sejumlah komitmen pembeli yang akan mengirimkan disain pesanan mutiara kepada pengusaha Indonesia dan merencanakan untuk meninjau bengkel kerja
pengrajin di Indonesia. Menurut peminat perhiasan mutiara, produk perhiasan mutiara air laut dari perairan Lombok dinilai lebih bagus kualitasnya
dibandingkan produk mutiara dari China yang dibudidayakan di air tawar
7
.
5.2. Hasil Estimasi Faktor-faktor Yang Memengaruhi Ekspor Mutiara
Indonesia
5.2.1. Pengujian Kesesuaian Model Uji Chow
Hipotesis dari uji ini yaitu : H
: Model pooled least square H
1
: Model Fixed Effect
Tabel 5.2. Tabel Uji Chow
Effects Test Statistic
d.f. Prob.
Cross-section F 15.511515
3.47 0.0000
Jika hasil dari Chow Test signifikan probability dari Chow taraf nyata 10 persen maka H
ditolak, artinya Fixed Effect digunakan. Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa nilai probability dari Chow 0.00 taraf nyata 10,
maka tolak H artinya Fixed Effect yang digunakan.
5.2.2. Pengujian Kriteria Ekonometrika
Terdapat empat asumsi dalam analisis regresi yang harus dipenuhi oleh suatu model yaitu heteroskedastisitas, multikolinieritas, autokorelasi, normalitas.
7
http:www.Apepi-Indonesia.com [25 September 2009]. Indonesia: Diakses tanggal 12 Jui 2011.
Untuk menguji ada tidaknya gejala heteroskedastisitas digunakan metode General Least
Square GLS.
Model persamaan
dikatakan bebas
masalah heteroskedastisitas jika Sum Square Residual Weighted Statistics lebih kecil
dibandingkan dengan Sum Square Residual Unweighted Statistics, seperti yang tampak pada model regresi hasil olahan data mengenai permintaan ekspor mutiara
Indonesia Tabel 5.3 didapat Sum Square Residual Weighted Statistics 52.57 lebih kecil dibandingkan dengan Sum Square Residual Unweighted 57.12.
Dengan demikian model persamaan permintaan ekspor mutiara ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Metode GLS juga digunakan untuk menghindari
adanya masalah multikolinearitas, dilihat dari probabilitas variabel independennya persamaan dapat dinyatakan terbebas dari masalah multikolinearitas.
Untuk mengidentifikasi gejala autokorelasi dalam model persamaan permintaan mutiara Indonesia, digunakan uji statistik Durbin Watson DW.
Statistik DW pada model persamaan sebesar 2.19 pada unweighted statistic. Kedua nilai tersebut terletak diantara du dan 4-du yaitu pada daerah tidak ada
autokorelasi, sehingga persamaan regresi dikatakan tidak mengandung masalah autokorelasi negatif ataupun positif.
Untuk menguji adanya gejala multikolinearitas, berdasarkan model yang diestimasi terlihat bahwa nilai dari Prob F-statistik signifikan pada taraf nyata 10
persen. Sehingga dapat disimpulkan pada model yang digunakan tidak terjadi masalah multikolinearitas. Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi apakah
error term mendekati distribusi normal atau tidak yang dilihat dari nilai probabilitas Jarque Bera yang lebih besar dari taraf nyata 10 persen. Dari hasil
estimasi diketahui nilai probabilitas Jarque Bera sebesar 0.78 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model, error telah terdistribusi secara normal.
Tabel 5.3. Hasil Analisis Regresi Model Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia dengan Data Panel
Model Efek Tetap Fixed Effect
Variabel Koefisien
Prob. LNERT
4.775513 0.0502
LNGDPT 3.344959
0.0853 LNPOPT
9.726152 0.1445
LNPXNT 0.628257
0.0017 LNPXT
-0.270073 0.0419
C -230.4381
0.0435 Effects Specification
Cross-section fixed dummy variables Weighted Statistics
R-squared 0.593910 Mean dependent var
4.151058 Adjusted R-squared
0.524789 S.D. dependent var 1.704522
S.E. of regression 1.057654 Sum squared resid
52.57574 F-statistic
8.592250 Durbin-Watson stat 2.312373
ProbF-statistic 0.000000
Unweighted Statistics R-squared
0.584268 Mean dependent var 3.632448
Sum squared resid 57.12714 Durbin-Watson stat
2.196611 Keterangan : signifikan pada taraf nyata 10 persen
5.2.3. Pengujian Kriteria Statistik a.
Uji F
Uji-F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independennya secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap variabel
dependennya pada tingkat kepercayaan 90 atau pada taraf nyata α 10. Nilai
probabilitas F statistik harus lebih kecil dari taraf nyatanya sehingga dapat diindikasikan bahwa setidaknya ada satu variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 5.2, nilai probabilitas F statistik pada persamaan regresi untuk variabel dependen permintaan ekspor
mutiara Indonesia memiliki nilai 0.000 yang lebih kecil dari taraf nyatanya 10
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada setidaknya satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap volume permintaan ekspor mutiara Indonesia di
negara Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, dan Italia.
b. Uji