Populasi Penelitian Sampel Penelitian

80

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian” Arikunto, 2010:173. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu atau obyek penelitian yang diduga mempunyai ciri-ciri atau sifat yang sama untuk diambil kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah seluruh siswa SMP Negeri 24 Semarang dari kelas VII sampai dengan kelas IX yang berjumlah 753 siswa. Pada penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 24 Semarang, gambaran populasi siswanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian VII VIII IX Kelas Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah VII A 34 VIII A 34 IX A 32 VII B 34 VIII B 33 IX B 32 VII C 30 VIII C 32 IX C 32 VII D 34 VIII D 32 IX D 32 VII E 32 VIII E 32 IX E 24 VII F 32 VIII F 33 IX F 31 VII G 32 VIII G 31 IX G 30 VII H 24 VIII H 31 IX H 30 JML 252 JML 258 JML 243

3.3.2 Sampel Penelitian

Suatu penelitian tidak selalu perlu meneliti semua anggota populasi, karena disamping memakan biaya yang besar juga membutuhkan waktu yang lama. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel dari populasi dan tidak pada keseluruhan populasi. Menurut Arikunto 2010: 174 sampel adalah sebagian 81 atau wakil populasi yang diteliti. Selain itu sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi Hadi, 2004: 182. Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek penelitian, dan mampu memberikan gambaran dari populasi. Menurut Sugiyono 2010: 118 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proporsional Stratified Random Sampling. Menurut Sugiyono 2010: 120 teknik ini digunakan apabila anggota atau unsur dalam populasi bersifat tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Jadi karena populasi yang akan diteliti adalah kelas VII, VIII dan IX yang memiliki strata yang sifatnya heterogen baik ditinjau dari tingkatan kelas, jenis kelamin maupun tingkatan umur sehingga pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Proporsional Stratified Random Sampling. Sedangkan dalam menentukan ukuran sampel, peneliti mengacu pada pendapat Sugiyono 2006: 62 yang menyatakan “terdapat cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis yaitu dengan tabel dan nomogram. Nomogram yang digunakan adalah nomogram Harry King. Dengan adanya nomogram tersebut tidak perlu dilakukan penghitungan yang rumit dalam menentukan jumlah sampel penelitian. Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan pada kesalahan 5 saja, tetapi bervariasi mulai dari 0,3 sampai dengan kesalahan 15. Selain itu jumlah populasi yang paling tinggi adalah 2000 Sugiyono, 2007: 72. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nomogram Harry King dengan taraf 82 kesalahan 10 untuk menentukan ukuran sampel. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 753 orang, jika ditarik dari garis populasi tersebut didapatkan persentase sampel sebesar 10. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang. Sesuai dengan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Proporsional Stratified Random Sampling maka pengambilan sampel pada masing-masing strata atau tingkatan kelas harus proporsional sesuai dengan populasi. Jumlah populasinya adalah 753 orang, jumlah sampelnya adalah 75 orang, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Perhitungan Sampel Penelitian Kelas Jumlah Perhitungan Sampel Kelas Sampel VII 252 252:753 x 75 = 25,2 25 VII C VIII 258 258:753 x 75 = 25,6 26 VIII F IX 243 243:753 x 75 = 24,2 24 IX B Total 753 75 75 Berdasarkan pada perhitungan tersebut, untuk mencapai jumlah sampel sejumlah 75 siswa maka diambil 3 kelas yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara random pada masing-masing tingkatan karena setiap tingkat kelas memiliki sifat yang heterogen dalam tingkatannya sehingga masing-masing tingkat kelas diambil 1 kelas secara acak atau random untuk dijadikan sampel penelitian. Pada kelas VII, sampel yang digunakan adalah kelas VII C. Jumlah keseluruhan adalah 30 siswa sedangkan sampel yang digunakan adalah 25 siswa. Maka untuk memenuhi jumlah tersebut pengambilan sampel pada kelas VII C dilakukan secara random dengan cara dadu. Pada kelas VIII, sampel yang 83 digunakan adalah kelas VIII F. Jumlah keseluruhan adalah 33 siswa sedangkan sampel yang digunakan adalah 26 siswa. Maka untuk memenuhi jumlah tersebut pengambilan sampel pada kelas VIII F juga dilakukan secara random dengan cara dadu. Sedangkan pada kelas IX, sampel yang digunakan adalah kelas IX B. Jumlah keseluruhan adalah 32 siswa sedangkan yang digunakan menjadi sampel adalah 24 siswa. Maka untuk memenuhi jumlah tersebut pengambilan sampel pada kelas IX juga dilakukan secara random dengan cara dadu. Adapun rekapitulasi siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Rekapitulasi Responden Penelitian Kode Responden LP Kelas Sampel Jumlah R1 P Kelas VII C 25 R2 L R3 P R4 P R5 P R6 L R7 P R8 P R9 L R10 P R11 L R12 L R13 L R14 P R15 P R16 P R17 P R18 L R19 L R20 P R21 L R22 P 84 R24 P R25 L R26 L Kelas VIII F 26 R27 L R28 P R29 P R30 P R31 P R32 P R33 P R34 L R35 P R36 L R37 L R38 L R39 L R40 P R41 P R42 L R43 L R44 P R45 P R46 L R47 P R48 L R49 P R50 P R51 P R52 L Kelas IX B 26 R53 L R54 P R55 P R56 P R57 P R58 P R59 P R60 L R61 L R62 P R63 L R64 L R65 L R66 L 85 R67 P R68 P R69 P R70 L R71 P R72 P R73 P R74 P R75 L Jumlah 75

3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 24 305

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 5 427

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 17 258

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 24 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG.

0 0 410