17
melakukan persepsi. Pengalaman masa lalu termasuk kondisi perasaan pada waktu itu, prasangka, keinginan, sikap, dan lain-lain.
Sedangkan  Rakhmat  2005:51  mendefinisikan  persepsi  sebagai “pengalaman  tentang  objek,  peristiwa,  atau  hubungan-hubungan  yang  diperoleh
dengan  menyimpulkan  informasi  dan  menafsirkan  pesan”.  Persepsi  ialah  proses pemberian  makna  pada  stimuli  inderawi  sensory  stimuli.  Tahap  paling  awal
dalam  penerimaan  informasi  adalah  sensasi.  Sensasi  merupakan  bagian  dari persepsi.  Meskipun  begitu,  dalam  menafsirkan  makna  informasi  inderawi  tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekpektasi, motivasi dan memori.Hasil persepsi  seseorang  mengenai  suatu  objek  selain  dipengaruhi  oleh  penampilan
objek  itu  sendiri  juga  pengetahuan  seseorang  mengenai  objek  itu.  Dengan demikian, suatu objek dapat  dipersepsi  berbeda  oleh dua orang akibat perbedaan
pengetahuan yang dimiliki masing-masing orang mengenai objek tersebut.
Berdasarkan  pengertian-pengertian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa persepsi  adalah  proses  penginterpretasian  seseorang  atau  kelompok  terhadap
objek,  peristiwa,  atau  stimulus  dengan  melibatkan  pengalaman-pengalaman  yang berkaitan  dengan  objek  tersebut  untuk  mneyimpulkan  informasi  dan  penafsiran
pesan yang akan membentuk konsep tentang objek tersebut.
2.2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Proses  terbentuknya  persepsi  sangat  kompleks  dan  ditentukan  oleh dinamika  yang  terjadi  dalam  diri  seseorang  dengan  melibatkan  aspek  psikologis
dan panca inderanya. Persepsi melibatkan proses yang saling melengkapi, bukan berjalan  sendiri-sendiri.  Menurut  Siagian  2004:  98-105  yang  mengemukakan
18
bahwa  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  persepsi  antara lain “faktor dalam diri
orang yang bersangkutan, faktor sasaran persepsi, dan faktor situasi”. Faktor dari diri  orang  yang  bersangkutan  berarti  apabila  seseorang  melihat  sesuatu  dan
berusaha  memberikan  interpretasi  terhadap  apa  yang  dilihatnya,  orang  tersebut dipengaruhi  oleh  karakteristik  pribadinya,  seperti  sikap,  motif,  kepentingan,
minat,  pengalaman,  dan  harapan.  Faktor  sasaran  persepsi  merupakan  fokus persepsi terhadap benda, orang, maupun peristiwa.
Sedangkan  menurut  Krech    Cruthfield  S  dalam  Rakhmat  2005:  55 bahwa  persepsi  dipengaruhi  oleh  dua  faktor  yaitu:  faktor  fungsional  dan  faktor
struktural. 1 Faktor fungsional
Merupakan  faktor  yang  berasal  dari  kebutuhan  pengalaman  masa  lalu. Faktor  ini  juga  dikenal  dengan  faktor  personal  dimana  persepsi  tidak
ditentukan  oleh  jenis  atau  bentuk  stimulus  melainkan  didominasi  oleh karakteristik individu yang akan memberikan respon pada suatu objek. Objek
yang mndapat tekanan dalam persepsi biasanya objek yang memenuhi tujuan individu  melakukan  persepsi  yang  tergantung  pada  pemenuhan  kebutuhan,
kesiapan  mental,  emosi,  minat,  dan  keadaan  biologis  serta  latar  belakang budaya.
2 Faktor struktural Merupakan faktor  yang semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan
efek-efek syaraf tertentu. Faktor struktural ini akan lebih mudah dipahami jika
19
memiliki  fakta-fakta  yang  tidak  terpisah  sehingga  dipandang  secara keseluruhan yaitu konteks, lingkungan, dan situasi objek yang dipersepsi.
Pendapat  lain  juga  dikemukakan  Sugiyo  2005:38-41,  secara  garis  besar terdapat  dua  faktor  yang  mempengaruhi  kecermatan  persepsi  antar  pribadi,  yaitu
“faktor  situasional  dan  faktor  personal”.  Faktor  situasional  berhubungan  dengan deskripsi  verbal,  petunjuk  proksemik,  petunjuk  kinesik,  petunjuk  wajah,  dan
petunjuk paralinguistik. Deskripsi verbal berhubungan dengan rangkaian kata sifat yang  dapat  menentukan  persepsi  seseorang.  Petunjuk  proksemik  berhubungan
dengan penggunaan jarakruang dan waktu dalam menyampaikan pesan. Jarak ini terbagi  menjadi  jarak  publik,  jarak  sosial,  jarak  personal,  dan  jarak  akrab.
Petunjuk  kinesik  berkaitan  dengan  gerakan,  sedangkan  petunjuk  paralinguistik merupakan cara seseorang mengucapkan lambang-lambang verbal.
Faktor  personal  terbagi  menjadi  pengalaman,  motivasi,  kepribadian, intelegensi, kemampuan menarik kesimpulan, dan objektivitas. Faktor personal ini
berhubungan  dengan  orang  yang  melakukan  persepsi.  Pengalaman  yang  banyak akan  mendorong  persepsi  semakin  cermat.  Motivasi  yang  tinggi  terhadap  objek
persepsi  akan  menyebabkan  persepsi  menjadi  bias  atau  kurang  objektif. Kepribadian mengandung arti bahwa orang yang memiliki penilaian baik terhadap
diri  sendiri  cenderung  memberikan  penilaian  yang  positif  pula  bagi  orang  lain. Sementara itu, intelegensi, kemampuan menarik kesimpulan dan objektivitas yang
baik akan memicu persepsi yang baik pula. Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  persepsi  dipengaruhi  oleh
faktor  internal  dan  eksternal.  Faktor  internal  berhubungan  dengan  segi
20
kejasmaniahan  dan  psikologi  sedangkan  faktor  eksternal  dipengaruhi  oleh pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan motivasi.
2.2.1.3 Proses Terjadinya Persepsi