Konteks Matematika Kelompok Kompetensi

4 ProbabilitasKetidakpastian Uncertainty berhubungan dengan statistic dan peluang yang sering digunakan dalam masyarakat. Konsep dan aktivitas matematika yang penting pada bagian ini adalah mengumpulkan data, analisis data dan menyajikan data, peluang, dan inferensi.

2.1.2.2 Konteks Matematika

Sebuah aspek penting dari kemampuan literasi matematika adalah keterlibatan dengan matematika, menggunakan, dan mengerjakan matematika dalam berbagai situasi. Metode dan representasi matematika yang akan digunakan sangat tergantung pada situasi masalah yang disajikan. Situasi yang digunakan adalah situasi yang terdekat dengan kehidupan siswa. Pendidikan matematika sekolah modern menyadari bahwa matematika sekolah sangat berkaitan dengan budaya atau kebiasaan masyarakat di sekitarnya. PISA, konteks matematika membagi ke dalam empat hal yang dijabarkan sebagai berikut ini OECD, 2009c. 1 Konteks pribadi yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan pribadi siswa sehari-hari. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentu para siswa menghadapi berbagai persoalan pribadi yang memerlukan pemecahan secepatnya. Matematika diharapkan dapat berperan dalam menginter-pretasikan permasalahan dan kemudian memecahkannya. 2 Konteks pendidikan dan pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan siswa di sekolah dan atau di lingkungan tempat bekerja. Pengetahuan siswa tentang konsep matematika diharapkan dapat membantu untuk merumuskan, melakukan klasifikasi masalah, dan memecahkan masalah pendidikan dan pekerjaan pada umumnya. 3 Konteks umum yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuan matematika dalam kehidupan bermasyarakat dan lingkungan yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menyumbangkan pemahaman mereka tentang pengetahuan dan konsep matematikanya itu untuk meng-evaluasi berbagai keadaan yang relevan dalam kehidupan di masyarakat. 4 Konteks ilmiah yang secara khusus berhubungan dengan kegiatan ilmiah yang lebih bersifat abstrak dan menuntut pemahaman dan penguasaan teori dalam melakukan pemecahan masalah matematika.

2.1.2.3 Kelompok Kompetensi

PISA mengelompokkan kompetensi proses ini ke dalam tiga kelompok OECD, 2009c, yaitu. 1 Kompetensi Proses Reproduksi reproduction cluster Pada kelompok ini, siswa diminta untuk mengulang atau menyalin informasi yang diperoleh sebelumnya. Misalnya, siswa diharapkan dapat mengulang kembali definisi suatu hal dalam matematika. Dari segi keterampilan, siswa dapat mengerjakan perhitungan sederhana yang mungkin membutuhkan penyelesaian tidak terlalu rumit dan umum dilakukan. 2 Kompetensi Proses Koneksi Connections cluster Koneksi dibangun atas kelompok reproduksi dengan menerapkan pemecahan masalah pada situasi yang non-rutin. Dalam koneksi ini, siswa diminta untuk dapat membuat keterkaitan antara beberapa gagasan dalam matematika, membuat hubungan antara materi ajar yang dipelajari dengan kehidupan nyata di sekolah dan masyarakat. Siswa juga dapat memecahkan permasalahan yang sederhana. Khususnya, siswa dapat memecahkan soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah dalam kehidupan tetapi masih sederhana. 3 Kompetensi Proses Refleksi Reflection Cluster Proses matematika, pengetahuan, dan keterampilan pada kelompok ini mencakup unsur gambaran siswa tentang proses yang diperlukan atau digunakan dalam memecahkan masalah. Proses ini berkaitan dengan kemampuan siswa untuk merencanakan strategi penyelesaian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi refleksi ini adalah kompetensi yang paling tinggi yang diukur kemampuannya dalam PISA, yaitu kemampuan bernalar dengan menggunakan konsep matematika. Melalui uji kompetensi ini, diharapkan setiap siswa berhadapan dengan suatu keadaan tertentu. Mereka dapat menggunakan pemikiran matematikanya secara mendalam dan menggunakannya untuk memecahkan masalah. Dalam melakukan refleksi ini, siswa melakukan analisis terhadap situasi yang dihadapinya, mengidentifikasi dan menemukan ’matematika’ di balik situasi tersebut.

2.1.2.4 Level Kemampuan Matematika dalam PISA

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TPS BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK

10 56 314

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMP.

3 18 98

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PADA TEMA “PENCEMARAN AIR” BERPENDEKATAN AUTENTIC INQUIRY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEINGINTAHUAN DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PESERTA DIDIK SMP KELAS VII.

0 0 69

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Industri Kecil Kimia Berorientasi Kewirausahaan untuk Meningkatkan Life Skills dan Minat Wirausaha Peserta Didik SMK.

0 0 2

Kemampuan Literasi Matematika dan PISA

0 0 12

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LKPD BERBASIS (1)

0 2 10

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KELAS VIII SMP - Raden Intan Repository

1 29 86

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LKPD TERINTEGRASI NILAI ISLAMI PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 0 124

BAB II KAJIAN TEORI A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) - PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MAT ERI FUNGSI UNTUK SISWA SMP/ MTS - repository perpustaka

0 0 12