41
dari internal instansi yaitu pada lintas program maupun dari eksternal instansi serta kebutuhan informasi tiap pengguna.
2.1.3.5.2. Proses Process
Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan, sehingga menghasilkan suatu keluaran yang direncanakan dengan menjalankan
fungsi-fungsi manajemen Notoatmodjo, 2011: 101. Proses pada surveilans difteri meliputi:
1. Pengumpulan Data
Kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit yaitu pengumpulan data Amiruddin, 2012: 49; Dinkes
Prov. Jateng: 9. Menurut Pedoman Dasar Pelaksanaan Surveilans Provinsi Jawa Tengah Dinkes Prov. Jateng, 2010: 9, untuk mengumpulkan data surveilans
yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain: a
Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai informasi epidemiologi dari suatu penyakit seperti kesakitan atau kematian menurut umur, jenis kelamin, tempat
tinggal, status imunisasi, dan sebagainya, b
Pengumpulannya dilaksanakan teratur dan terus-menerus, c
Data yang dikumpulkan selalu tepat waktu. Beberapa data yang perlu dikumpulkan dalam kegiatan surveilans
difteri yaitu data mortalitas dan morbiditas difteri serta data imunisasi DPT Dinkes Prov. Jateng, 2006: 96; Dinkes Prov. Jateng, 2010: 10. Periode
pengumpulan data dapat dilakukan secara mingguan, bulanan, maupun tahunan. Dirjen P2PL, 2003: 15.
42
Pengumpulan data dalam kegiatan surveilans difteri dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara aktif dan pasif Dirjen P2PL, 2003: 15; Amiruddin,
2012: 50. Surveilans aktif yaitu suatu kegiatan pengumpulan data dimana petugas surveilans memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara mendatangi langsung
sumber data baik itu UPK, masyarakat atau sumber data lainnya, sedangkan pada surveilans pasif, sumber data yang mendatangi petugas surveilans untuk
memberikan data yang dibutuhkan dalam kegiatan surveilans Dirjen P2PL, 2003: 15.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data dimaksudkan untuk menyiapkan data agar dapat dilakukan analisis data dengan mudah. Menurut buku pedoman dasar pelaksanaan
surveilans Provinsi Jawa Tengah 2010, suatu kegiatan pengolahan data dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a Tidak membuat kesalahan selama proses pengolahan data.
b Dapat mengidentifikasi adanya kecenderungan perbedaan dalam frekuensi dan
distribusi kasus. c
Pengertian yang disajikan tidak salah atau berbeda dengan yang dimaksudkan. d
Metode pembuatannya mengikuti kaidah penyajian data yang benar, baik dalam bentuk tabel, grafik, ataupun peta.
Kegiatan pengolahan data pada surveilans difteri dengan cara rekapitulasi data kasus difteri per tahun menurut tempat desa, puskesmas, umur
dan status imunisasi Dinkes Prov. Jateng, 2006; Dinkes Prov. Jateng, 2010; Dirjen P2PL, 2003.
43
3. Analisis dan Interpretasi Data