Akses dan Kontrol Konsep Gender dan Seks
keampuhannya adalah teknik analisis gender. Melalui teknik ini berbagai kesenjangan maupun isu gender yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan
akan dapat teridentifikasi. Teknik analisis gender yang digunakan adalah Teknik Analisis Harvard yaitu suatu analisis yang digunakan untuk melihat suatu profil
gender dari suatu kelompok sosial dan peran gender dalam proyek pembangunan, yang mengutarakan perlunya tiga komponen dan interelasi satu sama lain, yaitu:
profil aktivitas, profil akses dan profil kontrol Overholt et al., 1986 dalam Handayani Trisakti 2002. Teknik analisis ini mencakup beberapa komponen yang
satu sama lain saling berhubungan yaitu: 1.
Profil Aktivitas Dalam hal ini profil aktivitas mencakup:
a. Produksi barang dan jasa, seringkali para perencana gagal menemukan
peranan perempuan sebagai produsen beragam komoditi. Untuk itu perlu diidentifikasi kegiatan laki- laki dan perempuan dalam kegiatan produktif.
b. Reproduksi dan pemeliharaan sumberdaya manusia, dalam hal ini
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang mencakup reproduksi tenaga kerja, reproduksi sistem sosial dan reproduksi biologis yang semuanya dikategorikan
sebagai kegiatan non-ekonomis. Termasuk didalamnya sosialisasi anak tentang sistem nilai budaya, ketenagakerjaan dan peranan domestik,
pengambilan air dan sebagainya.
Tabel 1. Kerangka Analisis Harvard Profil Aktivitas
A. Aktivitas Produksi Laki-laki
Perempuan Pertanian:
Aktivitas 1 Aktivitas 2, dst
Pekerjaan sampingan: Aktivitas1
Aktivitas 2, dst Bekerja di luar
Aktivitas 1 Aktivitas 2, dst
Lainnya; B. Aktivitas Reproduksi
Terkait dengan air: Aktivitas 1
Aktivitas 2, dst Terkait dengan bahan bakar
Menyiapkan makanan Mengasuh anak
Terkait dengan kesehatan Bersih-bersih
Terkait dengan pasar Lainnya
Sumber : The Oxfam Gender Training Manual terjemahan dalam Handayani Trisakti 2002.
2. Profil Akses dan Kontrol
Akses adalah peluang yang bisa diperoleh perempuan dan laki- laki untuk melakukan sesua tu, memiliki sesuatu atau menikmati sesuatu kegiatan, barang,
jasa, dan sebagainya. Sementara kontrol menyangkut sejauh mana perempuan dan laki- laki mempunyai kekuasaan atau kemampuan dalam proses pengambilan
keputusan dalam merencanakan, melakukanmemiliki atau menikmati sesuatu. Perlu diketahui bahwa perempuan dan laki- laki yang akses terhadap sesuatu
belum tentu dia memiliki kontrol atas sesuatu tersebut, karena akses seseorang mungkin ditentukan oleh orang lain, sementara kontrol mencirikan bahwa
seseorang itu berkuasa atau tidak untuk menentukan sesuatu yang dia akses atau tidak diakses.