tepuk paha dan hentakan kaki. Sedangkan musik tubuh yang bernada diajarkan melalui mulut.
4.2.1.1 Tahap Pemahaman Ritme
Pada tahap awal proses terapi fisik motorik anak penyandang cerebral palsy
diajarkan musik tubuh yang tak bernada dengan materi musik yang sederhana yaitu pemahaman ritme. Berdasarkan proses pengamatan, terapis
mengenalkan ritme dengan cara anak-anak cerebral palsy diajak bertepuk tangan, bertepuk paha dan menghentakkan kaki secara bersama-sama. Selanjutnya terapis
memberi pemahaman ritme dengan menambahkan hitungan saat bertepuk tangan, tepuk paha atau menghentakkan kaki dengan cara terapis mencontohkan bertepuk
tangan sebanyak 2 hitungan disertai pengucapan menghitungnya kemudian anak disuruh mengikuti apa yang dicontohkan terapis.
Dalam tahap ini selain berfungsi melatih motorik anak, juga melatih kemampuan anak untuk berhitung. Dari segi fisik motorik dengan latihan
bertepuk tangan di tahap ini berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi tangan dan memaksimalkan jangkauan tangan pada anak cerebral palsy.
Menurut keterangan dari pengajar, apabila latihan ini dilakukan dalam suatu kelompok besar akan menghasilkan bunyi yang meriah dan enak didengar
serta membuat anak gembira. Setelah anak merasa gembira mereka mempunyai ketertarikan untuk melakukan kegiatan secara berulang-ulang hingga
menghasilkan bunyi dengan ritme yang teratur.
4.2.1.2 Tahap Penguasaan dan Penggunaan Ritme
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kaeroni pada tanggal 5 September 2012, setelah anak memahami ritme tahap selanjutnya adalah memberikan latihan
ke arah bunyi yang berirama dan mempunyai ritme teratur. Misalnya dengan bertepuk tangan yang memiliki ritme 2 ketukan.
Contoh: tepuk tangan dengan pola ritme sederhana Guru
√ √ - - √ √ - -
√ √ - - √ √ - -
Anak
- - √ √
- - √ √
- - √ √
- - √ √
Gambar 4.10 Kegiatan Anak Menirukan Terapis Bertepuk Tangan Dok. Foto Khusna Julidar, September 2012
Latihan tepuk tangan dengan pola ritme sederhana dilakukan secara bergantian hingga menghasilkan bunyi dengan irama yang teratur. Apabila anak
sudah melakukan dengan baik, ritme bisa ditingkatkan dengan menambah ketukan menjadi 3 dan seterusnya.
Contoh: tepuk tangan dengan pola ritme 3 ketukan Guru
Hitungan
√ √ √ - - -
tu wa ga
√ √ √ - - -
tu wa ga
√ √ √- - -
tu wa ga
√ √ √ - - -
tu wa ga Anak
hitungan
- - - √ √ √
tu wa ga
- - - √ √ √
tu wa ga
- - - √ √ √
tu wa ga
- - - √ √ √
tu wa ga Latihan seperti ini akan membuat anak merasa senang melakukannya,
dengan begitu pengajar dapat mengajak anak untuk mengulang kegiatan sampai anak menguasainya. Berdasarkan hasil pengamatan, setelah bertepuk tangan dapat
dilakukan dengan baik kegiatan dapat dikembangkan dengan beberapa variasi seperti gerakan tepuk tangan dikombinasikan dengan tepuk paha dan hentakan
kaki. Dalam latihan pengkombinasian ini anak dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok pertama untuk gerakan tepuk tangan, kelompok kedua untuk tepuk
paha dan kelompok ketiga untuk gerakan menghentakkan kaki. Nama kelompok bisa diganti nama buah-buahan atau nama binatang agar terdapat unsur pelajaran
untuk menambah pengetahuan dan daya ingat anak. Contoh: gerakan tepuk tangan, paha dan hentakan kaki
tepuk tangan
√ √ - -
tu wa
√ √ - -
tu wa
√ √ - -
tu wa tepuk paha
- - √ -
ga
- - √ -
ga
- - √ -
ga hentakan kaki
- - - √
pat
- - - √
pat
- - - √
pat Dengan gerakan tepuk tangan yang dikombinasikan dengan tepuk paha
dan hentakan kaki tersebut, otot tangan akan mengalami perubahan koordinasi
yang serasi dengan sensor motoriknya. Dari ketiga gerakan tersebut akan terjalin suatu koordinasi yang serasi untuk suatu tujuan terapi.
4.2.1.3 Tahap Pengenalan Nada