5. Kegiatan Reproduktif adalah kegiatan yang tidak langsung menghasilkan
pendapatan berupa uang atau barang tetapi dapat menjamin kelangsungan hidup keluarga nelayan, baik yang dilakukan suami ataupun istri. Misalnya
mengasuh anak, membersihkan rumah, memasak, belanja, dan lainnya. Curahan waktu untuk metode ini menggunakan metode recall sehari yang lalu
diukur dalam jamhari. 6.
Kegiatan Sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal nelayan ataupun sanak saudara terdekat, misalnya gotong-
royong, arisan, pengajian, selamatan, dan lainnya. Peranan ini dilihat dari hadir tidaknya seseorang dalam kegiatan tersebut dan dihitung menggunakan
metode recall satu bulan yang lalu. 7.
Akses adalah kesempatan yang dimiliki oleh suami maupun istri untuk memperoleh beragam sumberdaya yang berkaitan dengan kegiatan produktif.
Alat yang digunakan adalah siapa suami atau istri yang memiliki kesempatan untuk menggunakan sumberdaya yang berkaitan dengan kegiatan
produktif, seperti peralatan yang digunakan untuk budidaya maupaun pengolahan rumput laut, pemasaran, dan modal usaha.
8. Kontrol adalah kekuasaan pengaruh yang dimiliki suami dan istri untuk
mengambil keputusan. Diukur melalui frekuensi memutuskan untuk setiap jenis kegiatan produktif, reproduktif, dan kegiatan sosia Tingkatan kontrol ini
adalah : a
Istri sendiri d Suami Dominan b
Istri dominan e Suami Sendiri
c Bersama
Profil Akses dan Kontrol
Profil Pembagian Kerja
Produksi Rumput Laut Budidaya dan Pengelolaan pasca
panen
Sumber nafkah nelayan :
• Hasil tangkapan
ikan •
Pengolahan hasil tangkapan
• Produksi
rumput laut •
Produksi cabe jamu
• Tangkapan
rajungan Pembagian kerja suami dan istri
Relasi Gender Teknik Analisis Harvard
Pendapatan Rumahtangga Kontribusi ekonomi Perempuan
terhadap produksi rumput laut Gambar 1. Kerangka Pemikiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Pakandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura khususnya di Dusun Laok Lorong. Peneliti memilih
Dusun Laok Lorong sebab Di Desa Pakandangan Tengah ini terdapat tiga Dusun tetapi hanya Dusun Laok Lorong yang kebanyakan masyarakatnya bekerja
sebagai pembudidaya rumput laut dan bertempat tinggal tidak jauh dari pantai. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan
pertimbanga n bahwa di desa ini terdapat kelompok petani budidaya rumput laut yang pada tahun 2004 lalu telah memenangkan penghargaan tingkat nasional
dalam hal budidaya rumput laut dan sekarang membentuk kelompok tani wanita untuk masalah pengolahan hasil rumput laut pasca panen. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret-April 2007 dan sebelumnya telah diawali dengan studi penjajagan pada bulan November 2006 kemudian dilanjutkan dengan
penyusunan proposal penelitian. Tempat penilitian dapat dijangkau dengan kendaraan umum yang berjarak
19 kilometer dari Pusat Kota Sumenep. Keadaan wilayah lokasi penelitian ini tidak terlalu jauh, bahkan dekat dengan pantai sampai-sampai suara deburan
ombak terdengar hingga ke rumah warga. Pada saat penelitian berlangsung petani rumput laut sedang mengadakan pembibitan rumput laut sehingga untuk kegiatan
budidaya belum dilakukan. Kegiatan lain yang dilakukan masyarakat selain pembibitan adalah menangkap rajungan, berladang, dan penjemuran cabe jamu.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung dengan metode kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan
metode survei deskriptif yang dilengkapi dengan metode kualitatif dengan cara wawancara mendalam. Menurut Singarimbun dan Effendi 1989 penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi
tidak melakukan pengujian hipotesis. Unit analisisnya adalah rumahtangga yang melakukan produksi budidaya
dan pengolahan pasca panen rumput laut. Responden yang menjadi objek wawancara adalah suami dan istri nelayan pembudidaya rumput laut. Selain
wawancara dilakukan juga pengamatan langsung di lapangan lokasi penelitian, yang diamati yaitu gambaran tentang lokasi penelitian, keadaan lingkungan
kawasan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para perempuan nelayan di Desa Pakandangan Tengah.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui pengisian kuesioner dan
hasil wawancara. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang diberikan mengenai karakteristik pribadi, sumberdaya rumahtangga, profil aktivitas, profil
akses dan kontrolmanfaat, pendapatan rumahtangga, kegiatan produktif, reproduktif dan kegiatan sosial nelayan. Pengambilan data kuesioner dilakukan
dengan cara mendatangi setiap responden untuk diwawancara sesuai dengan isi kuesioner. Pengisisan kuesioner dan wawancara dilakukan di rumah responden
pada saat pagi, siang, maupun sore hari. Untuk responden istri biasanya berada di rumah pada saat pagi hingga siang hari, sedangkan untuk responden suami
biasanya berada di rumah pada saat siang atau sore hari. Data primer yang diperlukan meliputi:
1. Karakteristik pribadi yang terdiri dari nama responden, usia, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, dan pendapatan per bulan, 2.
Sumberdaya rumahtangga terdiri dari jumlah anggota rumahtangga dan penguasaan aset produksi besar lahan budidaya yang dimiliki,
3. Alokasi waktu suami dan istri nelayan dalam pekerjaan produktif, reproduktif,
dan kegiatan sosial. Kegiatan produktif untuk satu bulan terakhir, kegiatan reproduktif sehari yang lalu, dan kegiatan sosial untuk satu bulan terakhir,
4. Pendapatan suami dan istri nelayan dalam sebulan yang lalu,
5. Akses dan kontrol suami dan istri terhadap kegiatan produktif, reproduktif,
dan kegiatan sosial. Data sekunder diperoleh dari literatur, data monografi desa, peta Desa
Pakandangan Tengah, laporan tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep, studi berbagai pustaka, tulisan-tulisan yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian dan dari hasil- hasil penelitian terdahulu.
3.4 Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah rumahtangga yang memproduksi budidaya dan pengolahan rumput laut. Sebagai responden adalah suami dan istri
dalam satu rumahtangga Nelayan Budidaya Rumput Laut. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode pengambilan secara sengaja purposive
sampling yaitu dengan menggunakan 18 rumahtangga yang kesemuanya
merupakan anggota dari Kelompok Tani As-Sakinah dan Al-Falah. Selain dari responden, informasi juga diperoleh dari informan yang terdiri dari karyawan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep yang bertanggung jawab pada kelompok petani nelayan tersebut, dan kepala desa.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, setelah itu diolah dan dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif dipergunakan untuk mendapatkan
sebaran berbagai variabel untuk menjelaskan data karakteristik pribadi, sumberdaya rumahtangga, alokasi waktu produktif, reproduktif, dan kegiatan
sosial, serta akses dan kontrol dalam tabel frekuensi. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil wawancara data dan informasi yang
diperoleh. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menjelaskan hubungan variabel atau sebaran variabel dari kegiatan produktif, reproduktif, dan
sosial responden yang dihitung menggunakan kurun waktu satu bulan.
BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis
Desa Pakandangan Tengah adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura. Letaknya 19 kilometer ke arah
barat dari Kabupaten Sumenep. Luas Desa Pakandangan Tengah yaitu 213,875 hektar. Luas bangunannya 53,740 hektar, luas tegalan sebesar 159,633 hektar, dan
luas areal tanah rumput adalah 0,5 hektar. Desa Pakandangan Tengah ini bebatasan dengan :
Utara : Desa Sera Barat Selatan : Desa Pakandangan Barat
Barat : Desa Pakandangan Sangrah Timur : Selat Madura
Lokasi penelitian Lampiran 1 adalah Desa Pakandangan Tengah yang berada diatas Selat Madura atau bagian selatan. Desa Pakandangan Tengah ini
terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian utara dan selatan. Perbedaan kedua bagian tersebut terletak pada jenis pekerjaan dan ketinggian dearahnya. Desa
Pakandangan Tengah bagian utara penduduknya lebih banyak bekerja di ladang, menggembala ternak, dan produksi cabe jamu. Hal ini dikarenakan Desa
Pakandangan Tengah bagian utara ini merupakan pegunungan yang jauh dari pantai. Untuk penduduk Desa Pakandangan Tengah bagian selatan lebih banyak
yang bekerja sebagai nelayan, di sini nelayan tidak diartikan sebagai penangkap