Teknik Budidaya Rumput Laut Di Dusun Lauk Lorong, Desa Pakandangan Tengah.

V. Perawatan Rakit

Perawatan rakit untuk budidaya rumput laut ini tidak membutuhkan banyak biaya. Tali rafia diganti apabila sudah dipergunakan sebanyak 10-12 kali tanam. Tali roope diganti apabila dipergunakan setelah kurang lebih tujuh tahun atau apabila sudah rusak. Perawatan rakit ini tidak menyita banyak waktu sebab tidak setiap saat dilakukan perawatan tetapi hanya pada saat ada bagian rakit yang rusak saja.

VI. Pemasaran dan Pengadaan Modal

Modal petani rumput laut untuk berbudidaya berasal dari modal yang dimilikinya atau modal perorangan. Jika ada petani yang tidak mempunyai modal pertama, petani bisa pinjam keketua kelompok tani yang ada. Penggantian pinjaman dilakukan dua kali apabila sudah panen rumput lautnya, tanpa bunga. Selain dengan cara seperti diatas ada cara lagi untuk mendapatkan modal yaitu melalui kredit yang diberikan oleh bermacam- macam lembaga. Lembaga yang memberikan kredit pada petani rumput laut tersebut adalah PEMP Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesis ir, BPRS Bank Perkreditan Rakyat Sumenep, Bank Jatim, dan Bank BNI. Kredit yang diberikan adalah kredit perorangan jadi tidak melalui kelompok. PEMP merupakan koperasi yang dibentuk oleh pemerintah yang memberikan kredit pada nelayan. Tetapi kebanyakan petani rumput laut kurang meminati program yang diberikan, sebab bunganya besar hingga satu koma delapan persen per tahunnya. Petani rumput laut paling banyak mengambil kredit di BPRS. Hal ini dikarenakan bunga yang rendah yaitu nol koma enam persen per tahunnya. Cara pembayaran yang dilakukan adalah jangka waktu tiga bulan pertama para petani hanya membayar bunganya saja, baru setelah memasuki bulan keempat para petani membayar bunga beserta modalnya. Untuk kredit yang diberikan dari Bank Jatim para petani rumput laut kurang meminati sebab harus melalui prosedur yang rumit terlebih dahulu dan juga banyak potongan yang harus dibayar oleh para petani, sehingga nantinya petani tidak memperoleh jumlah bersih dari uang pinjamannya melainkan dipotong dahulu. Kredit yang diberikan oleh Bank BNI tidak terjangkau oleh petani rumput laut sebab plafon yang ditetapkan pihak Bank BNI untuk mendapatkan kredit bagi usaha kecil adalah 50 juta. Pemasaran rumput laut tidak langsung dijual pada pabrik-pabrik besar, melainkan para petani melalui pengepul barulah dapat sampai ke pabrik-pabrik besar yang membutuhkan rumput laut mereka. Harga yang ditawarkan setiap pengepul tentulah berbeda-beda tergantung kualitas rumput lautnya. Adapun beberapa nama pabrik-pabrik besar yang membutuhkan pasokan rumput laut yang cukup besar dan menjadi produsen tetap petani rumput laut adalah PT. Satelit Sriti Jawa Timur, PT. Amerta Sari Jawa Timur, PT. Agarindo Bogatama Jawa Barat, dan PT. Garlic Artha Bahari Jawa Barat. Ada juga yang dari pengepul langsung diekspor sendiri ke luar negeri. Negara tujuan ekspor tersebut antara lain adalah: Taiwan, Hongkong, Korea, dan Amerika.

4.4 Tenaga kerja

Cara pengaturan tenaga kerjanya adalah dengan sistem gotong-royong yaitu siapa yang membutuhkan tenaga kerja baik pada waktu pembuatan rakit tempat budidaya, penalian bibit rumput laut pada tali ris atau pemanenan, tenaga kerja keluarga maupun masyarakat akan siap membantu. Sedangkan pada penanaman bibit jika ada tetangga atau bukan keluarga, tiap risnya dibayar 200 rupiah, sedangkan untuk mengikat rumput laut ke tali tampar dihargai Rp. 500ris. Biasanya untuk satu rakit membutuhkan tenaga kerja delapan orang untuk pemanenan. Pembuatan rakit dilakukan selama tiga setengah jam pada umumnya, dan pekerjaan ini dilakukan oleh laki- laki. Kegiatan menarik rakit ke perairan biasanya dilakukan oleh laki- laki. Pengontrolan rumpun laut dapat dilakukan oleh laki- laki dan perempuan. Pemanenan lebih dominan dilakukan oleh laki- laki. Kegiatan pembersihan, penjemuran, dan pengemasan dapat dilakukan bersama-sama. Perempuan lebih dominan dalam kegiatan pengolahan pasca panen yang meliputi pembuatan dodol, manisan rumput laut, dan koktail. Pemasaran dan pengangkutan laki- laki pastinya lebih banyak berperan daripada peremp uan. Tabel 6. Perbandingan Persentase Kegiatan Laki- Laki dan Perempuan Dalam Tahap Budidaya Rumput Laut di Desa Pakandangan Tengah Tahun 2007 Tahap Budidaya Rumput Laut Laki-Laki dalam persen Perempuan dalam persen 1. Persiapan Rakit 60 40 2. Penanaman 30 70 3. Perawatan Tanaman 65 35 4. Pemanenan 50 50 5. Perawatan Rakit 70 30 6. Pemasaran 90 10 Sumber: masyarakat Dusun Lauk Lorong Tahun 2007 Tabel 6 menunjukkan persentase kegiatan laki- laki dan perempuan dalam tahapan budidaya rumput laut secara umum, sehingga dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan budidaya rumput laut ini dapat dikerjakan oleh laki- laki maupun perempuan. Dari Tabel 6 dapat pula diketahui peran laki- laki dan perempuan dalam kegiatan budidaya rumput laut.

BAB V SUMBERDAYA PRIBADI DAN PEMBAGIAN KERJA RESPONDEN

NELAYAN RUMPUT LAUT

5.1 Sumberdaya Pribadi Responden

Sumberdaya pribadi responden terdiri dari umur responden, tingkat pendidikan, dan pendapatan per bulan. Sumberdaya pribadi responden ini dapat digunakan sebagai gambaran umum responden dalam penelitian ini.

5.1.1 Umur

Tabel 7 menunjukan kisaran umur responden suami paling banyak di 38- 47 tahun, sedangkan untuk kisaran umur responden istri pada 28-37 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa umur responden suami yang bekerja lebih tua dibandingkan umur responden istri. Responden suami tertua berumur 55 tahun, sedangkan untuk responden istri umur tertua berumur 45 tahun. Tabel 7. Penggolongan Umur Responden Berdasarkan Jumlah Responden di Desa Pakandangan Tengah Khususnya Dusun Lauk Lorong, 2007 Penggolongan Umur tahun Responden Suami Responden Istri Jumlah 18-27 1 2 3 28-37 5 13 18 38-47 10 3 13 48-57 2 2 58+ Jumlah 18 18 36

5.1.2 Pendidikan Formal

Masyarakat Dusun Lauk Lorong ini dapat dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini disebabkan karena pada umumnya mereka hanya menempuh pendidikan tingkat Sekolah Dasar. Demikian juga halnya dalam penelitian ini, sebagian besar 24 responden tamat Sekolah Dasar , 7 responden tamat SMP, dan hanya dua responden yang tamat S1 Tabel 8. Tabel 8. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Berdasarkan Jumlah Responden di Desa Pakandangan Tengah Khususnya Dusun Lauk Lorong, 2007 Tingkat Pendidikan Suami Istri Jumlah Tidak Tamat SD 1 1 Tamat SDsederajat 11 13 24 Tidak Tamat SMP Tamat SMPsederajat 3 4 7 Tidak Tamat SMU Tamat SMUsederajat 2 2 Lulus Perguruan Tinggi 1 1 2 Jumlah 18 18 36 Berdasarkan pada Tabel 8 terlihat bahwa istri lebih banyak hanya berpendidikan SD, sedangkan untuk suami lebih tinggi yaitu pada tingkat pendidikan SMU. Di daerah penelitian ini tidak terdapat responden yang tidak tamat SMP dan tidak tamat SMU. Rata-rata responden berada pada tingkat pendidikan terakhir SD. Hal ini dikarenakan bahwa penduduk Dusun Lauk Lorong berpendapat sekolah itu tidak penting melainkan hanya mencari uang agar dapat membiayai kehidupan sehari- hari, seperti dikatakan seorang resonden yang bernama Bapak Suto 48 tahun berikut ini: “Sekolah itu ndak perlu tinggi-tinggi neng yang penting pinter nyari duit dulu buat menutupi kebutuhan sehari-hari baru semuanya bisa didapet, ya istri, ya anak, ya barang-barang yang pengen dibeli.” Masyarakat Dusun Lauk Lorong ini kebanyakan masih menggunakan Bahasa Madura. Ada sebagian juga yang dapat menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi hanya sedikit yang dapat menggunakan Bahasa Jawa. 5.2 Pembagian Kerja 5.2.1 Kegiatan Produktif Kegiatan produktif adalah kegiatan yang dilakukan oleh nelayan rumput laut yang langsung menghasilkan pendapatan berupa uang maupun barang. Tetapi dalam penelitian ini pendapatan yang diperoleh nelayan rumput laut hanyalah uang, tidak ada yang mendapatkan barang. Adapun kegiatan yang menghasilkan barang adalah berladang, tetapi kegiatan ini hanya subsisten tidak untuk diperdagangkan. Kegiatan produktif yang dilakukan nelayan rumput laut yaitu kegiatan penentuan lokasi budidaya pengaplingan laut, menyiapkan rakit untuk media rumput laut, mengikat rumput laut ke tali rafia, mengikat rumput laut yang sudah di tali rafia ke tali tampar, memasang rumput laut yang sudah di tali tampar ke rakit, pengontrolan rumput laut dari kotoran dan penyakit, pemanenan, pembersihan rumput laut, penjemuran, pengemasan, pengolahan pasca panen, pemasaran, dan pengangkutan. Masyarakat nelayan di Desa Pakandangan Tengah ini menjadikan kegiatan berbudidaya, pengolahan pasca panen rumput laut, dan menangkap rajungan sebagai kegiatan utama untuk mencari nafkah. Selain kegiatan berbudidaya, pengolahan pasca panen rumput laut, dan menangkap rajunga n masih ada sejumlah kegiatan produktif yang menghasilkan uang yaitu kegiatan produksi cabe jamu, dan pengupasan rajungan. Kegiatan-kegiatan tersebut hanya dilakukan apabila kegiatan utama mereka telah selesai dilakukan. Budidaya rumput laut dalam satu kali musim tanam selama 30-45 hari untuk dapat dipanen dengan hasil yang maksimal. Tahapan budidaya rumput laut ini meliputi tahap persiapan yang terdiri dari penentuan lokasi budidaya

Dokumen yang terkait

Produktivitas Primer Perairan di Estuari Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara

2 51 84

ANALISA DAYA SAING RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SUMENEP

0 17 17

ANALISIS AGRIBISNIS RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI DESA TANJUNG KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

0 10 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI CABE JAMU (Piper Rectrofactum Vahl) DI KABUPATEN SUMENEP MADURA (Studi Kasus di desa Pekandangan Sangra Kecamatan Bluto Sumenep)

0 9 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi usaha tani rumput laut di Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep Tahun 1999

1 10 50

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI CABE JAMU (Pepper retrofractum Vahl) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)

2 9 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI CABE JAMU (Pepper retrofractum Vahl) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI CABE JAMU (Pepper retrofractum Vahl) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)

0 2 4

STUDI KELAYAKAN LAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii di KECAMATAN BLUTO SUMENEP MADURA JAWA TIMUR (Feasibility Study of Eucheuma Cottonii Seaweed Farming in Bluto Subdistric of Sumenep Madura East Java) | Jailani | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18

0 0 6

KONTRIBUSI PEKERJA PEREMPUAN PESISIR SEKTOR RUMPUT LAUT DI BLUTO KABUPATEN SUMENEP Eko Ariwidodo (STAIN Pamekasaneko.ariwidodostainpamekasan.ac.id)

0 1 28