2.1.6 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Novita 2012. Novita 2012 memandang bahwa kemampuan pemecahan
masalah merupakan hal yang sangat penting dalam matematika, sehingga diperlukan soalsoal yang memiliki potensi dalam meningkatkan perkembangan
dan pemahaman matematika. Novita mengembangkan soal PISA untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil penelitian
menunjukkan soal yang dikembangkan setara PISA mampu memberi efek potensial dengan memunculkan indikator pemecahan masalah pada siswa dengan
kategori baik.
2.2 Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika peserta didik kelas VIII SMPN 1 Ungaran belum optimal, terbukti dengan ditemukannya beberapa penyebab masalah
tersebut, antara lain: dari sudut pandang guru, kurang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, kurang melatih siswa menerapkan ilmu matematika dalam
kehidupan sehari-hari, dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berpendapat. Dari sudut pandang siswa, kurang antusias karena
materi matematika cenderung membosankan bagi peserta didik; peserta didik belum maksimal dalam kerja kelompok; cenderung menghafal rumus; dan peserta
didik tidak bisa mengaitkan materi yang ada dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, belum adanya media ajar yang memadai dan
dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran.
Melihat kondisi tersebut, peneliti melakukan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama literasi matematika melalui
pembelajaran berbasis masalah berorientasi PISA berpendekatan PMRI dan bermedia LKPD. Melalui pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan akan
membantu peserta didik mendapatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang matematika, pada awal pembelajaran peserta didik diberikan masalah yang akan
memudahkan guru dalam memberikan pengetahuan karena permasalahan yang diberikan pada awal pembelajaran akan memancing keingintahuan peserta didik
untuk memecahkan masalah yang diberikan sehingga akan memudahkan guru dalam memberikan materi yang terkait dengan permasalahan yang ada. PMRI
mengaitkan pembelajaran yang ada dengan keadaan realita di kehidupan sehari- hari, ini akan membantu peserta didik dalam memahami instrument soal PISA
karena instrument soal PISA selalu mengaitkan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. LKPD membantu guru dalam memberikan materi ajar dan
memberikan permasalahan yang relevan dan bersesuain dengan PISA, disini guru akan berperan sebagai tutor dan bukan sebagai penceramah.
Model yang digunakan oleh peneliti pada pembelajaran matematika peserta didik adalah pembelajaran berbasis masalah berorientasi PISA
berpendekatan PMRI dan menggunakan media LKPD akan meningkatkan literasi matematika peserta didik, sesuai dengan kriteria peningkatan yang diharapkan
adalah: 1 terjadi peningkatan nilai; 2 literasi matematika yang lebih baik dari yang tidak mengunakan pembelajaran ini; 3 Pembelajaran yang dilakukan
berkualitas baik.
Secara skematis alur pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Literasi Matematika masih rendah ditandai dengan:
1. masih menggunakan
pembelajaran yang
konvensional; 2. hasil nilai menunjukan bahwa rata-rata literasi
matematika peserta didik masih rendah.
Pembelajaran Berbasis Masalah
PMRI PISA
LKPD
Hasil yang diharapkan: 1. terjadi peningkatan nilai;
2. literasi matematika yang lebih baik
dari yang
tidak mengunakan pembelajaran ini;
3. pembelajaran yang dilakukan berkualitas baik.
2.3 Hipotesis