktu selalu lebih baik dan akurat dibanding data
yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu Dinkes Prov. Jateng, 2010: 15. Kelengkapan laporan dapat dilihat dari 2 dua aspek yaitu lengkapnya
jumlah laporan dan lengkapnya isi yang dilaporkan. Pada dinas kesehatan kabupatenkota, kelengkapan laporan yang dihitung hanya pada aspek lengkapnya
jumlah laporan mingguan dan bulanan dari puskesmas yang diterima oleh dinas kesehatan kabupatenkota Dinkes Prov. Jateng, 2010: 15.
Berikut ini cara menghitung kelengkapan laporan dan ketepatan waktu pelaporan:
a. Kelengkapan Laporan
Laporan mingguan puskesmas W2 dikirim ke dinas kesehatan kab.kota per minggu dan laporan bulanan dikirim ke dinas kesehatan kab.kota
per bulan. Untuk menghitung jumlah minggu per bulan atau per tahun menggunakan kalender mingguan epidemiologi yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal PPM PLP setiap tahun Dinkes Prov. Jateng, 2010: 15. Kelengkapan laporan dihitung menggunakan prosentase jumlah laporan
puskesmas yang berada di wilayah kerjanya diterima oleh dinas kesehatan kab.kota dibagi dengan jumlah semua laporan puskesmas dalam wilayah kerjanya
yang seharusnya diterima oleh dinas kesehatan kab.kota dalam periode bulan yang sama Dirjen P2PL, 2003: 82; Dinkes Prov. Jateng, 2010: 15. Indikator
kelengkapan laporan unit pelayanan puskesmas ke dinas kesehatan kabupatenkota sebesar 90 Dirjen P2PL, 2003: 81.
28
b. Ketepatan Waktu Pelaporan
Ketepatan waktu pelaporan adalah prosentase dari semua laporan puskesmas yang berada di wilayah kerjanya yang diterima pada 10 hari pertama
pada bulan berikutnya dibagi dengan jumlah semua laporan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang seharusnya diterima oleh dinas kesehatan kab.kota dalam
periode bulan yang sama Dirjen P2PL, 2003: 82; Dinkes Prov. Jateng, 2010: 15. Indikator ketepatan waktu pelaporan unit pelayanan puskesmas ke dinas
kesehatan kabupatenkota sebesar 80 Dirjen P2PL, 2003: 81.
2. Kuantitas dan Kualitas Kajian Epidemiologi dan Rekomendasi yang