Nilai Tukar Riil Negara Importir GDP perkapita Negara Importir

5.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Mutiara Indonesia ke

Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, dan Italia

1. Nilai Tukar Riil Negara Importir

Dalam hipotesis, telah dikemukakan bahwa Nilai tukar riil negara importir memiliki hubungan positif, artinya jika nilai tukar riil tinggi akan menyebabkan volume permintaan ekspor mutiara Indonesia meningkat. Nilai tukar riil yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar negara importir terhadap dollar Amerika Serikat, karena sebagian besar negara menggunakan dan menerima dollar AS sebagai alat pembayaran pada transaksi perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena nilai mata uang Amerika Serikat yang relatif stabil dibandingkan mata uang negara lainnya. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel permintaan ekspor mutiara Indonesia diperoleh nilai elastisitas sebesar 4.77 yang artinya bila terjadi kenaikan pada nilai tukar riil domestik terhadap dollar AS sebesar satu persen akan mengakibatkan permintaan ekspor mutiara Indonesia di negara tujuan sebesar 4.77 persen, ceteris paribus. Tanda positif pada variabel nilai tukar riil domestik terhadap dollar AS sesuai dengan parameter dugaan yang diharapkan. Jika nilai tukar riil di negara importir Jepang, Amerika, Hongkong, Italia tinggi, barang- barang luar negeri barang Indonesia relatif lebih murah dan barang-barang domestik relatif lebih mahal, maka penduduk domestik berkeinginan membeli banyak barang impor dan orang-orang asing akan membeli sedikit barang hasil produksi negara tersebut. Sehingga volume permintaan ekspor mutiara Indonesia di negara Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Italia meningkat. Variabel nilai tukar riil ini juga signifikan berpengaruh terhadap permintaan ekspor mutiara Indonesia pada taraf 10 persen.

2. GDP perkapita Negara Importir

GDP per kapita merepresentasikan ukuran daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa suatu negara. Dari hasil estimasi diketahui bahwa elastisitas GDP perkapita negara importir sebesar 3.34 menunjukkan bahwa jika GDP per kapita negara importir meningkat sebesar satu persen akan meningkatkan volume permintaan ekspor mutiara sebesar 3.34 persen, ceteris paribus. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukakan bahwa GDP per kapita berpengaruh positif terhadap permintaan ekspor. Dari hasil estimasi dapat diketahui juga bahwa variabel GDP per kapita berpengaruh nyata pada taraf nyata 10 persen yang digunakan. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel GDP per kapita negara Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Italia memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi permintaan ekspor mutiara Indonesia. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin banyak masyarakat yang membeli mutiara untuk sebagai barang investasi dan sebagai simbol status sosial seseorang.

3. Harga Ekspor Mutiara Indonesia ke Negara Tujuan