keyboard ataupun lainnya. Dalam proses terapi, selain anak menyanyi secara bersama-sama, adakalanya pengajar menyuruh anak untuk menyanyi secara
bergantian. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hambatan yang ada pada masing-masing anak cerebral palsy. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti,
hambatan yang ditemukan jika dilihat dari segi fisik motorik adalah bagi anak cerebral palsy
kategori quadriplegi atau cerebral palsy dengan derajat berat, mereka akan lebih susah untuk pengucapan kata secara jelas, dikarenakan ada
kelainan di bagian mulut. Sehingga jika diperintah untuk menyanyi tunggal tidak terdengar dengan jelas. Dengan metode selingan, hambatan anak bisa dipenuhi
jika dilakukan secara bersama-sama.
Gambar. 4.16 Anak sedang menyanyi dengan diiringi alat musik Dok. Foto Khusna Julidar, September 2012
4.3.6 Metode Kegiatan Aktif
Menurut keterangan dari Kaeroni ini berarti kegiatan terapi musik dilakukan secara aktif dengan anak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang
diprogramkan oleh pengajar. Dengan metode kegiatan aktif, anak dapat merasakan perubahan atau perkembangan yang dicapai dari kegiatan terapi musik.
Melalui metode kegiatan aktif, anak memiliki kesempatan sebanyak mungkin aktif dalam kegiatan atau program terapi sesuai dengan kemampuan dan
keadaannya. Kaeroni menjelaskan bahwa bagi anak yang tidak mampu bermain dengan baik, apabila anak mengikuti kegiatan terapi secara aktif, akan diperoleh
manfaat. Berdasarkan hasil pengamatan, metode ini dilakukan pada saat proses menirukan atau menyanyikan lagu, memainkan alat musik dan memainkan alat
musik secara bersama dengan gabungan menyanyi. Dalam kegiatan gabungan antara memainkan alat musik dan menyanyi
terdapat beberapa variasi latihan. Pertama, latihan bernyanyi dengan diiringi oleh irama alat musik tiruan anggota tubuh atau alat peraga lain yang dimainkan
sendiri, anak menyanyikan lagu disertai dengan tepuk tangan. Gerakan tepuk tangan di sini berfungsi sebagai musik iringan. Kedua, latihan bernyanyi dengan
not lagu dan diiringi alat musik yang dimainkan sendiri oleh anak seperti snare drum. Misal, anak menyanyikan notasi Lagu “Suwe Ora Jamu” diiringi dengan
memainkan snare drum. Ketiga, bernyanyi sambil bermain alat musik. Metode kegiatan aktif, memiliki pengaruh yang besar dalam terapi fisik motorik terutama
pada mulut, panca indera dan psikis daya tangkap, pengertian, ingatan dan perasaan.
Dari keseluruhan metode yang digunakan, metode ceramah dan demonstrasi juga selalu digunakan oleh pengajar. Metode ceramah hanya bersifat
singkat dan jelas, sedangkan metode demonstrasi digunakan pada saat pengajar memberikan contoh nyata sehingga anak dengan mudah dapat melihat,
memegang, menirukan, dan melaksanakan. Dalam terapi, metode demonstrasi digunakan pada saat pengajar mencontohkan bermain alat musik.
4.4 Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerapan Musik