2.5.2 Klasifikasi Cerebral Palsy
Menurut Bakwin-Bakwin dalam Somantri 2007: 122, pola gangguan motorik pada cerebral palsy ada beberapa kelompok yang secara umum
berdasarkan medis dapat dibedakan sebagai berikut:
2.5.2.1 Spastik tipe kaku-kaku
Spastik yaitu kerusakan pada cortex cerebri yang menyebabkan
hyperactive reflex dan stretch reflex. Pada penderita kelompok spastik terdapat
kekakuan pada sebagian atau seluruh otot-ototnya. Tipe ini adalah yang paling sering muncul, 70-80 penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini. Tipe spastik
dapat dibedakan menjadi: 1
Monoplegia, apabila kelainan menyerang satu anggota gerak biasanya lengan.
2 Paraplegia, apabila kelainan menyerang kedua tungkai.
3 Hemiplagia, apabila kelainan menyerang anggota gerak atas lengan dan
bawah tungkai pada satu sisi belahan tubuh yang sama. 4
Diplegia, apabila kelainan menyerang seluruh anggota gerak kedua lengan dan kedua tungkai dimana lengan lebih ringan daripada tungkai.
5 Quadriplegia, apabila kelainan menyerang seluruh anggota gerak kedua
lengan dan kedua tungkai yang sama beratnya.
2.5.2.2 Athetosis
Athetosis yaitu kerusakan pada basal ganglia yang mengakibatkan
gerakan-gerakan tidak terkendali dan tidak terarah, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak wajar. Gerakan abnormal ini mengenai
tangan, kaki, lengan, atau tungkai dan pada sebagian besar kasus, otot muka dan lidah, menyebabkan anak tampak menyeringai dan selalu mengeluarkan air liur.
Penderita athetosis juga mengalami masalah koordinasi gerakan otot bicara disartria. Tipe athetosis terjadi pada 10-20 penderita cerebral palsy.
2.5.2.3 Ataxia
Ataxia yaitu kerusakan pada cerebellum otak kecil yang mengakibatkan
adanya gangguan pada keseimbangan, jalannya tidak stabil dengan gaya berjalan kaki terbuka lebar, meletakkan kedua kaki dengan posisi yang saling berjauhan,
koordinasi tangan dan mata buruk, kesulitan dalam melakukan gerakan cepat dan tepat, misalnya menulis atau mengancingkan baju.
2.5.2.4 Tremor
Tremor yaitu kerusakan pada basal ganglia yang berakibat timbulnya
getaran-getaran kecil berirama, getaran yang terus menerus pada mata, tangan atau pada kepala.
2.5.2.5 Rigidity
Rigidity yaitu kerusakan pada basal ganglia yang mengakibatkan
kekakuan pada otot-otot seluruh tubuh sehingga sulit dibengkokkan. Masih terdapat perbedaan pendapat antara beberapa ahli dalam
penggolongan tipe cerebral palsy secara universal, namun hal ini tidak berpengaruh dalam diagnosis dan pengelolaannya yang artinya bahwa diagnosis
dan intervensi ditentukan berdasarkan temuan klinis yang ada. Walaupun tipe-tipe cerebral palsy
sudah dapat diidentifikasikan dan diklasifikasikan menurut jenisnya, namun pada kasus-kasus tertentu menunjukkan perpaduan di antara jenis
cerebral palsy tersebut. Misalnya, penderita cerebral palsy yang diidentifikasikan
dalam ciri spastik tampak pula ciri athetosis dan ataxia, atau spastik dengan tremor
atau regidity, atau bentuk kombinasi yang lain.
2.5.3 Etiologi Cerebral Palsy