3.3 Instrumen
Instrumen penelitian adalah fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2006.
Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah: 1
Silabus Matematika yang disesuaikan dengan konten PISA, 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disesuaikan dengan konten PISA,
3 Lembar Kerja Peserta Didik,
4 Soal ujicoba, pre-test dan post-test,
5 Lembar pengamatan aktifitas siswa
6 Lembar pengamatan kualitas guru pembelajaran guru
3.3.1 Materi
Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi pelajaran Matematika kelas VII dan VIII yang disesuaikan dengan konten PISA. Materi yang termasuk
dalm konten PISA yaitu, Bilangan, Ruang dan Bentuk, Perubahan dan Keterkaitan, dan Ketidakpastian Data. Paparan materi pokok dalam penelitian
dapat dilihat dalam silabus pembelajaran.
3.3.2 Metode Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1
mengadakan pembatasan dan penyesuaian bahan-bahan instrumen dengan kurikulum. Dalam hal ini adalah materi bidang studi Matematika dengan
materi yang disesuaikan dengan konten PISA; 2
menyusun silabus; Silabus disusun disusun dengan menyesuaikan materi yang terdapat pada
konten PISA yaitu, Bilangan, Ruang dan Bentuk, Perubahan dan Keterkaitan, dan Ketidakpastian Data. Tiap materi yang ada disesuaikan
dengan standar kompetensi yang telah sesuia dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk bidang studi matematika.
3 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
Penyusunan RPP dilaksanakan atas kerjasama antara peneliti, dosen dan guru matematika dengan mempertimbangkan hal-hal yang penting untuk
mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar fisika. Penyusunan RPP dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan
kompetensi dapat tercapai. 4
lembar kerja peserta didik; LKPD disusun untuk melengkapi RPP yang disesuaikan dengan konten
PISA. Adanya LKPD ini digunakan untuk kegiatan eksperimen siswa dan diharapkan mendorong munculnya keaktifan siswa serta memunculkan
kerjasama antar siswa. 5
menentukan tipe atau bentuk tes. Dalam penelitian ini tipe tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda, isian singkat dan uraian. Dengan
komposisinya yaitu 5 butir soal isian, 10 butir soal isian singkat dan 5 butir soal uraian;
6 merancang soal uji coba;
Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu yang disediakan. Jumlah butir soal yang diuji cobakan adalah 20 butir soal dengan alokasi waktu
untuk mengerjakan 80 menit dua jam pelajaran. 7
menentukan komposisi level soal PISA; Perangkat tes meliputi soal pre-test dan pos-test yang memiliki dua jenjang
kemampuan generik sains yaitu aspek komunkasi tertulis, dan aspek pemecahan masalah.
8 menentukan table spesifikasi atau kisi-kisi soal;
Kisi-kisi tes disusun berdasarkan produk kemampuan generik sains yang terdiri dari aspek komunikasi tertulis dan kemampuan memecahkan
masalah. Dengan mengacu pada Level, Konteks dan Konten. 9
menyusun butir-butir soal dan mengujicobakan soal; Sebanyak 20 butir soal dibuat dengan bentuk soal yang disesuaikan dengan
kisi-kisi soal yang berorientasi PISA; 10
menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda perangkat tes yang digunakan;
11 menyusun soal pre-test dan post-test.
Soal pre-test dan post-test disusun setelah dilakukan analisis terhadap soal uji coba, butir-butir soal digunakan berdasarkan hasil analisis butir soal
yang valid dan reliabel.
3.3.3 Uji Coba Instrumen