misalnya tang, tabung, vacuum dan lain-lain; 2 penggunaan obat bius pada proses kelahiran; 3 kelahiran prematur lahir sebelum waktunya; dan 4
hipoksia iskemik kekurangan oksigen berat pada otak selama proses persalinan.
2.5.3.3 Faktor Posnatal
Faktor-faktor yang terjadi setelah anak dilahirkan, seperti: 1 kejang termasuk kejang demam yang berlangsung sering dan cukup lama kejangnya;
2 trauma pada kepala, misalnya jatuh dari tempat tidur atau benturan-benturan lain yang mengenai kepala; 3 diare semasa bayi sampai kekurangan cairan;
4 faktor penyakit, seperti tumor otak, radang selaput otak, radang otak, penyakit tuberculosis
dan lain-lain; dan 5 pertumbuhan tubuh atau tulang yang tidak sempurna; 6 keracunan arsen atau karbonmonoksida.
2.5.4 Gangguan Medis Lain yang Berhubungan dengan Cerebral Palsy
Banyak penderita cerebral palsy juga menderita penyakit lain. Gangguan yang melibatkan otak dan mengakibatkan kerusakan fungsi motorik dapat juga
menyebabkan gangguan-gangguan medis yang lain seperti:
2.5.4.1 Gangguan Mental
Pada umumnya dijumpai pada kelompok tipe spastik quadriplegia. Sepertiga dengan gangguan mental ringan, sepertiga gangguan mental sedang
sampai berat dan sepertiga sisanya tanpa gangguan mental.
2.5.4.2 Kejang atau Epilepsi
Sebanyak 50 dari seluruh penderita cerebral palsy disertai kejang. Bila kejang terjadi tanpa ada pemicu seperti demam, disebut epilepsi. Selama kejang,
aktifitas elektrik dengan pola normal dan teratur di otak mengalami gangguan
karena letupan listrik yang tidak terkontrol. Pada penderita cerebral palsy, gangguan tersebut akan tersebar ke seluruh otak dan menyebabkan gejala pada
seluruh tubuh kejang umum atau mungkin hanya pada satu bagian otak dan menyebabkan gejala kejang parsial tidak seluruh tubuh.
2.5.4.3 Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Sindrom gagal tumbuh sering terjadi pada penderita cerebral palsy dengan derajat sedang hingga berat, terutama tipe quadriplagia. Gagal tumbuh secara
umum adalah istilah untuk mendeskripsikan anak-anak yang terhambat pertumbuhan dan perkembangannya walaupun cukup mendapat asupan makanan.
Pada bayi-bayi, terhambatnya laju pertumbuhan terlihat dari kenaikan berat badan yang sangat kecil; pada anak-anak kecil, dapat tampak terlalu pendek; pada
remaja, tampak sebagai kombinasi antara terlalu pendek dan tidak tampak tanda maturasi seksual.
2.5.4.4 Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
Sebagian penderita cerebral palsy mengalami juling strabismus, dimana mata tidak dalam satu posisi akibat perbedaan pada otot mata kanan dan kiri. Bila
tidak ditangani akan mengganggu fungsi penglihatan. Pada beberapa kasus perlu dilakukan tindakan operasi untuk koreksi strabismus. Pada anak cerebral palsy
tipe hemiplagia biasanya mengalami gangguan penglihatan sesisi hemianopia sehingga anak akan melihat dengan baik pada pandangan lurus, namun tidak dapat
melihat pada pandangan samping dari mata yang mengalami kelainan tersebut. Gangguan pendengaran juga sering dijumpai di antara penderita cerebral
palsy dibanding pada populasi umum.
2.5.4.5 Sensasi dan Persepsi Abnormal