Observasi Berperanserta dan yang Tidak Berperanserta Observasi Terbuka dan Tertutup Observasi pada Latar Alamiah dan Observasi pada Latar Buatan

pengamatan tertutup, serta pengamatan pada latar alamiah dan pengamatan pada latar buatan Moleong 2000: 126-127.

3.3.1.1 Observasi Berperanserta dan yang Tidak Berperanserta

Pada observasi tanpa peranserta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Sedangkan pada observasi berperanserta pengamat melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota dari kelompok yang diamatinya. Dalam observasi berperanserta, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Data yang diperoleh dengan observasi berperanserta akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari perilaku yang nampak.

3.3.1.2 Observasi Terbuka dan Tertutup

Pada observasi terbuka pengamat diketahui secara terbuka oleh subjek, para subjek dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati hal yang dilakukan oleh mereka. Sebaliknya pada observasi tertutup pengamatnya beroperasi dan mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh para subjeknya.

3.3.1.3 Observasi pada Latar Alamiah dan Observasi pada Latar Buatan

Observasi pada latar alamiah adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Observasi pada latar alamiah inilah yang dikehendaki dalam penelitian kualitatif. Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi berperanserta dan terbuka kepada para subjek, dalam hal ini peneliti terlibat langsung dengan proses layanan rehabilitasi medis di kelas Terapi Musik YPAC Semarang. Hal-hal yang diamati adalah: 1 gambaran umum YPAC Semarang yang meliputi kondisi fisik dan sarana prasarananya; 2 proses penerapan musik sebagai media terapi fisik motorik yang meliputi kegiatan terapi musik dari awal sampai akhir pertemuan serta pengajar di terapi musik dan anak penyandang cerebral palsy; dan 3 metode yang digunakan oleh pengajar pada saat kegiatan terapi musik.

3.3.2 Wawancara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PEMBELAJARAN MUSIK DI KELAS MUSIK PRESTASI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BAGIAN D DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

0 29 187

Incidence of epilepsy among patients with cerebral palsy (CP) in Yayasan Pemeliharaan Anak Cacat (YPAC) – Medan

0 3 6

PENGARUH TERAPI MUSIK RELAKSASI TERHADAP TINGKAT SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN Pengaruh Terapi Musik Relaksasi Terhadap Tingkat Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Panti 2 Yogyakarta.

0 3 15

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Cerebral Palsy Monoplegi Upper Extremity Sinistra Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Cerebral Palsy Monoplegi Upper Extremity Sinistra Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta.

0 2 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Cerebral Palsy Monoplegi Upper Extremity Sinistra Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta.

0 1 17

HUBUNGAN TINGKAT DISABILITAS FISIK DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING DENGAN HARGA DIRI PADA ANAK PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) MALANG

0 1 11

KOMUNIKASI NONVERBAL PENYANDANG CEREBRAL PALSY (Studi Mengenai Penggunaan Komunikasi Nonverbal Untuk Mengekspresikan Perasaannya dalam Komunikasi Antar Personal Penyandang Cerebral Palsy di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya) Repository - UNAIR

0 0 200